Ini adalah surat cinta tentang sebuah sungai, dimana mengalir dari hulu ke hilir, ke pantai lalu ke samudera. tapi aku adalah kebalikan. Ini adalah surat cinta diam-diam, untuk kamu yang bisa membaca tanpa bisa menerjemahkan. ini aku yang membacamu, dan aku suka.
Sunday, January 6, 2013
29 Desember 2012
Sore itu deras berjalan diantara kita, aku menunggu mu datang menjemput, seperti bingkisan senja, kau pun tiba...
Melepaskan aku dari suram; kita melaju bergegas...
Menyertai aku dalam arah sekilas.
Dan Hari ini. Tak ada lagi kamu.
Malam itu, gerimis memayungi kita. Kau berikan genggaman tangan hangat mu untuk ku...
Bermanja pada nestapa.
Dan Hari ini. Aku tak tau apa kau masih ada.
Kita ini, dua manusia kelelahan.
Menatap sombongnya dunia dan perihnya langkah.
Luka di kaki dan hati kita adalah pengikat
Kau dan aku yang bertemu didalam satu rasa. Cinta?
Benarkah?
Sore ini, ketika aku terbangun dalam lelap
Kamu mengganggu mimpi ku
Kau lupa telah menitipkan banyak mimpi dalam langkahku, bagaimana aku bisa membiarkan mimpi mu ini terus terbaca sementara kamu tak kembali mengambil cita mu
Benarkah?
Apa kita akan terhenti di langkah ini?
Selesaikah hangatnya gerimis yang pernah membelai kita
Apakah aku tak lagi bisa mendengar denyut jantung dan deru nafas mu....?
Aku tak akan pergi meski kau tak menahan ku untuk tinggal
Selatan Yogya
29 Desember 2012
19,31
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment