Thursday, May 19, 2011

Kamuflase

Topeng. 

jiwa tak lagi mampu bernyanyi 
coba saja dekati sedikit - sedikit 
tak akan lagi kau dengar suara 

karena mu semua berakhir
melodinya ...

barisan setiap nadanya 
telah terhenti 
menghabisi aku yang di sulap jadi kondaktur 
tapi tanpa kuasa
memainkanmu, mengalunkan mu.. 

aku telah berakhir..
di ujung simfoni 
yang ingin kita nyanyikan 
sudah kau lupakan... begitu saja. 

Dari malam sampai pagi... mutlak


SELAMAT MALAM KEE..

Jangan ganggu aku dr lelap 
Aku pun akan biarkan dirimu terlena letih


Hanya dalam tidur aku tidak berharap
aku tak ragu trus karang cumbu
Akan terasa nyata 
Sampai esok pagi tiba 


Meski cuma sebait puisi

Tapi kita tidak lg mencari cahaya dalam gelap 
Tak perlu berharap hujan jadi hangat
Tidak perlu memasung sepi dalam bising 

Tidak ada lagi bisu hingga buat tersesat 
Tidak ada buta di campakkan 
Tidak ada tuli yang buat kita harus berlari 
Karena cuma di mimpi aku dan kamu saling menjaga.....

*****


Bagiku mencintai mu bukanlah suatu pilihan, 

Karena aku tidak diberi kesempatan untuk memilih 


Mencintaimu bukan kesalahan 

Karena aku tidak pernah tau apa yang di katakan benar 

Mencintaimu bukan sebuah cobaan 

Karena tidak ada mencoba dalam sebuah kepastian 


Mencintaimu bukan lagi mimpi 

Karena tidak ada tangis di dalam tidur 

mencintai mu bukanlah kebetulan 

Karena tidak ada kebetulan di atas takdir 


Karena tak pernah ada jawaban di setiap pertanyaan 

Maka itulah mencintai mu.....

*selamat datang ke dalam pagi..kee*

Jakarta, aku dan kamu


Jangan malu pada Jakarta
Jika memang kamu cumbui kerlipannya

Jangan bohong pada Jakarta
Bila kamu suka sesak padatnya

Jangan pernah meragukan Jakarta
Karena kamu suka memabukkannya 

jangan lari dari Jakarta
Saat bayang ku ada di kolamnya ketika itu 

Jakarta tidak akan ragu untuk katakan..
"aku tetap ada di sisi mu.." 



Wednesday, May 18, 2011

aku tetap ada


aku seperti pasir yang terhapus ombak. tersapu tapi tetap kembali 


Datang mendekat 
seolah tak pernah ada 
aku dengan kemeja merah ku 
menggoda mereka di ibu jari ku 

merah merona jua 

duka mu bawa ku pilu 
memilin luka di serpihan hujan 
rangkulah aku 
sedetik saja

sebelum pasir terbawa ombak
ombak mematung jejak 
aku terbenam harap

seketika badai menyapu 
ajak aku berdamai dengan kecewa 
agar tidak benar benar kehilanganmu 
yang tak akan muncul bahkan menyerupa pelangi
pun tidak 

Jalan Proklamasi



aku harus berhenti di halte 
agar tidak ada semenit terlewat 
semoga kamu masih juga disana 
bawakan aku pemusnah lelah
setelah bis kota dan cerita tentang mu berlalu 
..... tlah pergi


*mengenang 

Monday, May 9, 2011

Let me love you...



Aku akan ada di keranjang ini sendirian, tak mampu hampiri malam ku yang sedang lebam – lebam. Pasti sakit yang dia rasa. aku tak ingin ada sakit lagi. cukup aku saja. Disini. Hati ku.
Sesekali aku bertanya tentang eksistensi ku, bolehkah aku membiarkan diri ku menangis seperti ini?
Aku tak punya hak untuk menangisinya yang sedang luka luka. Tapi aku menangisi aku. Yang masih saja mampu untuk menunggu dan bertahan menjadi debu yang tidak pernah habis terbawa angin..... 

Menunggunya untuk membiarkan aku mencintainya..