Thursday, July 28, 2011

rekaman oktober

Yang kau cari masih aku...
dengan koper kecil, kali ini abu-abu 
kali ini bukan punya ku 

Yang aku cari masih dirimu...
menabrak rambu, hentakkan klakson aku terpental 
dengan ransel hitam penuh buku-buku. 
masih milikmu...


Di sini masih sama. 
pohonnya. 
lampunya, merahnya.
ego. 
sang penjaga. 
lalu lintas.
sesak.
bajaj.

dan rasa... 
semua sama.
hanya aku dan kamu yang tidak ada. 
tidak lagi ada. 



..........

Friday, July 22, 2011

Ketulusan



Sebelum dia pamit untuk offline, dia mungkin menyempatkan diri untuk mengintip apa yang saya tulis di dalam blog, saya menulis tentang Ketulusan, sesuatu yang saya tulis dari dasar hati  ‘Ketulusan adalah mencintai apa yang tidak aku bisa, menyukai apa yang aku tidak mampu dan menerima apa yang aku tidak punya....” ternyata responnya adalah… dia bilang saya egois dan tulisan saya terlalu sempit karena menulis hanya untuk diri saya sendiri (oke, my darl saya hanya menulis dari hati saya, saya memang hanya penulisan amatiran yang menulis ketika saya ingin menulis) itu bukan masalah besar bila saya di ‘kritik’ tentang tulisan, tapi opininya tentang ketulusan versi saya-lah yang sepertinya menyangkut di hatinya dan membuat saya di labeli sebagai manusia egois.

Jadilah malam ini saya mencari arti ketulusan, 
menurut KBBI yang saya temukan di google ‘tulus’ merupakan kata sifat yang artinya sungguh dan bersih hati (benar-benar terbit dari hati yang suci, jujur, tidak pura-pura, tidak serong) tulus hati; tulus ikhlas:
Sedangkan ketulusan adalah kesungguhan dan kebersihan (hati); kejujuran:

Sedangkan menurut , Inung. 
“tulus = tanpa pamrih.
sadar
tanpa disuruh”
simple tapi saat saya bertanya pendapatnya mengenai ketulusan versi saya apakah saya egois atau tidak, ada jawaban mencengangkan, dia bilang saya tidak egois karena mencintai itu adalah hal yang terjadi bukan "karena" tapi "walaupun"  jadi mencintai itu bukan karena dia baik atau apapun melainkan mencintai walaupun dia ini itu.” Mengerti? Simple nya… mencintai semua kekurangannya, seperti yang saya tulis tentang ketulusan kan??

Bukan saya egois dengan mencari alasan pembenar untuk ‘definisi versi saya sendiri’ saya hanya ingin menemukan pihak ketiga dari apa yang saya fikirkan ini, supaya saya dan dia sama-sama bisa saling melihat dari kacamata orang lain agar kami saling menuruni ego kami masing-masing.
sama-sama saling memahami dan mengerti tentang ketulusan. 

Satu hal yang membuat saya terdiam sedetik adalah… kalimat inung yang menyatakan mungkin ‘dia’ belum mengenal saya lebih dalam, atau mungkin saya yang belum mengenalnya lebih dalam? Jadi ternyata selama ini kami belum saling mengenal. saya rasa kami sudah saling mengenal, hanya kami belum saling mengerti satu sama lain, kami hanya menuruti ego kami padahal arti ketulusan adalah kesungguhan hati. kami harus saling belajar mengerti dan memahami. 

kenapa Ketulusan begitu penting untuk saya ? 

karena saya bukan manusia sempurna, hidup saya penuh dengan kekurangan, sebuah kekurangan yang akhirnya bisa menjadi manis bila di dampingi dengan ketulusan, karena saya ingin hidup yang manis, cinta yang tulus, mencintai saya dengan ukuran celana saya yang besar, mencintai saya dengan segala kelabilan saya, mencintai saya dengan emosi saya, mencintai saya dengan hidup yang naik turun tanpa saya bisa kendalikan, mencintai saya dan diri saya, dan saya pun mencintai dengan ketulusan, kerena buat saya cinta bukan memberi dan menerima, tapi memberi, memberi dan memberi terus. 

itulah cinta. 

