Friday, December 31, 2010

sepertinya sudah lama tidak posting yang berbau "cerita" tidak penting tentang saya. 
:) 
gw cuma mau berceloteh tentang MAAF... 

Sebuah kata yang sujujurnya membuat gw tidak bisa tidur setiap malam, (ugh.. kasihan banget gw) 
ya.. Maaf yang tidak bisa gw ucapkan ke pihak - pihak "itu" karena kepengecutan gw, kebodohan gw, ketololan gw dan ketidak mampuan gw mengendalikan pikiran pikiran gw sendiri. ya harus gw akui gw SALAH.. SALAH BESAR! 

Maaf untuk tanggung jawab yang telah gw abaikan itu...

masih adakah maaf untuk gw?? gw rasa tidak. tidak lagi. 

sungguh,.... 


aghh... berhenti menulis sekarang. sebelum gw benar2 menjadi gila... 
:( 


Maaaf... 
Aku telah rasa begitu sepi sekarang.. 


Kau sudah bisa bernafas sekarang kee.. 
Ku hanya minta mu jangan lagi terganggu bauku .. 


Aku tidak lagi menangis saat kau berlalu... 
ya... 
Terima Kasih atas diam dan kaki mu yang melangkah pergi.. 


302. 03.00
ya kee. aku sudah mampu sekarang.. 
aku yakin. 



Saturday, December 25, 2010

untuk lima menit...






Sekilas aku lihat dia. Benar benar hanya sekilas, bukan beberapa menit. Bahkan angin pun masih kalah cepat berhembus dibanding saat pertemuan itu. Sedikit aku bertanya.. apa salahku? Dia benar benar ingin berlalu begitu saja.. tanpa sisakan lagi separuh rasa yang aku rasakan bahkan untuk sekedar sapa. Hilang. Aku memang mencintai.. semua sudah lebih dari cukup. Sungguh, hanya itu,. Aku jamin.
Aku kini hanya rasa kehilangan. Ya aku telah kehilangan. Pahit. Aku kehilangan ilmu yang biasa kucuri dari dirinya. Aku hanya ingin itu. Ingin kita diskusi lagi. Ingin kita berbincang lagi. Meski itu tak akan pernah terjadi lagi.
Kadang aku menerima sepenuhnya hujan rindu yang tak mampu kubendung, rasa itu membanjiri, meski tak lagi dibasahi air mata. Kau sungguh ajarkan aku cara kristalisasi air mata. Semua pun jadi padat dan indah lalu menimpuk. Aku lebam karenanya. Membiru. Inikah puncak kekuatan itu. Biarkan aku ikuti semua,, kenapa hanya ada biarkan biarkan lalu membiarkan. Pasrah kah aku, karena pun aku memang telah berlalu untuknya. Berlalu meskipun semua mengaduh, hatiku yang telah mengaduh,, kau tinggalkan, kau coret namaku dari daftar pertemanan mu,,. Dengan tanganmu..


Ku ingin lagi bertahta pada segelas kopi hitam itu, ingin bermandi dengan harumnya,
Aku bertahan disini bukan karena mu. Aku masih duduk didepan beranda bukan berharap mu,, aku hanya mencoba biasa hadapi ini, hadapi nyata saat hanya mampu rasakan kehadiranmu meski tak ku lihat. Ku hanya coba untuk terbiasa berjalan tanpa berlari. Tak akan menyerah sampai beranda basah oleh darah, tak akan memaki sampai kau bergeming lagi,


Siapa kah aku?? Mampu ku lihat kau begitu indah meski ku tak tau ada disebelah mana, hanya indah. Rasa.


Malam, bohong ketika aku terketuk sendiri aku pasti menjerit.. aku selalu tutup mulut ku, mata ku, telinga ku. Indera ku,.. ku tutup untuk ciptakan nyaman mu,, dalam kepasrahan ku… dalam anganmu.. ku ingin kamu berada di garis depan lagi. Serukan lah rasamu.. rasa mu pada dunia yang mampu kau maki, yang mamapu kau lihat dengan mata mu.. bahkan mata para garuda pun telah tertutup laku. Tapi aku yakin tidak dengan mu..

