Wednesday, October 26, 2016

Yogyakarta ; Oktober - 2


aku ingin berkenalan dengan mu sekali lagi; 
saat kita berdua belum suka tertawa bersama

aku ingin berkenalan dengan mu sekali lagi; 
sebelum kita sama sebut nama

aku ingin berkenalan dengan mu sekali lagi; 
sebelum tangan mu menjabat erat berpamit
diantara otak dan hati yang berisik, aku ingin kau sekali lagi; 

sebelum waktu menggenapi kita yang ganjil.

**

diantara otak dan hati yang berisik, 
aku ingin dipeluk mu sekali lagi; s
ebelum waktu menggenapi kita yang ganjil.


***ingin kau.



Yogyakarta, 19 Oktober 2016

Yogyakarta - Oktober


Malam-malam di jogja.

pagi ;
siang ;
sore ;
senja ;
malam ;
fajar ;

ada yang jatuh cinta.
pada kenang yang sudah lama dikubur- dalam salam.
lalu kita berdua berjalan di sepanjang ringroad selatan.
putar arah ke nitipuran
dan berhenti di lempuyangan
aku ingin lagi memanen rindu

kala dulu;
aku dan celana pendek
aku dan mata layu
aku dan bau ciu
aku dan hati yang selalu debar-debar

aku ini sukanya bicara sendirian.
mengenang malam-malam di jogja,
tempat ku pulang
ke dalam pelukan, mereka yang suka sebut aku bajingan
mereka yang sayang;

ah! aku ingin kembali punya asa
tapi mungkin nanti saja
karena malam-malam di jogja.
adalah tempat ku cerita, 
jangan bangun mimpi dulu, 
lanjuti dulu, ada saatnya aku pulang lalu lupa rindu.


(jalanan jogja - 19 Okt 2016)

Yogyakarta : Oktober - Kepala kita


Sayang, jika aku bisa meminta untuk dilahirkan kembali ke dunia; 
aku memilih lahir kembali tanpa kepala
karena kepala ku membuat semua makin rumit

dan aku pun akan rela meminta Tuhan melahirkan mu tanpa kepala.
agar kita dapat melangkah dengan hati.

karena aku tak ingin semua yang rumit ini semakin sulit

Disuatu malam jum'at
ada gadis yang berdo'a agar dilahirkan kembali tanpa kepala

.. tanpa semua yang rumit
.. tanpa harus berkelit

ada gadis yang berdo'a agar kau dilahirkan kembali tanpa kepala

.. agar tak banyak praduga
.. agar tak perlu melupa

supaya kelak, 
gadis dan sebuah nama yang ia sebut dalam do'a 
dapat melangkah dengan hati.
jika itu pun ada.





Oktober  2016

Ciragil : Oktober (2) - Masih Rindu


jika
kau bilang : 
aku adalah gadis paling sendu sedunia - 
maka kau salah.

jika
kau bilang : 
aku adalah gadis paling romantis sedunia - 
maka kau juga salah.

jika
kau bilang : 
aku adalah gadis paling liar sedunia - 
maka kau pun salah.
karena dunia bukan hanya kepala dan hati mu.

aku ini cumalah gadis.
tak perlu apapun sedunia.
karena untuk mencintaimu aku tak butuh dunia.

aku hanya butuh belajar: 
merelakan seluruh dunia untuk membiarkan mu ... pergi.
lalu
kopi ku pun habis.



09.15 - 08 Oktober 2016

Ciragil ; Oktober -Rindu.


aku masih ingat rasanya : 
kala ku berhasil menangkap bola mata mu; 
setelah lama kita pernah hilang.

dan kau bertanya : apa kabar ibu mu..?
dan kau bertanya : sudah sejauh apa jalan mu..?

aku tersenyum. sedikit getir.

aku menjawab : ibu ku, mencoba bahagia telah melahirkan ku
aku menjawab : aku sudah lebih sering pulang.

kau tidak tersenyum.

kala itu pukul delapan malam lewat sekian.
kita berjalan pelan ; tak ingin menghentikan waktu 
tapi cukup menunda untuk berlalu.

kau terdiam sebentar ;
aku menunggu
seperti biasanya.

dan kau bilang : aku harus pamit
dan kau bilang : aku harus pergi

aku terdiam ;
dan kau menunggu
seperti biasanya.

dan sudah ku bilang ; kau memang telah lari
dan sudah ku bilang ; kau memang sudah pergi

aku masih ingat rasanya : 
kala kau berhasil menangkap bola mata ku; 
setelah lama aku lupa untuk jujur.

ah kita; dari sekian yang sudah selesai; dan rindu yang berbentur.
mengingat mu lagi; adalah mendo'akan bahagiamu, 
maka dari itu kurasa cukup.


20.27 - 08 Oktober 2016

Toapekong ; Oktober 1


Disisa reruntuhan setelah semalam
jangan dicari kepingan rasa, tidak akan hancur menjadi puing
karena seperti keras pualam, tidak sempat retak dan enggan pecah
lalu apa yang telah jadi kepingan?

Oh ! ini ego ku yang tercecer; yang terpecah belah
lalu runtuh.