Saya selalu bilang dia egois dengan sifatnya yang “keras”, “menuntut” dan banyak hal lainnya padahal itu semua karena kami belum saling mengerti.
Dengan mengetahui kita akan mengenal dengan saling mengenal kita akan saling memahami dengan memahami kita akan menerima dan penerimaan tanpa paksaan adalah suatu ketulusan.

sebuah arti ketulusan yang saya temukan di sepertiga malam setelah mencari dan membuka-buka laci hati,  ketika saya berhasil memaknai arti sebuah ketulusan, terlintas seseorang di kepala saya.

semoga, kali ini kamu juga dapat menemukan arti ketulusan untuk mu dan untuk waktu yang ada di genggaman kita..














.............. Selamat malam. 

Thursday, July 21, 2011

Mita Bhan

"Cinta bukanlah hal yang bisa memegang kendali seseorang. dalam cinta harus ada kepercayaan dan bisa mengetahui bahwa pilihan Anda adalah yang terbaik untuk Anda dan masih menunjukkan kepada kita bahwa mereka mengasihi kita" ...... Mita Bhan says

semenit setelahnya...

SEMENIT setelah aku mem-posting sebuah "petikan manis" ada saja sesuatu yang membuat aku memicingkan mata dan mengelus-elus dada... sebuah rasa ketidakpercayaan darinya untuk ku, tapi jangan di pikir ini sebuah apresiasi. 

aku ingin melihat ada cinta itu dari matanya, tapi semua buram, seperti aku yang katarak atau aku yang terlalu bodoh. aku tak mampu melihat apapun... semua tertutup ego-nya, dan sedihnya, aku selalu bisa bertahan. 

tapi Sayang, hujan pasti berhenti, badai pasti berlalu, belailah setiap rintihan tetesan hujan yang turun dan jeritan badai yang meraung.. sebelum semua berhenti dan semua terlambat saat kau menyadari bahwa musim telah jadi kemarau..... 


............... 


aku hanya ingin cinta itu transparant tanpa harus menjadi abu-abu, cokelat, merah jambu bahkan putih sekalipun, karena cinta itu bukan menjadi, bukan menghindari, melarang, tapi merangkul, mengerti dan memahami.....  KETULUSAN 




Ketulusan adalah mencintai apa yang tidak aku bisa, menyukai apa yang aku tidak mampu dan menerima apa yang aku tidak punya.... bukan menjadikan aku seperti apa yang kamu mau. itu jawaban saya. 

petikan manis...



untuk sebuah keyakinan

agar aku menjadi rona merah di pipi mu saat kau tertawa 

untuk sebuah keyakinan

senantiasa aku menggenggammu ketika gundah 


untuk sebuah keyakinan

yang kita tahu semua akan sulit nantinya tapi kita mampu bertahan 

aku hanya ingin mencintai mu seperti seorang bocah dengan ingus di pipinya
meski di sakiti besok akan kembali lagi..

hari ini menangis esok akan tertawa lagi..

aku ingin lagi bisa mencintai.... 

Wednesday, July 20, 2011

Kepastian

satu hal pasti
aku tak bisa melihat matahari terbit jika masih terlelap.

satu hal lebih pasti,
aku tak amampu melihat indah jika hati penuh keluh.

satu hal lebih dari pasti
rasa syukur membuat setiap langkah terasa lebih baik dari sebelumnya.

satu hal di pagi hari... Terima kasih, aku masih membuka mata..



............wates, on progo, 12 Juli 07.17.

"aku ingin kita sama-sama terdiam" mungkin begitu katanya...


"aku tidak meributkan apa-pun sayang, sedari tadi aku sibuk membaca"
"nah itu dia pointnya, kamu terlalu sibuk membaca sampai tidak tahu apa yang sudah aku katakan" 

Senja meletakan novel barunya di antara mereka, utara dan selatan, saling menarik satu sama lain, tapi berjauhan. bila kita menjadi tubuh yang sama kita tidak akan pernah tau ada noda apa di belakang leher kita, kita tidak akan bisa bercumbu menjadikan kulitnya menjadi kulitmu dan nafasnya menjadi desahmu. wajar bila tuhan ciptakan kita berbeda tubuh, agar ada hujan yang mampu menjadi hangat dan gerimis membawa peluk. kali ini senja mengalah meletakkan bukunya dan sekejam memindahkan semestanya ke dalam raut wajah lelaki di depannya, tokoh-tokoh utama di dalam novel berlari-lari, sebagian masih mengumpat di sela otaknya dan satu kalimat masuk kedalam relung hatinya, terdiam, sembunyi, mengendap -endap.
"oke, ini aku stop membaca, sampai mana tadi?" 
"ga usah bilang sampai mana, kita belum memulai apa-apa"
"itu dia sayang, karena kamu belum memulai apa pun jadi aku memulai duniaku dan ini"
senja menunjuk novelnya. 
tidak ada yang dibicarakan bagi senja dan lelakinya. mereka hanya ingin sama-sama terdiam, sama-sama merasakan gengaman hangat kulit mereka yang berbeda, karena esok tak akan adalagi, saat duduk berdua di pinggir kolam renang, sambil menikmati sebatang rokok dan saling membaui.