Malam… rangkulah pagimu.. dengan cinta mu, raihlah lagi embun yang kuharap jatih basahi keningmu… peluklah sinar matahari mu.. itu semua pantas kau dapatkan. Dan aku akan senang, aku akan berjalan seperti biasa.. dengan gagah, senyum tawa, teriak yang membahana.

Malam aku berani berjanji.
Aku akan merekam indah mu dengan pagi.. ku mohon jangan lagi kau takluk dalam gelap. Carilah bintang yang sempat tertutup awan,. Malam. Aku ingin menangis sekarang. Aku meminta izinmu sebentar…
Izinkan aku menangis, lima menit semua cukup.
Malam.
Untuk kee milik sang pagi.
21 Desember (302 21.00)



Wednesday, December 15, 2010

Song for kee..



I wanted you to know I love the way you laugh
I wanna hold you high and steal your pain away
I keep your photograph and I know it serves me well
I wanna hold you high and steal your pain

'Cause I'm broken when I'm lonesome
And I don't feel right when you're gone away

You've gone away, you don't feel me, here anymore

The worst is over now and we can breathe again
I wanna hold you high, you steal my pain away
There's so much left to learn, and no one left to fight
I wanna hold you high and steal your pain

'Cause I'm broken when I'm open
And I don't feel like I am strong enough
'Cause I'm broken when I'm lonesome
And I don't feel right when you're gone away

'Cause I'm broken when I'm lonesome
And I don't feel right when you're gone away

You've gone away
You don't feel me here anymore





Tuesday, December 14, 2010

Papa

Ternyata yg paling gw rindukan dri seorang 'ayah' bukanlah dy yang selalu membela gw dri lelaki yg jahat sma gw. Krna gw bisa lakukan itu 
Bukan hanya dy yg pulang kerumah bwa martabak keju kesukaan gw. Karena mama pun bisa beli itu 
Bukan ketika genteng rusak dn dy dgn gagahnya benerin genteng itu. Karena gw pun bisa. 
Atau bukan karena dy sebagai teman minum kopi atau nnton bola.. Karena kakak dan teman2 pun bisa. 
(Itupun hnya khyal gw) 

Tapi yang paling gw rindukan (dn sangat gw inginkan) adalah ketika gw dan mama ga mampu lagi mengambil keputusan ketika kita sudah ditutup ego masing2.. 
Ya itu lah fungsi ayah yang gw rindukan dn gw inginkan.. 
Karena gw skrg bingung ktika gw dn mama tdk punya titik temu.. Hrusnya papa ada untuk kita.. 

Oh God.. 

yang kau bilang itu hanya asap

meski ini hanya asap 
tapi dada ku sakit 
dan mata ku pun berair


kau tau arti ini??
berarti bukan sekedar zat kasat mata
memang tak mampu diraba


tapi sangat terasa. 


141210
aku selalu berfikir semua itu untukku, maaf, 






saat seperti ini yg paling saya rindukan dari kmu, objektif tanpa menyalahkan saya seperti mereka semua. 
karena kamu tau.. saya hanya mengikuti angin yang selalu memaksa saya terbang, walau skrg hilang arah tapi toh kamu pun berlalu....

Monday, December 13, 2010

Comment untuk seorang teman. (Art of Loving)

iseng baca blognya Zulafrian dan ada satu artikelnya (try hard) membahas tentang... cinta. jadi tergelitik untuk comment. bukan bermaksud untuk lagi - lagi curhat. biar kita sharing setelah kita saling tau kondisi masing - masing.  mau sampai kapan dia begini terus?? mau sampai kapan gw begini terus?? sepertinya sudah saatnya mulai melangkah lagi. biar titik nol ini ga terbuang percuma. Meskipun kenyataannya praktek selalu lebih sulit dari teori, tapi tidak ada salahnya berjuang dan bertahan untuk lebih baik. karena gw yakin semua orang pantas bahagia, pantas untuk dicintai, cuma.. akhirnya.balik lagi ke definisi mencintai itu lagi.  hmm... sulit jelas. saat gw menulis ini pun sedang ada di titik penghabisan. bahkan dalam jam kerja. (plis izinkan gw menulis sebentar, atau gw benar2 akan jadi orang stress dan ga akan pernah balik lagi ke kantor ini, jadi pliss beri gw 15 menit untuk menulis, setelah itu gw berjanji akan konsentrasi lagi) apa semua ini harus diakhiri disini? Perjuangan yang sudah gw bangun, kekuatan dari kecil dulu perlahan mulai runtuh. tidak ada lagi pegangan. lalu gw harus apa? akhiri kontrak hidup?? lari dari kenyataan??? tidak mungkin, ya gw masih harus tetap bertahan. ini bukan hanya sekedar 'cinta' untuk bumi atau malam, tapi ini cinta untuk diri saya. untuk hidup saya. yang sudah semakin tidak lagi terasa. mungkin beberapa orang akan tertawa melihat saya yang begitu 'sok' mellow tapi tahu kah kalian yang sekarang sedang tertawa bahwa ketika semua hal datang bersamaan dan semua menekan itu akan jadi titik yang paling menyiksa. pantas bila banyak orang tua bilang.. 'kesuksesan biasanya gagal diraih ketika sudah berada didepan mata dan telah menyerah pada prosesnya' saya memahami itu sekarang! meski akhirnya saya tau bahwa didepan masih terbentang luas proses2 dan 'kertas ujian' lain yang seperti mengejar.  saya pun harus memalui ini semua. kesendirian ini, pembentukan karakter ini,...  karena ini adalah hidup. saya pun baru belajar tentang hidup. Yang mampu membuat saya bertahan sekarang hanya lah CINTA dari Papa yang bahkan saya tidak tau apa dia mencintai saya. tapi saya percaya. Papa adalah sosok terbaik yang pernah mencintai saya ( Imaji yang sebetulnya menyiksa tapi tetap saya pertahankan untuk lanjutkan hidup) dan Tuhan. cinta Tuhan yang tak pernah berakhir... seperti cinta ibu saya yang sangat tidak saya mengerti. 









Oval Roy mengatakan...






ada salah satu buku yang gw baca di tanggal
8 desember 2010

art of loving by erich fromm
seorang yahudi.
hmm...


gw benci kata2nya.. tapi gw terusin baca itu buku.
menurut erichh... Cinta itu seni, ia butuh pengetahuan dan perjuangan

The Art of Loving. Fromm menolak jauh-jauh bahwa anggapan cinta hanya sebentuk perasaan menyenangkan, menurutnya cinta adalah seni, ia butuh pengetahuan dan perjuangan.

Mengapa cinta butuh pengetahuan? Pertama, kita harus melihat anggapan mengenai cinta dalam masyarakat. Masyarakat umumnya menganggap remeh masalah cinta, cinta baru datang saat ada objek yang tepat dicintai. Padahal, masyarakat jelas membutuhkan cinta. Buktinya larisnya film, lagu mengenai cinta entah itu menyedihkan atau menyenangkan.

Pun dalam masalah cinta, kebanyakan orang lebih melihat bagaimana caranya dicintai (to be loved) bukan bagaimanaia mencintai atau bagaimana kemampuan mencintai. Demi tujuan ini entah lelaki atau wanita banyak menempuh cara untuk bisa menjadikan dirinya menarik. Lelaki biasanya melakukannya dengan bekerja keras supaya mendapatkan uang, status, kuasa. Perempuan biasanya bersolek, membuat diri semenarik mungkin. Padahal, apa yang dimaksud dengan menarik pada dasarnya adalah campuran popularitas dan daya tarik seksual.

Kedua, persoalan cinta dewasa ini hanya dianggap persoalan objek bukan tentang kemampuan, persoalan mencintai adalah masalah sepele namun mencari objek untuk dicintai adalah persoalan yang rumit dan kompleks.

Dahulu, kebanyakan keadaan masyarakat cinta bukan merupakan sebuah pengalaman spontan yang bisa berlanjut begitu saja ke jenjang perkawinan. Untuk menuju perkawinan banyak pagar-pagaryangharus dilewati semisal; keluarga, perantara atau pertimbangan-pertimbangan social lainnya.

Kini, walaupun aturan-aturan konvensional itu masih ada yang bertahan di sejumlah kelompok masyarakat. Namun, tak sedikit pula orang yang memburu ‘cinta romantis’, yaitu sebentuk pengalaman cinta personal yang diharapkan berakhir dalam perkawinan. Konsep ini yang kemudian memuat kebebasan dalam mencintai yang turut pula memperbesar arti pentingnya objek cinta ketimbang fungsi cinta.

