** If time is all i have - James Blunt
Aku membuka
lagi apa yang ku tulis enam tahun yang lalu, waktu itu aku bilang bahwa kau
adalah setiap huruf dari kata yang ku tulis.
maka aku
rajin sekali menulis, buku harian ku penuh dengan kamu yang manis dan kamu
menyelinap tersenyum.
dan aku
menulis apapun yang kulihat agar ketika kau tidak ada disampingku kau bisa tahu
apa yang aku alami. sebagaimana aku yang hobby sekali membaca apa yang kau
tulis, ku bilang "membacamu seperti mendengar kau bercerita, dan aku suka"
tapi lantas
kini aku sudah tak tahu apa yang mau ku tulis, semenjak kau tiada.
Dalu ku, aku
sudah lelah menuliskan kepedihan, apalagi menuliskan rindu, aku sudah tidak
bisa lagi meletakkan mu didalam setiap huruf dan aku berhenti menulis.
tapi pun
jika aku bilang aku berhenti menulisi mu rasa-rasanya aku pun tak sanggup, aku
masih mencuri-curi untuk menuliskan rindu, aku diam-diam masih menuliskan
cinta.
andai kau
ada disini..
kau harus
lihat aku lebam-lebam. mereka disini tidak mengenali ku, mereka tidak tahu jika
mata ku hitam karena banyak menangis didalam hati, hanya mata mu yang bisa..
ah, Dalu,
mata mu..
mata yang
sama sejak awal kita bertemu, binar itu masih kuingat kala kau duduk disamping
ku dan mata amarah ku berubah teduh, asal kau tahu, mata mereka semua tidak
seperti mata mu..
mata mereka
kosong, seperti mata ku kini.
Dalu, ku
mohon jangan marah, aku ingin sekali bilang 'aku rindu..' tapi aku tahu aku tak
boleh, jadi aku tulisi saja, aku pun dilarang menulisi mu lagi, jadi ku
telan-telan semuanya
... sendiri.
Untuk Dalu, delusi..
depok, 1 februari 2016
20.42
No comments:
Post a Comment