Novelnya pun mengerti, satu persatu masuk kembali ke dunianya, yang mengumpat di sela otak telah mindik-mindik pergi, di relung hati secepat kilat berlari. 
tak ada apa pun lagi di sini,.
diam yang mengisi meski mereka sama-sama tak saling mengerti.. cinta


...suatu sore, Kelapa Gading. 







Thursday, July 7, 2011

Berjalan itu romantis




menulis tentang mu, bukan seperti memerintah ku untuk lekas berlari, 
aku akan lelah karenanya. 
bisakah kamu biarkan aku berjalan dan temani aku di sisi kanan ku, bila memang ingin, genggam tanganku. 
itu lebih dari cukup untuk ku. 

karena berjalan.. semua lebih mudah.. 
membuat kita mampu berhati - hati, membuat aku dan kamu saling menjaga. 
seperti yang kamu tau, "hati-hati" itu romantis. 
seromantis ayam tepung pedas yang ingin ku makan dan kuping sapi yang aku kejar meski malam. dan kamu marah, lagi.  
.... 

bersama mu, aku hanya ingin berjalan. dan jangan marah. 
lalu
silahkan ke sisi kanan ku, kita bisa saling bergandengan.. 

saling menjaga..
.....dengan "hati-hati"

:) 


Wednesday, July 6, 2011

Kita Hanya Sedang Menjaga Diam..

Adakah aku di dalam gelas kopi mu?? 

AKU memetik bintang diam – diam. Meletakkannya didalam tas abu – abu ku, barangkali disana malam akan lebih gelap, setidaknya aku tidak bersandar sendiri saja. Bukannya takut malam, toh sudah terbiasa bukan? Hanya saja aku tak ingin terlalu larut menelan mentah kegelapan lagi, setidaknya, bintang bisa ku sapa, ku pegang.

Kita masih duduk disini berdua, bersembunyi dari alunan knalpot yang sudah dari tadi tidak juga berhenti malah di sisipi bunyi klakson bersautan, berisik tapi aku tenang, bintang sudah ku genggam dan sebentar lagi kamu akan ku peluk erat, tapi ternyata tidak, sudah seratus satu menit kita terdiam seperti ini, sesekali memperhatikan segelas kopi hitam yang sudah dingin milik ku, dan melirik ampas kopi di gelas mu. Masih seperti ini, tanpa kata, setidaknya kita telah jujur pada hati kita, kita memilih diam, menikmati saat ini, yang mungkin tak akan lagi aku temui.

Aku tak ingin lagi dengar lembaran berita sore ini yang kau katakan padaku, aku tak ingin membaca mu lagi, semua sudah lebih dari cukup, diam ternyata lebih baik. Meski berdampingan tapi diam lebih memukau ku di banding mencumbu mu, untuk saat ini.

Esok aku tidak akan kembali lagi ke kursi bambu ini, aku tidak akan lagi duduk disini melepas dan mengikat tali sepatu putih butut ku, aku tidak akan lagi curi – curi pandang dan terang-terangan mendengarkan tawa renyah mu, aku tidak akan lakukan semua itu lagi, aku tidak akan berbaring lelap disini saat malam datang dan aku kelimpungan menahan mual karena terlalu banyak anggur yang ku minum, aku tidak akan lagi bersin karena abu rokok yang menumpuk seperti vulkanik minta di sapu, aku tidak lagi menggendong kucing kecil warna kuning itu, dia selalu kelaparan, kamu tahu itu.

Aku tidak akan lagi.

Jadi biarkan aku diam, dan kita sama-sama terdiam tanpa harus saling mengoyak, saling membenci dan membuang masing-masing kita. Kita lebih baik saling terdiam seperti ini. Terasa lebih tenang ketika harus menangis dalam diam, dan menjadi aku di dalam diam, setidaknya aku tetap menghangatkan angan ku sendiri..
Lalu
Aku meninggalkan mu dengan ampas kopimu dan aku tertinggal oleh diriku bersama kopi dingin yang tak sempat ku minum lagi…

Selama seratus satu menit ini kamu tidak pernah ada, seperti biasa, tidak pernah ada kamu, saat ini atau waktu yang lalu, kamu tidak pernah ada di dunia ku, hanya di setiap kata yang ku ucapkan, dan ini adalah perpisahan. Kertas akan terobek, tinta akan tumpah sementara untuk kita diam kadang lebih baik. Saat aku tidak lagi bicara kamu tidak lagi menguasai pikiran ku.. bukankah diam lebih baik?

