I
Suatu yang indah dari
surga
Tampak menghampiriku
kesulitan
kebahagian
ketakutan
Semuanya terlihat jelas dibalik retina
Ungkapkanlah semuanya ;
Bahu ini siap untuk menjadi sandaranmu
Semoga kelak kau bisa mengerti
Pesan yang kusampaikan
melalui matamu
II
Februari kemarin
Aku menyimpan senyum yang tabah
Doa yang dilumat habis di bibir tipis
Bungkam tak ingin ada yang tahu tentang rahasia
Tapi bisa kau lihat di mataku
Kala kubersandar pada aksara yang tak berani
Tak tersadar
Ada debar
Lalu gemetar
Aku ingin kau melihat mataku
Mata yang penuh marah kala kau memaki
;
Mengapa ada cinta yang begitu rumit
Kita yang berkelit
Entah berapa kali kulempar binar
Entah berapa detik kubuang untuk menatap
Sampai kita yang tak punya nyali ;
Bertemu lugu di mata mu
III
Pada matamu rinduku tinggal
Dan membangun gubuk sederhana
Yang kita sepakati sebagai harapan
Hujan deras dan doa ibu rajin memberi pupuk
Pada pohon cinta yang kita tanam di beranda kenangan
Namun sayang,
Engkau mencintaiku sebutuhnya
Aku mencintaimu seutuhnya
IV
Seraya aku berbaring
Kupandang kelopak mata itu
Terpejam hangat
Seraya kelopak itu membuka
Kemudian pagi hadir
Dan langsung menyusup ke jiwaku
Melalui matanya
Tersimpan rahasia semesta
Memikat alam pikiranku
Memenjarakan sukmaku
Dengan sorot kerinduan
Kasih hadir di matanya
No comments:
Post a Comment