Kamu telah
memintaku untuk berlalu. Kamu juga mengizinkan aku mencari matahari pagi yang
masih tidak dapat ku temukan.. Disetiap malam yang aku temui, ada kamu disana,
dan kamu tak pernah tahu bahwa ada kamu di setiap aku memejam mata. kamu
membuat aku seolah tak ada, dan tak pernah berarti untuk mu, aku tak marah
meski kamu tak cukup kuat untuk menahan aku disana, di hati mu. Aku tidak
kecewa saat kamu katakan bahwa kamu terlalu lemah menahan keadaan di antara
kita, aku baik-baik saja meski kamu tidak pernah bicarakan apa yang kamu
rasakan selama 900 malam ini walaupun aku selalu menunggu kamu membuka suara
mu. Akhirnya, kamu ingin aku pergi, kamu ingin aku menyerah. Aku pikir ini
mudah, membiarkan mu berlari seraya menggenggam tangannya. Aku sangka aku kuat,
tapi malam ini aku menangis.
Kamu telah
mengizinkan aku memandangi mu ketika terlelap, membasuh keringat mu saat kamu
tidak sadarkan diri, meredakan emosi mu ketika kamu penuh amarah, kamu bahkan mencium
lembut bibir ku, tapi kamu juga membiarkan aku terlena dalam ketidakpastian
ini, dan kamu telah memberikan aku kesempatan untuk menjauh ketika aku ingin
dekat. Aku sangka aku hebat, aku sangka aku tak rapuh tapi nyatanya aku
menangis malam ini.
Kamu
mengajariku bagaimana caranya menunggu, kamu mencoba membuat aku mengerti
tentang ketulusan, kamu datang ketika aku terluka, kamu ada ketika aku
menghindar, kamu berjalan ketika aku berlari, kamu setia ketika aku bahkan tak
tahu apa itu setia. Kamu membiarkan dirimu untuk ku, dan kamu membiarkan aku
mengacuhkan mu saat kamu masih duduk disana. Aku pikir itu tak jadi soal untuk
ku, aku pikir itu tak berarti apa-apa untuk ku, akhirnya tanpa tau mengapa, aku
menangis malam ini.
Nyatanya aku
sudah lelah malam ini, kalian membuat aku begitu lelah.
Kalian buat detik
ku berhenti.
Aku ingin pergi,
mencari pagi, dan satu hal yang aku sadari bahwa tak satu pun dari kalian
adalah yang tepat untuk ku.
Malam ini aku
menangis, aku tak lagi sanggup.
21 Mei 2012