Monday, June 21, 2010

Salam untuk mereka... :)

Bulan di atas kepala ku..
Menemani ku menyicipi manisnya anggur ini..

Sahabat ku disampingku..
Membelai ku dengan tawa..
Tanpa biarkan aku sendiri

Aku menikmati sesak nafasku..
Sulit bernafas..
Bantulah aku mencari udara..
Diantara tawa dan ketololan ini...

Aku terjebak sendiri..
Bersama goyangan tangan mereka..
Petikan senar gitar tak berdawai mereka..

Mereka menyanyikan lagu ridho roma..
Menyayikan lagu sampai merasa tolol..

Mereka tau ini sulit untuk ku..
Yang hanya tertawa sampai mulas perut ku..
Tertawa merasakan perih..


Terimakasih untuk mereka..
Tak biarkan aku sendiri menghabiskan putungan ganja diujung api ini..

Jutaan cinta untuk mereka..
Mengalunkan kalimat pembangun yang menghancurkan aku...

Aku tak butuh hujan yang dingin malam ini
Aku tak ingin mencium harumnya kopi hitam yang pahit..
Aku tak ingin dia katakan bahwa dia juga tersakiti seperti aku kini..

Aku hanya butuh mereka..
Sahabat yang kini menopangku dengan hadirnya mereka..
Teman yang menghapus air mataku dengan tawa yang memabukkan ini..

Kini mereka tau aku..
Tau aku yang rapuh dan tolol.
Tapi mereka tetap disini... Tetap tersenyum begitu manis untukku..

Terimakasih untuk mereka yang mengalunkan lagu bondan prakoso..

"Cos everythings gonna be okey...."



21 juni 2010
18.20
Depan beranda.. :)



for my besties i ever had.... FAUZI FIRMANSYAH, SAMSUL, GAYANG, DONI FERDIANSAPUTRA, MANNUELA BRENDA...

:)

dan SEMUA TEMAN YANG LAIN YANG MENEMANI KU MENIKMATI PEDIH...
:)

LOVE U ALL SO MUCH AND TOO MUCH....

apakah arti rindu

Sulit sekali mengungkapkan rindu..
Tidak mudah menyatakan rindu..

Apa rindu itu sama seperti ketika aku berharap ada nama mu di layar ponsel ku?

Rindukah yang mampu membawa ku ke teras ini menunggu mu?

Apakah rindu itu seperti yang slalu aku rasakan setiap hari, setiap jam, setiap menit itu?
Apakah itu rindu??

Menyanyikan lagu sendu lalu menghela nafas memikirkanmu..?

Apakah bau rindu seperti bau tanah tersiram hujan..?

Rindu adalah mencari kamu.. Dan tak menemukan mu..

Rindu adalah kamu..

Dan hanya kamu..



20juni2010
20.00

Sebelum aku menyelesaikan malam terakhir...

letters in dawn......

This dawn..
Without bird chirp's and without sunrise smiling at me.. Just a cold so choke. Why everything so difficult boy...? Actually its really short. But make me stuck.
I felt so hurt, SO HURT. Stupidly beg, in vain, slaped.. And all the things bout pain I ever feel it. But you know.. Only one "little" pain in short "friend relationship" can make me down and make me couldn't breath..
Its breaking dawn.. Break out my heart, broke my real life.. And make me so dumby -f**k- its like love more than love.. Don't need too much word. Why you can't feel it?? Oh oke no worry.. ITS OVER LAST NIGHT.. Until now, I stay in room of cold. Cry for you.. :( miss your smile, need your hug.. Everything about you make me frozzen.. And I just try to stand up..
Not easy to me.. Its so diffucult. To forget you and forget you tender.. Forget your laugh.. I know I can't do it.
:'(
But I will survive.. Without you by my side.
Like before you come in my life..
I just to tell you..
In this dawn..
I cry for you my friend..


Fucking my lovely friend....
becoz of u i cant breath again......
SO HURTING ME DUMBY....

Catatan untuk ayah ku....

catatan untuk ayahku..

Sejam yang lalu hari ayah.. Aku tak punya apa pun untuk bercerita tentang ayah ku..

Aku tak punya memory apapun tentang dia yang begitu kuat..
Bahkan aku tak pernah memiliki senyum nya yang begitu hangat..

Tapi aku tau dia disana menjagaku..
Sebagaimana Tuhan ku dan Tuhan nya menjaganya..
Dia menjaga ku dari lolongan anjing yang membuatku menangis..
Dia menghindariku dari para pencari nafsu yang liar..

