Indonesia kembali menangis..
bumi jangan marah..
ketika manusia menyakitimu dengan menggundulimu
bumi jangan marah...
saat aku disini mengotori air asinmu yang begitu jernih
bumi jangan kau marah..
ketika kini manusia semakin serakah menelanjangimu..
aku katakan pada merapi yang gagah
jangan marah pada kami...
samudera, jangan kamu palingkan muka kecewamu pada kami...
maaf telah mencemari mu dengan minyak dan kebodohan manusia lainnya.
aku manusia.
takut bumi marah. samudera marah. awan marah.
dan Tuhan murka.
tapi aku manusia.
ketika tuhan tegur maka aku yang marah,
maaf kan aku semesta..
penuhi setiap partikel udara mu dengan keserakahan...
semoga kemarin.
di atas bumi Indonesia ku semesta tidak sedang marah kita umat manusia.
VIVAnews -- Gunung Merapi akhirnya meletus Selasa 26 Oktober 2010 pukul 17.02 Waktu Indonesia Barat.
Belasan orang menjadi korban, termasuk rekan kami, redaktur VIVAnews, Yuniawan Nugrohoyang kembali naik ke atas gunung demi membujuk juru kunci Merapi, Mbah Maridjan turun. Editor senior ini memang sudah lama mengenal Mbah Maridjan. Jelang letusan Merapi tahun 2006, Wawan juga bersama Mbah Maridjan di rumahnya.
Seperti diinformasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Merapi memasuki fase erupsi sejak Selasa sore.
Berikut kronologis letusan Gunung Merapi yang terjadi Selasa sore hingga menjelang malam.
1. Pukul 17.02 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2. Pukul 17.18 terjadi awanpanas selama 4 menit
3. Pukul 17.23 terjadi awanpanas selama 5 menit
4. Pukul 17.30 terjadi awanpanas selama 2 menit
5. Pukul 17.37 terjadi awanpanas selama 2 menit
6. Pukul 17.42 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7. Pukul 18.00 sampai dengan 18.45 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8. Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengan suara dentuman
9. Pukul 18.16 terjadi awanpanas selama 5 menit
10. Pukul 18.21 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11. Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 1,5 km dari puncak Gunung Merapi
12. Pukul 18.54 aktivitas awan panas mulai mereda
13. Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Status Gunung Merapi ditingkatkan dari Normal manjadi Waspada pada tanggal 20 September 2010. Pada 21 Oktober 2010 status Merapi menjadi Siaga, dan kemudian Awas, terhitung sejak 25 Oktober 2010.
• VIVAnews
*Dikutip dari VIVAnews
Dokumentasi sesudah Erupsi Gunung Merapi.
Tsunami Mentawai
Tsunami Mentawai. Semenjak hari senin tanggal 25 okt 2010 daerah sumbar, tepatnya daerah mentawai diguncang gempa yang tak henti2 nya yang diawali senin kemaren sekitar jam 10 malam dengan kekuatan 7.2 SR, namun tak berhenti disitu saja, Tsunami mentawai ini terus berlangsung dengan munculnya gempa susulan yang terus berlanjut hingga saat ini.
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa 5,4 SR terjadi di kawasan itu.
Gempa itu terjadi Selasa (26/10/2010), sekitar pukul 18.33 WIB, berlokasi 42 km selatan Sipura Mentawai, Sumbar, dengan kedalaman 13 km.
Sedang sebelumnya, pada pukul 17.51 WIB, gempa 5,6 SR terjadi di 96 km barat daya Pagai Selatan, Mentawai. Kedalaman gempa sekitar 10 km. Gempa sempat membuat panik warga di pengungsian.
Gempa Mentawai ini juga menjadi bahasan di situs mikro blogging twitter. Para pengguna twitter menyampaikan duka atas terjadinya bencana di Mentawai ini. Mentawai menjadi trending topic, atau menjadi tema yang banyak diketik oleh pekicau.
Hingga saat ini dinyatakan dalam korban Tsunami Mentawai dinyatakan Korban akibat bencana tsunami mentawai itu mencapai 31 orang tewas dan 105 lainnya dinyatakan hilang.
Korban Tsunami Mentawai
VIVAnews - Korban jiwa gempa 7,2 Skala Richter yang mengakibatkan gelombang tsunami setinggi di Mentawai, Sumatera Barat, terus bertambah. Kini, laporan korban tewas sudah menembus angka 300 orang lebih.
