Cukup
untuk siang ini, Asal kau tahu aku akan merindukanmu. Merindukan semua bualan
kita tentang cinta.
Cukup
didalam mata ini, aku bersemayam memandang isi hati mu, menerka logika mu. Dan rima
tak menjabarkan apapun tentang cinta mu, cinta kita.
Cinta
memang tidak bisa dijabarkan dengan apapun, logika, asa pun tidak, hanya
bualan, dan kita hanya merindukan bualan, merindukan ilusi tenang cinta
Ilusi
seperti ciuman pagi yang terhapus embun, pelukan senja yang terganti malam,
seperti air mata ku yang terhapus sembab. Karena cinta adalah bualan yang kita
lewatkan.
Atau
mungkin kita tidak pernh mengerti cinta, sama seperti kita tidak pernah
benar-benar kennel, siapa kamu, siapa aku, karena bualan ini cukup indah, cinta
ini sangat indah walaupun Cuma bayangan, ah, kita hanyalah manusia goa, yang
terbuai dengan bayangan kita sendiri
Kata
mu cinta bukan tentang apa yang kita mengerti, tapi apa yang kita rasa. Kata mu;
cinta bukan apa yang kita rasa, tapi apa yang kita impikan. Kata mu; cinta
bukanlah apa yang kita impikan, tapi apa yang kita jalani. Kata ku; cinta
adalah kosong, entah apapun; yang mampu kita isi, didalam otak, didalam hati,
sekalipun dalam bualan.
Lalu
buat apa kita bicaa cinta, kalau kita tidak tahu apa-apa, sehebat itukah
cinta.. apakah cinta angkuh/sombong, sehingga kita tunduk dengan cinta, sekuat
tenaga mencari dan berusaha memahami cinta..
Karena
cinta adalah diri kita sendiri yang tak terdefinisi..
Karena
cinta itu Tuhan, tak terdefinisikan, kita hanya bisa mencari, berusaha
merasakan dan kadang terkecoh, seakan kita telah merasa telah menemukan dan apa
yang sebenarnya kita cari..?
Atau
mungkin Tuhan itu cinta itu sendiri.. sesuatu yang kita coba cari tapi tak
selalu kita temukan, terkadang menemukan kita saat kita tak ingin dicari..
merindukan kita saat kita lupa, dan melupakan kita saat kita rindu..
Bualan jalang untuk sesuatu yang kita sebut Cinta..
@valeeroy daan @sophiedankopi
20 Februari 2014