Tapi aku yang tidak peduli..
Tidak peduli bahwa dia selalu melihatku..
Aku tidak bisa melihat bagaimana dia menyuruh ku menjauhi kejam nya malam..
Aku menolak.. Tapi aku tau aku buatnya menangis..

Tak ada cerita tentang ayahku..
Selain ibu yang bercerita tentang rasa cinta ayahku yang tulus..
Perjuangan ayah ku yang berat..
Dan sentuhan ayah ku yang lembut..

Malam ini..
Sejam yang lalu adalah hari ayah..
Bila ia disini kuingin memeluknya.. Sebagaimana ibu bisa memelukku..
Menciumnya seperti ibu mencium ku..
Menghapus penatnya seperti ibu membelaiku..

Aku rindu ayah..
Sama seperti kakak perempuan ku. Kakak lelaki ku yang juga merindukannya
Rindu untuk ayah.. Seperti rindu ibuku yang begitu dalam untuknya..

Bila malam ini ayahku disisiku..
Mungkin dia akan ada disini menatap layar kaca bersamaku menantikan kemenangan brazil malam ini..
Tim apa yang akan kau bela pa?
Apa brazil seperti aku?
Mungkin saja kau akan bela pantai gading pa..

Tapi aku kini menyaksikannya sendiri.
Tanpa ayah. Tanpa saudara lelaki ku..


Bila malam ini kau disini..
Apa kau akan menjadi bahu tempatku menangis pa..
Seperti boneka panda yang sedang kupeluk ini??
Pasti kau akan menghapus air mata ku..
Memelukku lebih hangat dari pelukan boneka panda atau pelukan yang baru aku rasakan...

Bila kau ada disini..
aku yakin kau akan mengajariku membuat skenario yang indah.. Yang plotnya tidak menjemukan seperti skenario hidupku saat ini..

bila kau ada disampingku..
Aku yakin kau akan mengajariku beradegan..
Kau seorang aktor teater kan pa?
Pasti kau mampu mengajariku mengendalikan emosi ku didepan panggung..

Andai malam ini dia ada..
Akan aku buatkan kopi hitam yang paling enak sedunia..

Tapi dia tidak pernah ada..
Hanya pernah ada bila dan cerita tentang dia..

Dia tidak pernah ada..
Yang ada hanya kekuatan cintanya yang ia transfer dari alam fana..
Yang ada hanya kekuatan untuk ku dan ibuku untuk lebih kuat..

Tak ada cerita tentangnya..
Tapi dia punya cerita lain bersama Tuhan nya..

Tak pernah ada cerita tentang ayah ku yang lain..
Tapi aku tau.. Dia adalah ayah terbaik dan akan selalu menjadi pria terbaik dalam hidupku..


Kini ia disini..
Dalam hatiku..
Dalam doaku untuknya...


:)
21juni2010(sejam setelah hari ayah)
01.00

MR. Royani Ahmad...
u always be my ONLY ONE GREAT MAN...


Bekasi - Rawamangun

Aku selsaikan malam ini..

Biarkan lonte tadi melihat aku menangis..
Menggapai jalanan yang gelap disamping rel kereta...
Semua sudah terlihat jelas.

Untuk ku dan jawaban hati ku sendiri..

Jalanan itu meniti pelukan ku yang terakhir..
Perjumpaan kita yang terakhir..
Senyum ku yang terakhir.. Dan harapanku yang terakhir..

Kamu tak perlu...
Tak perlu coba kasihani aku..
Ataupun meratapi aku..

Aku hanyalah seperti ini..
Terlena perasaan sendiri.. mengharap hujan menjadi hangat dn debu menjadi bubuk kopi..

Kita telah selesaikan malam ini...

Aku selesaikan lamunanku malam ini..
Bangun dari mimpiku malam ini..
Menjadi butiran es yang terasa dingin...
Menanti kecoa kecoa jalan yang kotor..
Mendengarkan lolongan anjing yang bersautan...
Tapi jangan lupakan semua sudah selesai malam ini...

Tanpa kata.. Tanpa ucapan "selamat tinggal"

Ya semua selesai malam ini..
Selesai dalam segelas kopi hitam ku yg terakhir..
Sebatang rokok yang kuhabiskan..

Api kini menjadi dingin...
Es kini menjadi panas..
Aku kini menjadi kuat..
Tanpa tangisan darah dan teriakan manja....

Biarkan aku berlari..
Karena kau memintaku berlari..
Biarkan aku bernyanyi..
Lagu yang aku ciptakan sendiri..

