Dan runtuh saat tiba ego
yang larut, jalan yang selama ini dijejaki sirna, semua yang digenggam
akan
dilepaskan, demi yang semua orang tau, cinta. Yang tak mampu dijelaskan….
Mencari jejak
didalam labirin, banyak bersimpangan lalu akan tersasar, aku butuh selembar
arah untuk tujuan ku, hingga aku akan
berhenti. Meskipun aku tak tahu lagi sampai dimana akan berhenti, dengan
peta yang kau buat dengan pena mu kah?
Entah ini
namanya candu atau memang arah ku,
ku nikmati saja, pahitnya sebagaimana kopi yang terus kita cicipi selama kita
berbincang. Kopi ku yang pahit dan kau dengan cangkir besar kopi susu … dan
kita akan berhenti hingga canggir kopi
keberapa?
Ketika kita
memutuskan untuk berhenti dan telah runtuh…
Jalan ini bukan
lagi soal kepasrahan, tapi ada hal
yang harus diselesaikan dengan lembut, sabar itu tak ada akhirnya bukan? Seperti
ada saatnya melepas dan saatnya lagi mempertahankan…
Dan serpihan
cerita itu bukan saja tentang baju kotor yang menumpuk lantas dicuci hingga
bisa kembali dipakai, ada yang memang menumpuk dan tertahan, hingga akhirnya
semua telah meluap keluar, rasa. Hingga pada serpihan terakhir semua terasa
kosong dan lapang, sampai akan tiba saatnya serpihan – serpihan itu kembali
lagi dengan cerita yang berbeda. Siklus.Untuk
semua yang tertahan dan meluap tidak akan pernah berakhir.
Kita berharap
agar sesuatu yang positif mengikuti
kemana serpihan kita hingga akhirnya kebaikan
yang kita harapkan juga mengikuti apa yang selama ini kita fikir sebagai
langkah…
Lalu akan ada
pertanyaan, bagaimana dengan rasa ?
Topeng dijadikan
kambing hitam, padahal sesungguhnya ini bukan tentang beradegan pada logika dan menyembunyikan
rasa tapi ini hanyalah apa yang terlihat dan tak terlihat.
Kata Terserah, bukan berarti menyerah hanya
kadang keadaan terlalu naïf untuk dipaksa.
Dan ingatkah kamu pada bagian dimana kau
meminta ku mencatat tentang risau mu pada kiri dan kau memintaku di kanan…?
Jika cinta itu
dekat di hati, bersembunyi di detak jantung, dan sepasang kekasih bagai rusuk
yang saling melindungi, bukankah lebih baik kita sama berada menjadi
rusuk, daripada meributkan siapa yang harus dikepala atau menjadi ekor..?
Dan peluk adalah sebuah pesan tentang hangat. Yang
dibaca tanpa di terjemahi…. Hingga aku
menahan mu dalam diam. Seperti rindu. Dan aku menahan mu dalam diam-diam, melepasmu
dalam diam-diam, karena pada dasarnya apa yang kita jalani adalah, diam.
Untuk semua Moment, hidup adalah serpihan momentum,
buat apa berusaha melupakan jika pernah
begitu diingat….