Pada akhirnya; semua yang harus luruh maka luruh, 
semua yang harus pecah segera hancur, 
sebelum meledak sendirian.
maka yang kau lihat itu, ego yang luluh lalu lapang.
kau, dahsyat menghancurkan lalu liar menelusup otak!
aku, takut sampai hati.
itu saja.

mengapa kita - suka sekali mencari debu ditumpukan puing
mengapa kita - suka sekali mengulang pola diruntuhan kenang

karena yang sulit bukan menghancurkan hati tapi berbenah diri.
sambil mencari sedikit-sedikit, apa yang masih bisa kita bangun lagi.

yang lalu sudah hancur, lalu yang sudah hancur itu aku.
dan kau, reruntuhan paling nyaman yang membuatku tak ingin beranjak.

mengapa kita.
mengapa aku ? 

(1)





Ada kala di sore, 
langit memaksa kita pergi. 
angin memaksa tanah untuk terbang.
dan kau memaksa ku melarikan diri.

diantara labirin yang hancur. 
aku tak ingin tersesat, 
bagaimana bisa aku lewat jika semua tertutup tumpukan ego. 
kepala batu. 
kepala ku sendiri.
jika ada yang harus dirubah, maka aku ingin merubah arah.
berhenti menyalahkan gempa dan menangisi yang telah rubuh.

aku ingin jalan setapak yang teduh.
kala suara ku dan siapa terbawa angin, meresap ombak.

sambil pelan-pelan senyum kita ranum, 
lupa putih karena warna memenuhi bola mata. 

(2)

Toapekong, 1 Oktober 2016


Salemba ; September


Mungkin aku sudah harus berhenti bertanya - 
bagaimana caranya kau selalu bisa menemukan ku?
Oh! ini bukan cara ku; 
aku tidak melakukan apapun- 
ini perbuatan maya ; atau halusinasi, 
tapi Semesta menghubungan khayal ku dengan akun facebook mu! 

tak sengaja! Sungguh!
padahal, 
yang lebih sulit adalah menemukan mu didalam mimpi ku.

di tempat yang sama seperti kemarin; di arah jalan pulang.
kau bilang "aku ini gadis yang gelisah" 
yang sudah tidak lagi bisa menulis,
tidak ingin lagi membaca hanya bisa menangis.
karena kau mestinya tahu;

menulis itu tak lagi mudah 
saat aku berhenti jatuh cinta - pada mu.

membaca jadi tak asyik waktu ku tahu 
aku tak lagi tertarik - pada mu.

dan menangis pun tak lagi ku suka - 
seperti kau. aku tidak suka.

mungkin aku sudah harus berhenti bertanya - 
bagaimana caranya kau selalu bisa menemukan ku?

seperti kau yang sudah berhenti mencari ku. 
Tadinya; 
malam ini aku ingin mencari mu 
di tempat kopi kesukaan kita, 
aku memang suka cari perkara- 
padahal aku tahu kau tak akan ada. 
dan bagaimana jika kau benar ada? 

Aku gila.

Ah kita berdua gila amnesia. 
Kau tak mungkin masih ingat; 
bagaimana canda dan tatapan mata malam itu 
membuat kita tak ingin pulang - 
sampai azan subuh di musim kurban.
tapi aku tidak. 
jika mereka berkurban kambing, 
aku berkurban kenang. lucu bukan?

kita berdua sudah amnesia.
aku amnesia, lupa kau sudah bertiga.
aku yakin kau tak lagi bisa mengingat nama ku; 
ku yakin lidah mu pun sudah melupakan cara mengeja nama ku; 
saking tak pernahnya lagi.
Tapi ku tidak? Ah kenapa bisa ku tidak?





Setelah mimpi - September 2016

Sumba - Bali, September


Disuatu waktu; 
di pinggir pantai pasir putih : 
aku ingin mengatakan padamu
"aku bahagia sekarang"

Disuatu waktu; di puncak savanna :
aku ingin mengatakan padamu
"apa kau bahagia ?"

Disuatu waktu; di deras air terjun :
aku ingin mengatakan padamu
"akankah aku dan kamu bahagia ?"

Disuatu waktu; di tengah panggung berisik :
aku ingin mengatakan padamu
"bisakah aku dan kamu bahagia esok?"

Disuatu waktu; di dalam kapal terbang :
aku ingin mengatakan padamu
"aku ingin menjadi bahagia mu, maka ku pulang"



Di Angkasa - September 2016 

Bali, September


kita yang sama:

di udara
di air
di tanah
di api
dan di keramaian.

tapi sama tak berarti temu.
maka ku namakan lagi ;

aku yang di udara
aku yang di air
aku yang di tanah
aku yang di api.

aku sendiri di keramaian.
dan kau entah dimana.



Kuta, 05 September 2016

Sabang, Agustus

kamu terlalu cepat berkemas;
tapi kamu lupa membawa rindu dalam tas mu.

kamu menikmati pergi, hatimu tertinggal:
dan aku diam saja.


Sabang. 080816


Nona


Seringnya kita terlalu banyak mempersiapkan kemungkinan terburuk 
sampai lupa untuk mempersiapkan kemungkinan yang terbaik.

ketika yang terbaik harus kita jalani. 

ternyata kita tidak siap dengan apapun.

Padahal mungkin 
Siap itu artinya menerima yang terburuk dan berdo'a untuk yang terbaik.



(**sesama ngeyel harus saling dengerin)