Semua selesai malam ini..
Dalam pelukan terakhir...
Dengan manusia terakhir...




Bekasi - rawamangun.

21 juni 2010
00.31

untuk mu yang membuat aku menangis dan mati rasa....

Friday, June 18, 2010

tanyakan pada ratu..


Tanyakan pada ratu..
Bagaimana aku menangisi mu?
Sudahkah kau tanya?
Bagaimana aku bertahan tanpamu??
Ratu tau, aku menangis bersamanya...
Membuat kerudungnya basah dengan air mataku...
Ratu mengerti, betapa aku mencoba menggapaimu...
Mengemis harapmu.. Menata rasa pekamu...
Ratu bisa memahami, mengapa aku akan menantimu... mengapa rasaku begitu dalam.. Mengapa aku mencintaimu...
Ratu menyalahkan aku, karena aku begitu tolol, aku begitu lemah, begitu rapuh....
Ratu mengatakan padaku.... Aku pasti mampu, lalui hidup tanpa mu, sema seperti sebelum aku bertemu dengan mu..
Ratu berdoa untuk ku.. Aku akan temukan yang lain yang baik untuk ku.. Aku akan temukan penjaga yang akan menyeka air mataku ketika aku menangis........
Terimakasih ratu.....
Menjadi sutra dengan tangan mu yang mengusap air mata ku, menjadi hangat dalam dingin fajar ku, menjadi pengantar menuju dunia mimpiku..
Tapi ratu tidak akan pernah tau... Bila aku akan terus menunggu mu.sendiri.

Semalam, bersama ratu

18juni10

terinspirasi dari Ratu Nazira Azalea di Purwokerto sana..
**aku masih menyimpan conversation BBM-ing kita. Hun **
goresan ini untuk MR.Z, teman saya yang baik, dan saya cintai…

apakah ini pagi?

Apakah ini pagi kawan..?
Sudah ada kah kabar dari pangeran ku di ujung jalan??
Bagaimana pangeranmu?
Sudahkan kau belai keningnya lalu kau kecup mesra....
Heiii sudah pagi kawan..
Tapi sudah kah aku terbangun..
Aku masih terlelap..
Sampai siang nanti, malam nanti, bahkan besok pagi..
Aku masih saja terlelap...
Terlelap..
Dan akan terus terlelap sampai takdir yang membangunkan aku.....
Pagi,bingung
18juni2010

00.44


Setiap ku dgr satu nada tunggu jantung ku seperti ingin berlari. Trlalu kuat detakannya..
Membuat sesak.
Dn aku tau kau tak akan menjawabku. Tanpa aku tau kenapa?
Bahkan ketika tdi saat bulan masih merangkul senja. Aku berpapasan dengan mu dalam dua dimensi berbeda..
Aku bisa apa?
Bibir ku kelu..
Entah ingin bicara atau tidak..
Aku hanya ingin mendengarmu berkata dn aku ingin teriakk..
Teriak agar kau melepaskan aku dn hatiku...
Aku tak ingin sperti ini lagi..
Kau tidak akan tau rasanya..
Aku hanya ingin menangis dibahumu..
Hanya ingin memeluk mu..
Merasakan gelombang amarah mu.. Sakit hati mu..
Sperti aku kini..
Setiap getaran itu merupakan harapan semu ku.. Setiap nada yang mengalun adalah tangisku..
Ringan saja untuk mu yang kini tertidur lelap?
Bisa berbuat ap??
Menyalahkan aku? Menyalahkan dirimu??
Menyalahkan dia? Memaki Waktu?
Bukan itu semua yg salah... Tpi hati yang salah.
Mengapa begitu lemah.. Begitu tolol.
Sentuhan lah yang bodoh..
Mengirimkan energi yang akhirnya menjadi luka untuk ku..
Kau datang seolah penawar luka..... Membebaskan aku dri cambukan kebodohan.
Kau seolah membuat ku menjadi pintar, menjadi wanita yang kuat..
Menjadi sahabat yang baik..
Dan kau sebagai penawar luka..
Menghapus memory..
Hai penawar luka..
Bukan kah kau penawar luka ku kemarin?
Tapi mengapa kini kau menjadi luka baru yg lebih dalam???
Lalu menuju kemana kita?
Ingin berlari kemana dirimu??
Sedang aku hanya terdiam disini.. Mengais.
Kenapa seperti ini?
Sudah muak kah dirimu kepada ku?
Ap yang pernah aku lakukan?
Ak tau smua ini akn trjdi..
Ak hnya tak ingin skrg..
Trlalu sulit.. Terlalu sakit...
Malam tertawakan aku.. Bintang sudut kan aku.. Knpa ak hrus sprti ini sekali lagi...???
Hai para binatang... PUASKAH KALIAN???
Bekasi, 18 Juni 00.44

