Ini adalah surat cinta tentang sebuah sungai, dimana mengalir dari hulu ke hilir, ke pantai lalu ke samudera. tapi aku adalah kebalikan.
Ini adalah surat cinta diam-diam, untuk kamu yang bisa membaca tanpa bisa menerjemahkan.
ini aku yang membacamu, dan aku suka.
Rintik deras, gemuruh langit, seperti dada ku yang
bergemuruh, pagi ini.
Pukul setengah tiga. Kau datang lagi, menyapa – lewat pesan
singkat. Akhir-akhir ini nada dering ponsel bagai gemuruh langit kala akan
hujan. Aku terlalu takut mendengarnya tapi selalu dinanti.
dan kali ini gue pun main, ada dialognya loh... nangis dan jadi ibu-ibu ditinggal mati. okee. hahahaha
meskipun ftv plus (3 episode) syuting ini menghabiskan waktu sebulan. ini syuting terseru! seru banget! iya seru! crew nya seru, talentnya (mas surya, vino, ernest, mentari, rezca, dan anak-anak BSG), sampe lokasinya (tengah laut, tengah gunung, tengah kota) ga ada kata lain selain ... SERU!
Sang Kyai part 2! setelah magang di Sang Kyai, akhirnya bisa gabung sama crew ini lagi, dan mudah-mudahan status magang telah dibuang menjadi crew! *evileyes
Bergabung sama team wardrobe. dimulai dari persiapan di jakarta, sampai akhirnya terbang ke medan menjelajah sumatra utara...
bahagia ikut 3 nafas likas, kalo dulu "sang kyai" belajar "teknis" dan segala macem. saat nya di film ini ujiannya soal "emosi" dan profesionalitas kerja.
mudah-mudahan lulus ya.. hehe
dan pas nonton filmnya.. wow.... saya menangis bukan karena sedih, tapi haru, film ini membahagiakan...
banyak cerita yang mau dishare tapi sudahlah disimpen sendiri aja. hehe
Persiapan di Jakarta sama Mba Gea
Menuju Medan!foto bareng babe Gunawan Saragih, Megarita dan Kissman Tyo
Salah Satu lokasi di desa DOKAN, KABAN JAHE. foto bareng warga dan crew
Djamin Gintings aka Vino G. Bastian dan Kak Teos
Last Day!
@ Adityawarman, ngemil duren medan dulu lah ya
Macam keren kali aku.. haha
Tentara SALVO! mereka tentara bukit barisan lho... (kostum ter.....ribet) :p
Kisah dalam film ini berlatar beberapa periode waktu, mulai dari
era 1930'an hingga ke tahun 2000. Juga melalui beberapa kejadian penting di
Indonesia, mulai dari perang kemerdekaan, pergolakan revolusi di era 1960'an,
hingga masa kejayaan perekonomianIndonesia.
Cerita dalam film ini berlatar di tiga lokasi; tujuh kota diSumatera Utara,Jakarta,
hingga keOttawa,Kanada.[5]
Bercerita tentang seorang perempuan istimewa bernama Likas (Atiqah Hasiholan),
yang menjalani kehidupan luar biasa. Likas kemudian berhasil meraih berbagai
pencapaian dan keberhasilan, karena ia memegang teguh tiga janji yang pernah
diucapkannya kepada tiga orang terpenting dalam hidupnya. Janji-janji itulah
yang selalu berada di setiap tarikan nafasnya. Nafas yang memberikan ruh dan
semangat dalam setiap tindakan, serta keputusannya. Keputusan yang lahir atas
janjinya untuk terus berjuang dan berlandaskan kerinduannya akan cinta.
Sebuah kisah yang melontarkan sebuah pertanyaan,Untuk Siapa Kau Bernafas?
Proses
pengembangan3 Nafas Likasdimulai dari bulan Desember 2013, yang
dikerjakan bersama Rako Prijanto, Titien Wattimena, dan produser Reza Hidayat.
Proses syuting pun akan dilakukan mulai 26 April 2014, selama kurang lebih dua
bulan. Karena cerita dalam film ini berlatar di daerahKaro, Sumatera Utara mulai
dari periode waktu 1930'an hingga ke masa kini, maka tim produksi Oreima Films
melakukan riset ke beberapa kota di Sumatera Utara demi mendapatkan keotentikan
budaya, tempat dan adat istiadat seperti yang ingin ditampilkan di filmnya
nanti. Dalam proses riset inilah, didapatkan fakta bahwa budaya Tanah Karo yang
menjadi latar kisah3 Nafas
Likasberbeda dari budaya
Batak dan kota Medan, yang selama ini sering ditampilkan di beberapa produksi.
Sekitar
10 persen adegan di film3
Nafas Likasnanti akan
menggunakan dialog dalamBahasa Karo.
Meski demikian, tim produksi berusaha sesempurna mungkin menghadirkan budaya
Karo sehinggataste-nya
tidak lari dari keadaan sebenanrnya. Film ini akan mengikuti perjalananLikasberuTarigan, mulai dari masa revolusi
diSibolangit,
hingga kesertaannya mengikuti sang suami,Djamin
Gintings, bertugas di Ottawa, Kanada. Karena rentang periode dan banyaknya
seting tempat yang digunakan, maka tim produksi menyadari akan ada perubahanrengget(cengkok) atau bahkan kosakata.[6].
Pada
awal April 2014, sempat dikabarkan bahwaChristine Hakimakan bergabung dalam produksi3 Nafas Likas.[7].
Namun akhirnya, posisi Christine Hakim digantikan oleh Tuti Kirana. Pada pekan
ketiga April 2014,Marissa AnitadanMario Irwinsyahdipastikan bergabung dalam3 Nafas Likas.[8]
Demi
memerankan karakter yang berasal dariKaro, Atiqah Hasiholan dan
Vino Bastian melewati satu proses pelatihan bahasa, meliputi: pelatihan dialek,
aksen, hingga pelafasan untuk mendapatkan keotentikan. Seting waktu yang
terbentang dari era 1930'an hingga 2000, juga membuat mereka akan melalui
beberapa fase perubahan penampilan fisik.
Ini
merupakanpertama kalinyabagi Atiqah Hasiholan dan Vino
Bastian, beradu akting dalam sebuah produksi filmfeature. Juga merupakan kali
pertama bagi Vino Bastian memerankan sebuah karakter dengan rentang periode
luas.
Meski
keturunan Batak, namun bagi Atiqah perannya sebagai Likas merupakan salah satu
peran paling menantang dalam karirnya. Karena ia harus mengucapkan dialog dalam
bahasa yang baru baginya.
3 Nafas
Likasjuga
melibatkan beberapa talenta asal Sumatera Utara, untuk ikut terlibat dalam
produksi. Proses kasting pun diadakan secara terbuka, khususnya yang
berlangsung di Medan. Pada 20 April 2014 dikabarkan bahwa talenta baru asal
Medan, Kastria Soldiana Elizabeth Hutagaol (Finalis Wajah Femina 2013),
terpilih untuk berperan sebagai salah satu anak karakter Likas.[9].