Beberapa hari ini hidup saya seperti kalelawar berpita hitam. Bagaimana tidak, ketika pagi mulai datang saya segera tarik selimut dan merakit mimpi – mimpi di langit setelah sore mulai mengetuk pintu saya lantas bangun dan mencari segelas air putih dan menikmati detik – detik didalam malam. Ini bukanlah hidup yang sehat dan saya inginkankan, bukan itu, tapi memang saat ini saya sedang diselimuti pita – pita hitam yang selalu ingin saya lepaskan.
Siang ini –hampir sore- saya baru saja bangun tidur, setelah tadi pagi saya baru terlelap, dan pita hitam itu masaih saja mengikat, di pergelangan kaki, melilit di perut, dan mengikat di atas kepala saya, saya ingin lepaskan... karena pita – pita hitam itu membuat saya jelek, orang-orang menatap saya sinis, saya pun mencoba lepaskan.. tapi tidak bisa, pita hitam terus saja tumbuh semakin saya tarik untuk lepas dia semakin panjang dan mengikat.
Maaf untuk kalian yang pernah terikat dengan pita-pita hitam saya ini, sesekali tersentuh di sisi hati kalian, maaf untuk lingkaran – lingkarang merah yang melukai pori –pori kulit kalian karena ujung pita hitamnya pernah menggores kalian dan terasa sakit. Maaf.
Tolong berikan saya gunting, korek api dan semua yang mampu menolong saya melepaskan pita hitam ini, tidak ada yang bisa membantu karena tak ada seorang pun ingin dekat, sesudahnya saya harus mencintai setiap inci pita hitam ini, menyadari bahwa ini bagian dari diri saya, biarkan orang lain memandang ini buruk, setidaknya bila pita hitam ini kusut dia akan begitu, tapi bila saya bentuk menjadi sebuah simpul – simpul yang lucu pasti orang lain memandangnya senang, dan saya sedang berusaha membuat simpul yang cantik satu persatu, semoga saya akan selesai membenahi pita pita hitam ini saat saya telah tiba di sana, di tempat yang baru ketika semua yang ada disini tidak lagi bisa di benahi.
....semoga.