Bara, aku sudah kembali pulang.
aku yang telah hampir melupakanmu
Kau sudah boleh marah
tapi aku tahu kau tak akan
Bara, lalu aku mencarimu
kebingungan
ke setiap jumpa yang sudah kita saling lupa
bertahun ini saling bisu ; mungkin kita mencoba melupakan
pilu
Bara, rindu ini harus pada siapa ku tebus
mungkinkah kita adalah jiwa yang selalu lari tanpa tubuh
meski butuh
;
Lalu harus dimana ku cari kau?
Di bawah salib ke arah pantai di selatankah?
waktu kita menangis, berdua saja.
tanpa Tuhan
Di altar penuh bunga lili dan kamboja
saat kita kencan diam-diam
di kematian.
;
Atau di ruang ungu, rumah kita berteduh?
berdua, dengan Tuhan
Lalu,
harus dimana ku mengadu pada malaikat
bahwa rindu itu pilu tanpa ada yang dituju
Lalu,
Kau dimanakah saat kini ku pulang?
Benarkah tanah ini masih rumah kita?
Lalu,
untuk apa semua tulisan ku tentang kau?
karena aku tahu, kertas tak akan bisa membungkus api.
Bara, selalu membakar lagi.
Mei, 2017
No comments:
Post a Comment