"Korban gempa dan tsunami Mentawai terkini, meninggal 311 orang," kata Staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Bencana dan Sosial, Andi Arief, dalam akun twitter-nya, Kamis 28 Oktober 2010.
Menurut Andi Arief, data yang diterima itu berdasarkan laporan lapangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mentawai. Gempa dan tsunami juga memporak-porandakan sejumlah bangunan.
"Sebanyak 460 orang hilang," tambah Andi. Kemarin juga disebutkan, bangunan-bangunan gedung dan infrastruktur juga luluh lantak.
Laporan sementara yang masuk, bangunan-bangunan yang rusak itu antara lain satu gedung SMP rusak, empat rumah dinas, lima rumah ibadah, dan lima jembatan.
Kerusakan lain yang terpantau antara lain, 291 rumah penduduk rusak berat dan 190 rumah penduduk rusak ringan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah berada di Padang, sejak semalam.
Dalam rapat semalam, Presiden akan segera mengeluarkan Instruksi Presiden tentang Penangangan Bencana Alam. "Inpres ini akan jadi pedoman provinsi yang punya daerah rawan untuk relokasi dan memikirkan mata pencaharian warga di tempat yang baru," kata Presiden SBY semalam. (umi)
• VIVAnews
*Sebelum tragedi tsunami Mentawai*
*Setelah tragedi tsunami Mentawai*
Banjir wasior
Sejak terjadi pada Senin (04/10) pagi lalu, jumlah korban jiwa akibat banjir di Wasior, Teluk Wondama Papua terus bertambah dan hingga Rabu (06/10) siang telah mencapai 68 orang.
Menurut Pusat Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), para korban ditemukan setelah upaya evakuasi dilakukan tim pencari termasuk dari SAR dan TNI.
"Korban masih bisa bertambah karena sampai saat ini, tim masih mencari 66 orang lagi yang dilaporkan hilang," kata Untung Sarosa, direktur Perbaikan Darurat BNPB.
Untung yang berada di Wasior sejak banjir terjadi mengatakan upaya pemberian bantuan dan evakuasi terhambat oleh genangan lumpur serta potongan batang kayu dan batu-batu di beberapa titik.
"Jalanan di Wasior ada sekitar 18 kilometer panjangnya, beberapa kilometer di antaranya tidak bisa dilewati kendaraan," tambah Untung.
Banjir bandang, menurut Untung, bersumber dari hujan terus-menerus sepanjang akhir pekan sehingga membawa limpahan air dari bukit-bukit di atas Kota Wasior.
Limpahan air ditambah batu, kayu dan lumpur kemudian merusak infrastruktur sehingga melumpuhkan kota kecil berpenduduk sekitar 5.000 jiwa tersebut.
Tim evakuasi tengah menunggu kedatangan alat berat, yang dijanjikan dikirim dari ibukota provinsi Papua Barat di Manokwari.
Pembersihan landasan udara
Salah satu fokus kerja tim evakuasi di Wasior hari ini, menurut Untung Sarosa, adalah pembersihan landasan udara Wasior agar bisa kembali dipakai pesawat ukuran sedang untuk mendarat.
Saat ini (lanud wasior) cuma bisa dipakai helikopter untuk mendarat dan tinggal landas
Untung Sarosa
"Saat ini cuma bisa dipakai helikopter untuk mendarat dan tinggal landas, sehingga cukup mengganggu proses angkut bantuan," kata Untung.
Jalur laut terdekat, lewat Manokwari, harus ditempuh dengan perjalanan selama delapan jam.
Meskipun tidak dapat didarati pesawat jenis Hercules, menurut Untung Sarosa, lanud Wasior yang panjang landasannya mencapai 800m bisa melayani pendaratan pesawat jenis Puma atau CN yang biasa mengangkut bantuan.
BNPB telah mengangkut lebih dari 500 pengungsi dari Wasior ke Manokwari maupun Jayapura.
Hambatan lain dalam upaya koordinasi bantuan adalah terputusnya aliran listrik dan saluran komunikasi.
Pemulihan aliran listrik diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama, karena kerusakan pada sumber tegangan akibat tertimpa kayu dan batu.
Pray for Indonesia..