Di suatu pura-pura sepi, Yang Kita Tahu menciptakan makam
kosong, diisi dengan jutaan kalsium terbang-terbang, magnesium saling mengikat,
oksigen untuk kau napas, dan sejumput cinta.
- katanya; yang subur maka makmur , yang gembur maka jangan
takabur.
dan cinta yang hanya seujung sendok kopi pun berevolusi -
diam diam mencuri peran, tak terelakan bahwa curi mencuri sudah menjadi ciri,
cinta yang sejumput itu mencari bentuk, berebut wujud; Berjayalah, Kayalah, Makmurlah, Sejahteralah, Damailah, Cintailah dan Kotoran
- Kotoran mulut berhamburan.
Ini cuma perkara lupa dari mana si bentuk datang, yang alpa
untuk telanjang. atau alpa untuk memiliki malu.
tak tahu dimana lagi batasan. sampai nanti semua melebur
lagi tanpa bentuk.
Di padang, entah berantah.
Ragukah?
Mengapa?
Sejumput jari sekarang sudah setumpuk;
Kalsium jadi lembek, yang disebut tanah jadi lumpur, hujan
pun amoniak.
Tak bisa lagi punya beda mana yang harus dikoarkan mana yang
disimpan rapat-rapat.
Pada dasarnya mungkin harusnya ada tiga bentuk; yang
telanjang di depan malu, yang telanjang pada yang terikat dan yang telanjang
tanpa menelanjangi..
Si bentuk lagi - lagi alpa, bahwa sebagai penghuni kedua,
bukanlah bisa tinggal tapi hanya numpang peran.
Namanya juga dalang
No comments:
Post a Comment