Selamat berlalu, cari aku di pinggiran gelas kopi mu, semoga aku ada disana, masih disana. 



---kembali mendengarkan Kata - The trees & The wild  
06 Juli, 23.04

Semoga jogja rumah yang tepat..


Welcome jogja..

sudah hampir sebulan ini aku bolak - balik jogja - jakarta demi menjaga bintang yang sudah kupetik dari langit... semoga semua akan  baik-baik saja. 
semoga ini yang terbaik, banyak hal yang tidak bisa di ungkapkan, memang saat ini aku butuh diam dan menjaga bintang itu, semoga Yogyakarta merupakan rumah yang tepat untuk ku.... 

“Berani? Sejujurnya bukan hanya itu. Aku hanya tidak ingin melarikan diri. Banyak orang menyerah lalu mencoba melarikan diri. Ketika lari itu adalah kekalahan. Dan aku tidak mau seperti mereka.” - Theo (Larasati) 








di ujung sana ada harapan.. :D @pantai depok 

Perjalanan masih panjang 

:) 

Rumah.... 



@ Tamansari 







Apa aku benar tak ada artinya untuk serpihan udara di sekitar sini? Di hembuskan begitu saja. Atau aku yang telah berhenti menghela nafasnya ? Aku hanya patah. Paru – paru ku tak lagi mampu menyimpan udara disini, menekan setiap biliknya, telah mengakar, dan tak ada jalan keluar yang ada hanya menjalani semuanya.
Semoga aku baik-baik saja, terus menjaga setiap mimpi kita, selalu mengukir setiap malam kita, menjahit awan – awan yang berlarian bebas sekiranya untuk tempat kita bersandar ketika kita telah lelah mencari kata, mencari benar. Di pangkuan awan, aku mengharap angin membawa hujan meneduhkan emosi yang selama ini tak terarah. 


:)





Ugo and Skyrunner,,, lets run in the sky!!


apa sih SkyRunner ?? 

Skyrunner merupakan alat olahraga yang masih sangat baru di Indonesia, Skyrunner lebih dulu hadir dan booming di Amerika, Eropa dan Asia. Cara penggunaan skyrunner ini hampir sama dengan alat olahraga tradisional yaitu egrang. egrang terbuat dari bambu atau kayu yang panjang ke atas untuk pegangan tangan, sedangkan Skyrunner tanpa ada alat untuk berpegangan tangan, skyrunner langsung diikat pada kaki. jadi untuk menggunakannya kita harus menjaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh ketika berdiri atau pun ketika berjalan, yang membuat skyrunner digemari adalah ia bisa untuk melompat tinggi, lompatannya bisa mencapai 2 meter, tentu dengan latihan terlebih dahulu, skyrunner pun bisa membuat pemakainya seperti lari di atas langit,,, keren!
komunitas skyrunner jakarta ada di taman menteng, jakarta pusat, ugo pun baru saja ikut komunitas itu, harga skyrunner sekitar 2 jutaan, lumayan juga ya...   

ugo and kind of freestyle skyrunner.. :) 




Tuck
The Leap 
Burning calories

The Great Leap



semoga kita bisa sama-sama menjulang tinggi menantang langit. 
dan semoga hasil jepretan ini tidak begitu buruk untuk pemula... :) 



*all the pic taken by me.. 

Oval Roy 



sekali lagi, aku yang tidak selamat.


selamat datang di mimpi,
silahkan pilih yang kau suka
aku ingin kamu jadi hidupku..
“aku memang hidupmu…”

Selamat menempuh hidup baru,
Ternyata kau hanya mimpi sesaat-ku..

………………. McD. Dengan cola float yang tumpah di pinggir gelas. 

egois, mati saja kau pemuda!


mereka berebut udara.
Mencari sedikit untuk pijakan kaki,
“beri aku lapak, untuk menaruh pantat”
tapi semua bergeming..
si nenek pun pingsan, untungnya tidak mati
sore ini, aku malu jadi manusia.

………. Progo, Lempuyangan – Jatinegara

Gerimis


Gerimis lebih hangat dari hujan,
Rintiknya sedikit tak terasa lalu basah
Tak ada petir, air jatuh tak kemana-mana
Di ujung kaki ku.
Di dekat ku, ada pipi lengket basah karena air mata.

…………