Aku bebaskan asa yang berlari…
Rangkul tepian kabut dimana
ada air mata ku selalu jatuh
Entah harus bermanja pada
siapa lagi didalam harap, dan lalu hanya jadi harap.
Jika kau ingin tahu, aku
adalah sebenarnya hitam. Sepekatnya kelam.
Ah, cermin pun lelah meminta
ku bercermin.
Dahaga pun meminta ku berdiri
disana saja
Jika benar maaf adalah yang
terbaik, maka tak hanya kamu aku telah berhenti
Dan ini segelas besar cola
dengan ice cream cokelat yang manis.
Bolehkah ku mengisap jeda mu,
jeda ku.
Tapi aku memaksa pecahkan manis
sodanya.
Kau bisa memilih untuk
mencintai siapa
Tapi di cintai, tentu bukan
pilihan mu
Berdansalah seanggun pena yang
kau gengam dan kau tulis…
Lembaran ku, sudah dalam
jalanNya…
Hembuslah lana dalam pagi
tempat manusia berharap…
Karena ku ingin menghentikan
malam, cukupkan selimut ku basah pada kenang. Cukupkan aku.
Berhentilah. Berhenti berdoa
dalam diam ku.
Terimakasih untuk yang telah
tergores, catatan tentang apa yang ku yakini, Cinta.
03 Oktober 2013