(kita telah kehilangan fungsi cinta...) 

Ketiga, bagaimana seseorang mencintai sangat tergantung kondisi zamannya. Di tengah arus modernitas ini oarng-orang biasanya menemui kesenangannya saat memandangi etalase-etalase toko dengan didasari nafsumembeli dan menukar. Semua harus memiliki nilai sosialnya, begitu pula cara manusia modern memandang sesamanya.

Contohnya, pada tahun 1920-an di Amerika seseorang wanita dianggap menarik saat ia minum-minum, merokok, terlihat seksi dan ulet. Kini wanita yang menarik adalah wanita yang pintar, pemalu, betah di rumah. Intinya perasaan jatuh cinta biasanya berkembang karena adanya komoditas-komoditas yang bisa dipertukarkan. Sang ‘aku’ selalu berada diluar bargain, karena segala sesuatu dinilai berdasar nilai sosialnya.





Oval Roy mengatakan...






Mengapa manusia mencintai, bisakah manusia hidup tanpa cinta? Setiap manusia niscaya akan mencinta, karena teori tentang cinta dimulai dengan teori tentang manusia, tentang eksistensi manusia.

Manusia adalah makhluk yang sadar akan dirinya , akan diri sesamanya, akan masa silam, serta kemungkinan-kemungkinan di masa depan. Manusia juga memiliki kesadaran akan dirinya sebagai entitas yang terpisah serta kesadaran akan jangka hidupnya yang pendek. Fakta mengenai ia lahir diluar keinginannya, mati mendahului atau didahului orang yang mereka cintai, kesadaran akan kesendirian, kelemahan menghadapi kekuatan alam dan masyarakat.

Semua kenyataan itu membuat keterpisahan manusia. Eksistensinya tidak bersatu(disunited Existence) sebagai penjara yang menyakitkan. Manusia akan jadi gila bila ia tak mampu keluardari penjara ini, ia harus mencaripertalian baru dengan manusia lain, dengan dunia lain.
( satu point penting tentang ini semua.. KETERPISAHAN)

Bahkan Hawa diciptakan setelah Adam diciptakan dengan analogi, diambil dari tulang rusuk Adam. Gambaran mengenai keterpisahan jelas terlihat saat Adam dan Hawa bertemu pertama kali. Mereka merasa asing, malu, juga rasa bersalah. Karena, kesadaran akan keterpisahan manusia tanpa adanya penyatuan kembali oleh cinta ini-menjadi sumber dari rasa malu sekaligus sumber rasa bersalah dan kecemasan.

Jawaban atas keterpisahan ini adalh dengan pencapaian kesatuan interpersonal dengan orang lain yang sering disebut cinta. Hasrat akan kesatuan interpersonal adalah dorongan yang paling kuat yang ada dalam diri manusia. Walaupun begitu pencapaian penyatuan interpersonal bukan hanya dapat diperoleh lewat cinta. Penyatuannya bisa melalui banyak cara yang sering diasosiasikan dengan bentuk-bentuk cinta.

Fromm juga menyaratkan beberapa aspek dalam seni mencintai. Pertama, adalah perhatian aktif., cinta adalah perhatian aktif kepada kehidupan serta perkembangan dari yang kita cintai-entah itu sesuatu atau seseorang. Dari perhatian dan kepedulian kemudian cinta membutuhkan aspek lagi yaitu tanggung jawab. Tanggung jawab bukan berarti sebuah beban yang harus dipikul seseorang, menurut Fromm tanggung jawab justru merupakan sebuah kerja bersifat sukarela.tanggung jawab hadir atas respon kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.

Ketiga, adalah penghargaan. Sebuah tanggung jawab bisa mudah menjadi dominasi penghargaan dialpaakan. Penghargaan juga bukan berupa keterpesonaan, ia berbentuk sebuah pemberian kebebasan terhadap objek yang dicintai untuk tumbuh dan menjadi apapun bukan dipaksa berkembang demi hasrat atau ambisa si pecinta. Penghormatan tak akan bisa dilakukan tanpa memahami si objek cinta. Pemahaman dan pengetahuan memiliki kaitan yang fundamental terhadap dengan masalah cinta, kebutuhan untuk lepas dari penjara keterpisahan berhubungan erat dengan sifat manusia untuk mengetahui manusia itu sendiri.