Thursday, June 17, 2010

drama ve #part 01


Pikiran ve berlari, menjauhi darma yang memandangnya disitu seperti orang dungu begitu juga dengan VW kodok tahun 81 berwarna kuning yang ia punya..di terus memacu gasnya. Menghilangkan jejak.
Darma tidak akan pernah mengerti semuanya, kenapa? Karena darma tidak mencintai ve seperti ve mencintainya..
“tidak seharusnya aku bertemu darma”.. bisik ve lirih
ve terus memutar otaknya, memahami apa yang seharusnya dia lakukan.
Darma masih mencintai firin, harusnya ve tau itu.. sejak awal, firin tidak pernah bias pergi dari hidup darma. Lalu kenapa ve nekad?
Dia melihat jam di handphone nya. 01.00
***
Ve sudah tiba di Galeri pukul 02.00
Di galeri mas haris sedang duduk menulis naskah teater yang akan dia sutradarai nanti. Ditemani sebotol bir kaleng dan sebatang rokok mas haris terlihat tenang dengan laptopnya.
“halo ve…” sapa mas haris sambil terus mengetik
“hei mas, belum selesai juga proyeknya”. Ve mendekati mas haris sambil mengambil bir kalengan di samping laptop mas haris.
“haha, iya ve.. mas masih bingung mainin plotnya” jawab mas haris sambil menghisap dalam – dalam rokoknya.
“ah ga biasa nya mas kehilangan arah dalam script seperti ini”
ve menaikan kakinya ke meja seraya menyalakan rokok.
“kali ini beda ve… bukan tentang anak2 jalanan, atau kritisasi para tikus kantor ve, kali ini mas mencoba bermain dengan emosi jiwa yang lain yang dinamankan.. cinta”
“makan tuh cinta… jiancuk!”
ve pergi meninggalkan mas haris denga kesal.
“hoaaalaaaah dasar wanita aneh kau. Wanita itu butuh cinta seperti ini ve” mas haris menjawab ve setengah berteriak sambil tertawa.
Ve membalikan badan dan berkata kepada mas haris…
“hey Mr. haris. I just to tell u.. I`am not a woman who’s hypnotized by love”
***
Pukul 05.00 pagi
Ve masih memikirkan kata-katanya kepada mas haris.
Dia merasa dia munafik, apa semua ini bukan karena cinta? Dia pindah ke jogja setahun yang lalu apa bukan karena cinta? Dia ingin melarikan diri dari darma. Dia tahu jawabannya.
Dia pergi ke jogja untuk bekerja.. dia bilang kepada seluruh temannya untuk berkarya dan belajar. Semua waktu yang dia punya selama ini hanya untuk film, teater dan VW kodok kebanggaannya.. tapi dia selalu menyangkal… bahwa kerja yang ia lakukan, tawa yang ia kejar semua itu hanyalah pelariannya kepada cinta… kepada darma.
Kini ve kembali ke Jakarta, setelah scenario filmnya digarap oleh seorang sutradara kawakan. Awalnya ada keraguan dalam benak ve. Apa ia ingin lagi menikmati sakit yang dulu ia rasakan?
Akhirnya dia memilih kembali dengan syarat tanpa bertemu darma –syarat untuk dirinya sendiri- ve masih belum siap manghadapi darma lagi… darma sahabatnya yang baik.
Tapi kenapa hari ini dia akhirnya bertemu darma lagi.. setelah seminggu dijakarta dapat ia lalui tanpa bertemu darma akhirnya dihari ke 7 dia dijakarta ve bertemu darma lagi.. ditempat yang ia tak pernah ia duga.
Jam 20.00
Minimarket, Matraman
ve, membawa empat kaleng bir ke kasir.
Dibelakangnya seorang pria memerhatikannya.. tanpa ia tau.
Setelah ia memesan rokok dan membayar belanjaannya dia membalikan badan.
Dadanya berdetak dengan keras. Jantungnya seperti ingin berlari. Dia seperti berada ditengah rel kereta api saat argo bromo sedang melaju kencang.
Hysteria. Pikirannya menari – menari. Merasakan sakit lagi.. tetapi sakit yang seperti candu. Ingin ia peluk. Ingin ia cium. Ingin ia dekap….
***
“hai.. ve”
Pria itu tersenyum.. senyum yang manis. Semanis rasa rokok di ujung bibir. Mematikan.
“hai…. Darma”
ucapnya lirih. Mereka berdua kaku. Entah apa yang ve pikirkan. Rindu ini terlalu hebat. Candu atas kesakitan itu terlalu besar…
ve memeluk darma erat.
Peluk sahabat.. pelukan cinta yang tak terbalas…
Mentransfer rasa hangat, rindu, sakit, dan kesepian yang selama ini dia rasakan…. Peluk yang ia pernah rasakan.. Peluk yang selalu ia mimpikan…. Peluk ini kini nyata. Seperti tak ingin ia lepaskan..
Sampai ketika…
“maaf mba.. ada yang antri lagi”
***
Setelah pertemuan itu, akhirnya ve dan darma melalui malam bersama lagi. Rasa rindu itu terhempaskan.. oleh tawa mereka. Tawa yang hangat dibalik senyum darma yang dingin. Apa sebenarnya yang dirasakan darma..??
Sampai saat ve tau darma berpacaran lagi dengan firin. Sebuah tamparan yang dahsyat. Saat itu ve hanya tersenyum…
Tersenyum perih..
Untuk apa ve memalui malam penuh tawa ini apa bila ia di hempaskan lagi..
Sakit ini berjuta kali lebih hebat dibanding saat ia pindah ke jogja. Setahun yang lalu ve dan darma menjalin sebuah persahabatan yang tidak biasa. Darma selalu ada untuk ve. Dan tololnya ve menganggap itu tidak biasa.. ve menolak, menyangkal hatinya yang semakin mencabik.. menyadari bahwa saat itu darma masih mencinta firin, mantan pacarnya.
