kenapa saya yang sanguin jadi begitu melankolis akhir-akhir ini?
hidup seperti flat seolah tak ada yang ingin di tulis.
tapi sebetulnya hati saya sedang loncat-loncatan, smemaknai setiap bangun tidur di pagi hari saya. dengan satu pertanyaan setiap paginya "saya dimana?"
saya sedang di dalam hidup saya, mencoba membiasakan diri dengan kamar kostan, kasur dengan sprei ungu yang di hadiahkan mama, bunyi laptop yang berderu-deru, dan dinginnya pagi jogja.
saya belum terbiasa.
tapi saya akan mencintai ini, menghargai setiap detik di kota ini, belajar bertanggung jawab untuk diri sendiri.
semua beda rasanya, disana "negeri impian" saya, saya sudah punya segalanya -setidaknya begitu- semua sudah ada di genggaman tangan, tangis sudah ada yang rela menampung, tapi sekali lagi Hidup itu pilihan. dan saya telah memilih. memilih untuk tetap hidup, bukan meninggalkan hidup.
jogja bukan tidak hangat, hanya masih terasa dingin, semuanya. tawa di sini tak serenyah senyum disana, marah di sini belum sehebat maki disana, tapi semua terasa nyaman di hati saya.
beberapa hari ini saya sering mengeluh atau lebih tepatnya curhat sama orang2 terdekat betapa saya ingin pulang, saya ingin masakan mama terutama sayur asemnya dan mereka semua tertawa katanya "saya ga bisa hidup sendiri"
mungki benar, saya masih terlalu childish, manja dan whatever! dan saya pun akan membohongi diri saya sendiri, bagaimana pun keadaannya, apapun situasinya, saya akan tetap disini, mencuri ilmu dari semua orang di dekat saya dan berbagi sedikit ilmu yang saya punya pula ke orang di sekeliling saya. setidaknya itu Motivasi saya.
Kita tidak akan pernah tahu rasanya sakit kalau selalu sehat, dan kita tidak akan tau rasanya tertawa bila selalu menangis.
saya tak ingin lagi banyak tertawa dan banyak menangis.
saya ingin hidup sehidup-hidupnya.
ingin hidup sehidup hidupnya.
semoga dengan ada di sini. saya bisa belajar hidup sehidup-hidupnya.