Monday, December 6, 2010

Bumi, Hujan dan Malam

Kutuliskan ini tentang Bumi, Hujan dan Malam.
Aku tau angin pun tak ingin dengar, ya mereka pun lelah harus tiup bahasa kalbu seorang pesakitan. Tak mungkin ku akhiri diri, toh tetap harus melangkah, berlalu meninggalkan kisah tentang mereka didalam Senja. Didalam AKU.

Tentang Sang Bumi telah berlalu dengan Bulan miliknya
Saling mengikat rindu lupakan Senja berganti masa.
Tak ingat saat bumi cumbui Senja. Sebentar
Hingga Bulan datang
Senja menangis. Menangis selamanya

Rasa kan Sang Hujan
Tenangkan aku lalui gerimis biarpun sempat kurasakan badai, dinginnya hangatnya ku butuh suaranya. Penghapus lara.

Malam... terjebak dalam gelap, berusaha tepikan senja.
Ingin aku katakan ’aku tak akan mampu’
Aku tetap kuasai langit untuk menggapai mu....
Singkirkan matahari..
Menjadi bintang dalam malam mu..
Biarpun kau terus terbang jauhi khayangan
Terus cari `dewi malam` mu
Senja akan terus buntuti mu
Kau akan tetap bagian dari angkasa.
Inilah permainanya.

Sangat tak adil untuk senja.
Yang terus berdiri diatas bumi..
Diisi derasnya hujan
Tanpa bisa miliki malam....

Tak ada yang adil di Semesta ini.
Aku yakin itu.



RwMangun. 06 Desember 2010
Sungguh, aku ingin mereka... 

No comments:

Post a Comment