Perhatian, tanggung jawab, penghargaan serta pemahaman merupakan unsur yang saling tergantung satu sama lain. Semua merupakan sindrom yang ditemukan dalam pribadi-pribadi yang matang, pribadi-pribadi yang mampu mengembangkan kemampuan manusiawinya secara produktif, pribadi yang hanya mau memiliki atas apa yang dia usahakan sendiri, pribadi yang telah meninggalkan impian-impian narsistis tentang kemahatahuan dan kemahakuasaan.





Oval Roy mengatakan...







yaaah tidak ada habisnya memang,, 
satu point yang akhirnya gw simpulkan dari bab awal 'art of loving' 

manusia (bukan.. tapi gw ga tau lo yah) kehilangan fungsi cinta yang sesungguhnya. cinta bukan lagi jadi rasa perhatian, tanggung jawab, atau bukan lagi tentang bagaimana mencintai seseorang.. tapi kini didepan gw, cinta itu bagaimana dicintai.) dan gw belajar dari itu... 

belajar 'to be loving' not just 'to be loved' karena itu akan terasa sangat2 sakit.... kenapa?? karena kita masih dalam siklus KETERPISAHAN.. yang akhirnya berujung pada KEHILANGAN... hmm

padahal harusnya kita (gw atau lo) tau bahwa... kehilangan itu ada karena kita pernah merasa memiliki, tapi.. pernahkah kita memiliki dia?? apa yang kita miliki?? 
apa kebersamaan selama tiga tahun adalah kontrak untuk saling memiliki??? ternyata tidak.. 
kita tidak pernah memiliki apa pun... semua milik Tuhan. 

cinta ini tetap ada. untuk nya dan untuk dia. 

tapi.. gw mau belajar untuk mencintai.. 



karena cinta itu bukan hukum ekonomi yang Memberi dan menerima.... 

karena cinta itu memberi... 

mencintai... 


ironis. terkesan konyol, bodoh, dan tolol. 
tapi ya itu akhirnya buat gw lebih merasa nyaman. 
biar pun dia menolak sepenuh jiwa kehadiran gw. mungkin dy jijik sama kehadiran gw, jijik sama sayang gw ke dia... 
tapi ternyata rasa ini belum padam juga... 
gw mau coba untuk matiin ini semua... tapi kenyataannya sulit. semakin gw coba gw semakijn dekat dengan api itu...

jadi gw biarkan gw terima.... dan ga gw BAKAR lagi hingga akhirnya api itu jadi hangat untuk diri gw sendiri...


hehehe


*piss yan.....

Kau harus tau ini..

Tak mampu lgi membacamu 
seperti laku ku kemarin 
Bukan buta aksara 
Tapi ego mu tutupi setiap hurufnya 
Hitam kan semua

Kewalahan aku menjahit rindu ini
Benci mu menusuk dan tak ingin kusulam 
Karena Benangnya pun telah kaku
semakin tajam, jijik 

Lebih parahnya 
Aku tak mampu matikan api ini
Biar ku jaga saja
Dan tak ku bakar lagi 

Cukuplah untuk hangatkan diriku sendiri 

Tapi maaf. 
Jangan coba cari lagi saat gelap hampirimu. 
Karena hitam adalah gelap 
Kau harus tau itu. 

Jembatan merah 
12 - 12 - 10 
-aku pun tak mampu lagi-

Kesendirian atau kesepian??

Seorang teman prnah bicara sama saya tentang 'sendiri' .. Kesendirian.. Bahwa manusia itu butuh untuk sendiri.. Meski tdk melupakan kodratnya sebagai makhluk sosial. Tapi apakah kesendirian itu manifestasi dari kesepian... Mampukah menjelaskan tentang kesendirian yang berujung pada kesepian... 