***
Kedekatan ve dan darma hanyalah kedekatan dua orang yang tersakiti.. yang tak seharusnya ve anggap lebih… semua dapat ve tahan dan tidak berkembang menjadi bisa yang mematikan. Cinta itu ve tahan.. ve menyadari, selalu ia biarkan kerdil… cinta itu tidak bercabang…
Hanya sebuah rasa biasa…
Sampai ketika malam itu… ketika darma mengatakan kata yang seharusnya tak pernah darma ucapkan bila darma tidak ingin memiliki ve seutuhnya.. kata cinta yang tolol!
Ve hanyalah seorang patah hati yang rapuh. Mengiba.. dan lemah.
Dengan hanya kata cinta yang diucapkan darma semua berubah begitu total….. ve tolol –dia pun menyadari itu-
Darma mengatakan cinta bukan untuk memiliki ve. Tapi hanya ingin mengatakan…. Karena menurut darma dia hanyalah “bajingan yang lain untuk ve”. Ve tidak mengerti semua ini. Ve tidak tau apa maksudnya…. Ve hanya tau tentang apa yang ia rasa. Ve hanya mengerti tentang rasa.. bukan teka teki yang menyakitkan ini..
Tapi akhirnya ve mengerti ketika darma mulai menjauh…. Meninggalkan ve… dan SEHARUSNYA VE MENYADARI DARMA MERASA TIDAK NYAMAN DENGAN SEMUA INI. Tapi ve tidak bisa berbuat apa apa.. ve pun merasa tidak nyaman…
Ve hanya butuh darma… darma yang pintar, darma yang membuatnya berfikir, membuatnya tertawa hingga meneteskan air mata, darma yang membuatnya ingin mandi 3 kali sehari, darma yang mengizinkannya merokok, darma yang memberikannya “don’t go away” milik oasis. Darma yang menertawakan ondel ondel, memesankannya kopi hitam, darma yang menemaninya saat hujan besar, darma yang menjemputnya ketika ia begitu tolol, darma yang membuatnya tersenyum tanpa harus berpura menjadi ve yang lain..
Semua yang darma berikan… dan semua yang darma miliki adalah candu untuk ve…
Harusnya ve sadari ketika darma menjemputnya itu adalah rasa perhatian seorang teman…. Harusnya ve tau ketika darma memesankan kopi hitam itu karena darma juga ingin pesan yang sama… harusnya ve tau semua yang baik di diri darma adalah darma itu sendiri.. bukan apa yang ia lakukan untuk ve.
Sehingga akhirnya semua berakhir.. menjauh, semua semakin buyar, semakin hambar dan terlihat dengan jelas bahwa darma semakin tak teraih.
Darma mundur tanpa berita… tanpa pernyataan, hanya dengan pertanyaan besar…
Sampai kapan akan seperti ini??
Akhirnya ve meninggalkan Jakarta. Meninggalkan darma…
tanpa darma tau bahwa ve akan selalu menunggu darma menjadi “Right one” untuk ve…
Semua itu ve lakukan sampai akhirnya dia berada di kamar galeri ini. Ve selalu menunggu darma miliknya…
***
Kamar ve di galeri ini tidak besar, hanya berukuran 3 x 2 meter, kamar yang cukup nyaman untuk ve. Apalagi ve tinggal disini gratis bersama teman-teman pekerja seni yang lain. Ini tempat sementara untuk ve. Sebelum dia menemukan kostan yang dia inginkan, sebenarnya bisa saja ve pulang kerumahnya tapi rasa ingin bebasnya yang tidak terkendali membuat ve tetap bertahan di galeri ini, apalagi mas haris sang pemilik galeri sendiri lah yang menyuruhnya untuk tinggal disini.
Diluar teman teman yang lain sedang memetik gitar bernyanyi nyanyi.. malam ini mereka menjelma menjadi para hamba sahaya dalam dekapan Bob Marley.. terus menghisap ganja dan bersorak… “could you be loved and be loved……???”
Ve hanya ingin darma bahagia… (dicintai darma dan mencintai darma) dengannya tentu saja.
Tapi ve sadari itu tidak akan mungkin. Darma bukan untuknya, dia hanyalah orang asing yang hadir di hidup darma.. darma akan mendapatkan cinta nya yang sesungguhnya, mungkin bukan dengan ve…
Darma ini hanyalah drama kehidupan ve… sesuatu yang tidak nyata tapi dapat ve saksikan seolah olah nyata.. dapat ve mainkan seolah ialah aktor utamanya..
Seperti ia memainkan tokoh dalam pentas teaternya. Tersenyum ketika karekternya bahagia padahal hatinya menangis..
Tetapi ini semua bukan seperti film yang ia tulis skenarionya atau ia sutradarai… semua ia yang kendalikan… ini semua bukan itu. Ini sesuatu yang ia tidak bisa kendalikan.. bahkan tidak bisa ia tolak. Bukan seperti adegan yang ia susun melainkan ini adalah adegan dirinya sendiri. Hidupnya sendiri. Dan drama nya ia sendiri…..
Ve mengambil rokok di tas nya dan membakarnya. Dia memutar mutar batang rokoknya. Berfikir keras…
Dia tidak tolol. Dia tau perasaan ini. Dia tau apa yang harus dia lakukan. Tapi dia hanya menyangkal. Hanya mencoba melawan.
Dan akhirnya dia tidak mampu melawan.. dia menangis sendiri dikamar galerinya yang juga membisu.
-fin-
Oval Roy
Bekasi, ditemani secangkir kopi
17 juni 2010
----> apabila ada tokoh, kejadian yang sama dalam cerita adalah kebetulan semata :)
thx to.
pain and lonely tonight.....

