Aku solana. genggam aku, maka kau akan ku peluk erat |
Ketika pagi datang, kita tidak pernah tahu ada apa didalam fajar... Selamat pagi! |
Entah kenapa senja kemarin
aku ingin menulis ini.. bukan untuk mu, bukan untuk kamu ketahui, tapi untuk
ku. Nothing is impossible but, I never feel like this before.
Ini kutulis senja kemarin,
dan di senja ini, mala mini kamu tidak hadir untuk mengajak lagi jantung ku
berlari-lari. Ya, mungkin itu hanya kemarin.
“kemarin” adalah kata yang
sangat ingin aku hindari… karena “kemarin”
aku menjadi sakit, seperti yang kamu bilang…. “kenapa harus selalu sakit,
pesakitan pun ingin tanpa sakit” … dan ya. Aku tak ingin jadi seorang
pesakitan.
Aku tak mampu berharap……
Ini kutulis kemarin, sebelum
kamu menemani ku sampai fajar…
……. Ya, aku Solana. Aku ingin
menjadi Matahari, Karena kartu ku adalah THE SUN….
Aku menghabiskan batang
terakhir
Duduk diatas jendela bersama
senja malu-malu
Aku tidak ingin berspekulasi
sendirian
Seperti yang aku bilang;
kadang dengan kemana kita menemukan jalan baru
Berjalan
bersama mu kah?
Bantu aku menerjemahkan ini
Aku adalah senja.
Serpihan matahari..
kenapa kamu yang ada didalam
bait ini..?
Karena aku dan kamu tidak
tahu kemana akan melangkah
Jangan minta aku menjadi
dewa untuk menerka apa yang akan terjadi didepan
Jangan jadikan aku paranormal
yang harus mengerti isi hati
Karena hidup adalah sekarang dan esok.
Sakit ku. Sakit mu.
Mungkinkah ada kita?
Seperti mu, ya..
Selama ini aku mencari
matahari pagi. Seperti mu.
So..
Biarkan Solana menuntun jalan
kita.
Biarkan asap rokok mu dan
rokok ku bertemu di langit sana.
Karena yang kita pijak
adalah bumi barat dan timur
Mungkinkah senja bersama
pagi ?
Mungkinkah kita saling
menerka didalam diam?
Yogya dan aku, menunggu
mentari mu.
Dan sedang apa kamu di
Jakarta?
Yogya. 17.27
21 Juni 2012
Morning sunshine? I don’t
know.
------------------------------
Posting : 22 Juni 2012. 19.22
*terburu-buru
No comments:
Post a Comment