Ketika aku berjalan ke kantor dipagi hari... Sendiri 
Saat aku mengerjakan semua pekerjaan.. Sendiri
Berjuang untuk mencari uang demi untuk bayar kontrakan, makan dan kebutuhan primer lainnya.. Sendiri 
Ketika aku duduk didalam bioskop untuk menonton film hanya seorang diri... 
Berjalan selangkah demi langkah sambil mendengarkan musik dikuping. Sendiri
Duduk berjam jam diwarung kopi menikmati secangkir kopi hitam. Sendiri
Semua itu kesendiran atau kesepian? 

Ketika aku mengigil karena demam dan dikamar kostan hanya aku ada aku sendiri... Itukah kesepian?? 
Saat aku menahan sesak karena dada diserang asma.. Itukah kesendirian?S
aat aku bertahan dari semua orang yang 'menghujat'.. Sendiri
Ketika aku menangis dikamar mandi sendiri tanpa bahu yang menopang atau tangan yang menghapus air mata... Itukah kesendirian atau kesepian?? 
Saat aku bersama teman2 tertawa, becanda tapi merasa kosong... Itukah kesendirian?? Atau kesepian....??? 
Atau aku menjaga semua cerita yang penting untuk ku dan mungkin tidak penting bagi orang lain... Itukah kesepian? Atau kesendirian... 

kesendirian bukan hanya 'sekedar memiliki kekasih' atau 'tingggal sendiri' (status) tapi kesendirian adalah ketika diri kita sendiri mampu untuk mengendalikan semua sendiri. Ego yang mampu kita kendalikan, rasa yang mampu kita jaga, cinta untuk keluarga yang mampu kita ciptakan, cinta untuk teman2 terbaik yang selalu kita bina, cinta dan ketulusan untuk orang sekeliling yang selalu kita pupuk, marah kita yang mampu kita tahan, kebingungan yang mampu kita jawab sendiri, rasa sakit yang bisa kita obati sendiri dan cinta untuk Tuhan yang kita genggam dan tidak pernah mati. Kita mengerti tentang itu semua sendiri, dengan hati kita sendiri, lakukan dengan kemampuan kita sendiri, pilihan kita sendiri, sebagai teman untuk diri kita sendiri, mencintai dirikita sendiri agar kita menemukan jalan dan melalui proses yang terbaik untuk kita sendiri, untuk hidup kita. 

Sedangkan kesepian adalah rasa tidak menerima dari kehilangan apa yang kita inginkan.. Tidak mensyukuri betapa berdiri sendiri adalah anugrah, kesepian itu sesat, membuat manusia lepas kontrol dengan cara yang salah, tidak menerima keadaan ketika kita tidak dicintai, kesepian adalah rasa terdalam dari keegoisan manusia untuk memiliki, ego manusia ketika menginginkan hal yang dia inginkan tanpa mampu ia dapatkan. Kesepian itu lemah. Buat manusia jadi lemah, mengejar hasrat. Membuat semua yang kita harus syukuri akhirnya hilang. Kesepian itu rindu untuk mendapatkan apayang pernah kita memiliki tapi tak mampu kita raih. 

Kesepian itu jahat. Buat hati menjadi perih, logika hilang, air mata begitu saja tumpah. 

Yang sulit adalah ketika menuju kesendirian kita akan melalui proses kesepian yang akan menghancurkan siklus dari proses kesendirian kita. Tak bisa dipungkiri. 

Dan kini aku sendiri dalam kamar, tanpa siapa pun yang bisa aku ajak bicara, aku ajak becerita (meski aku tak memiliki lagi energi untuk itu) Aku hanya berfikir bisakah aku memisahkan antara kesendirian dan kesepian? Mampukah aku menikmati proses kesendirian? Sedangkan kesepian semakin menusuk ku, mengejarku.. Aku tak mau lemah... 

Aku hanya ingin menikmati kesendirian tanpa terbelenggu kesepian... Karena kesendirian bukanlah kesepian. Dan sekarang aku belajar dari itu. 

09desember2010

Setahun setelah semuanya berlalu. Berubah. 
Setahun setelah aku dipaksa sadar untuk bisa menikmati kesendirian.

Monday, December 6, 2010

Jingga. Aku

aku ada sebagai apa?

Harap untuk terang mu..?
Atau jingga tertinggal dibelakangmu..