Could you be loved ang be loved??
Bob Marley song’s….
:)
***

10th

whether or not there is the tenth?
they're all the same ..
their eyes were wild to see the temptation
their smiles are ready to pounce on evil smile ...
and the conversation they somehow know can kill me ...
I'm just looking for the tenth man, which I believe to be my protector ..
that speaks without words poisonous .. keep me slowly .. my attention gently .. and will be hard when he wants to leave me ..
but is there a tenth that ..?
1 ... 2 .... 3 ... 4 ... 5 ... 6 ... 7 ... 8 .. .9 ..
and I could not find the number 10
that to the 10's ..
speak without emotion ..
laugh without lust
gently moving
and maintain without the benefit ....
a tenth that .. there but only part of the ninth of them ..
maybe I will not seek "them" anymore. I would search but "we" ...

Utopia - Hujan

Rinai hujan basahi aku


Temani sepi yang mengendap


Kala aku mengingatmu


Dan semua saat manis itu


Segala seperti mimpi


Kujalani hidup sendiri


Andai waktu berganti


Aku tetap tak kan berubah

Aku selalu bahagia


Saat hujan turun


Karna aku dapat mengenangmu


Untukku sendiri

Selalu ada cerita


Tersimpan dihatiku


Tentang kau dan hujan


Tentang cinta kita


Yang mengalir seperti air

Aku bisa tersenyum


Sepanjang hari


Karna hujan pernah menahanmu disini


Untukku...


:)