Pantaskah aku menari bersama cenderawasih
Tarikan lagu sambutan untuk mentari
Dalam syair yang ku ukir diatas embun
Sampaikan sejuknya kabut sambut padi menguning
Akukah Sang Mentari??

Mungkin aku hanya semu ketika semua orang lelah
Bersender di koridor jalanan kota
Menunggu jalanan kosong agar  aku bisa pulang
Pulang ke dalam gelap
Bersama sang malam.

Menunggu jingga menjadi hitam

Ya aku tau aku apa.
Aku tau saat kita bersapaan
Di ujung tangga

Harusnya aku lebih peka.
Dengan jingga yang kita lukis
Saat senja kemarin...

Ruangan Kaku didalam kantor
06 Desember 2010
Sekali lagi, aku sebut diriku senja,. Pesimis 

Bumi, Hujan dan Malam

Kutuliskan ini tentang Bumi, Hujan dan Malam.
Aku tau angin pun tak ingin dengar, ya mereka pun lelah harus tiup bahasa kalbu seorang pesakitan. Tak mungkin ku akhiri diri, toh tetap harus melangkah, berlalu meninggalkan kisah tentang mereka didalam Senja. Didalam AKU.

Tentang Sang Bumi telah berlalu dengan Bulan miliknya
Saling mengikat rindu lupakan Senja berganti masa.
Tak ingat saat bumi cumbui Senja. Sebentar
Hingga Bulan datang
Senja menangis. Menangis selamanya

Rasa kan Sang Hujan
Tenangkan aku lalui gerimis biarpun sempat kurasakan badai, dinginnya hangatnya ku butuh suaranya. Penghapus lara.

Malam... terjebak dalam gelap, berusaha tepikan senja.
Ingin aku katakan ’aku tak akan mampu’
Aku tetap kuasai langit untuk menggapai mu....
Singkirkan matahari..
Menjadi bintang dalam malam mu..
Biarpun kau terus terbang jauhi khayangan
Terus cari `dewi malam` mu
Senja akan terus buntuti mu
Kau akan tetap bagian dari angkasa.
Inilah permainanya.

Sangat tak adil untuk senja.
Yang terus berdiri diatas bumi..
Diisi derasnya hujan
Tanpa bisa miliki malam....

Tak ada yang adil di Semesta ini.
Aku yakin itu.



RwMangun. 06 Desember 2010
Sungguh, aku ingin mereka... 

Aku pun pernah..

Aku pun pernah miliki bumi
Lalu runtuh terbius semesta
Tak mampu ikuti porosnya

Aku bermandi dalam hujan jua
Hingga badai menghempas aku tersesak
Dan hujan berhenti aku menyerah

Malam…
Bukan dingin lagi yang ingin kau sapa. Aku tau
Telah lelah pada beku

Bahkan malam tak coba masuki aku
Terbiuskah pada galau
Rasakan titik nadir gelap mengikat

Munafik mu pada tulisanmu
Tak mampu kau tulis semua dalam gelap
Meski kau berlari, tetap jadi malam ku

Aku bantu kau keluar
Perlahan saja
Tak sungkan, tak apa

Aku masih setia pada malam
Lengkapi bumi dan hujan
Lalui aliran air mata berbatu



6 Des 2010- 10.10
Lantai 2, Rw.Mangun
Reaksi dari sebuah tulisan yang hanya sepenggal 

Saturday, December 4, 2010

Malam dalam lentera



Aku memaku jalan dengan sunyi
Cukup untuk ku terbang
Tanpa pijak

Aku menoleh
Tak dapati sang malam ku
Kembali lagi bergeming

Lentera berdiri
Ia disamping jembatan
Mulai menari perlahan
Bawakan melodi pesakitan

Semua mampu kuciumi rembulan lalu
Ku baui setiap ilalang mematung
Kuhafal lagi
Bukan lagi debu tersapu embun
Bukan lagi ego tergerus hasrat
Hanya ada tanah basah bermandi hujan

Karena ketika ku menoleh
Bukan lagi malam atau bahkan lentera
Yang ada di jalan ku kini…


OvalRoy
Rumah ku dulu, 04 Des 10
Disetiap debu yang ku bawa dalam langkah itulah  kehilangan ku terendap