Thursday, October 3, 2013

Do'a Penutup Malam.....



Aku bebaskan asa yang berlari…
Rangkul tepian kabut dimana ada air mata ku selalu jatuh
Entah harus bermanja pada siapa lagi didalam harap, dan lalu hanya jadi harap.

Jika kau ingin tahu, aku adalah sebenarnya hitam. Sepekatnya kelam.
Ah, cermin pun lelah meminta ku bercermin.
Dahaga pun meminta ku berdiri disana saja
Jika benar maaf adalah yang terbaik, maka tak hanya kamu aku telah berhenti

Dan ini segelas besar cola dengan ice cream cokelat yang manis.
Bolehkah ku mengisap jeda mu, jeda ku.
Tapi aku memaksa pecahkan manis sodanya.
Kau bisa memilih untuk mencintai siapa
Tapi di cintai, tentu bukan pilihan mu

Berdansalah seanggun pena yang kau gengam dan kau tulis…
Lembaran ku, sudah dalam jalanNya…
Hembuslah lana dalam pagi tempat manusia berharap…
Karena ku ingin menghentikan malam, cukupkan selimut ku basah pada kenang. Cukupkan aku.

Berhentilah. Berhenti berdoa dalam diam ku.
Terimakasih untuk yang telah tergores, catatan tentang apa yang ku yakini, Cinta.







03 Oktober 2013 

Tuesday, September 17, 2013

Linimasa..


Dan runtuh saat tiba ego yang larut, jalan yang selama ini dijejaki sirna, semua yang digenggam 
akan dilepaskan, demi yang semua orang tau, cinta. Yang tak mampu dijelaskan….

Mencari jejak didalam labirin, banyak bersimpangan lalu akan tersasar, aku butuh selembar arah untuk tujuan ku, hingga aku akan berhenti. Meskipun aku tak tahu lagi sampai dimana akan berhenti, dengan peta yang kau buat dengan pena mu kah?

Entah ini namanya candu atau memang arah ku, ku nikmati saja, pahitnya sebagaimana kopi yang terus kita cicipi selama kita berbincang. Kopi ku yang pahit dan kau dengan cangkir besar kopi susu … dan kita akan berhenti hingga canggir kopi keberapa?

Ketika kita memutuskan untuk berhenti dan telah runtuh…

Jalan ini bukan lagi soal kepasrahan, tapi ada hal yang harus diselesaikan dengan lembut, sabar itu tak ada akhirnya bukan? Seperti ada saatnya melepas dan saatnya lagi mempertahankan…
Dan serpihan cerita itu bukan saja tentang baju kotor yang menumpuk lantas dicuci hingga bisa kembali dipakai, ada yang memang menumpuk dan tertahan, hingga akhirnya semua telah meluap keluar, rasa. Hingga pada serpihan terakhir semua terasa kosong dan lapang, sampai akan tiba saatnya serpihan – serpihan itu kembali lagi dengan cerita yang berbeda. Siklus.Untuk semua yang tertahan dan meluap tidak akan pernah berakhir.

Kita berharap agar sesuatu yang positif mengikuti kemana serpihan kita hingga akhirnya kebaikan yang kita harapkan juga mengikuti apa yang selama ini kita fikir sebagai langkah…
Lalu akan ada pertanyaan, bagaimana dengan rasa ?

Topeng dijadikan kambing hitam, padahal sesungguhnya ini bukan tentang beradegan pada logika dan menyembunyikan rasa tapi ini hanyalah apa yang terlihat dan tak terlihat.

Kata Terserah, bukan berarti menyerah hanya kadang keadaan terlalu naïf untuk dipaksa.

Dan ingatkah kamu pada bagian dimana kau meminta ku mencatat tentang risau mu pada kiri dan kau memintaku di kanan…?

Jika cinta itu dekat di hati, bersembunyi di detak jantung, dan sepasang kekasih bagai rusuk yang saling melindungi, bukankah lebih baik kita sama berada menjadi rusuk, daripada meributkan siapa yang harus dikepala atau menjadi ekor..?

Dan peluk adalah sebuah pesan tentang hangat. Yang dibaca tanpa di terjemahi…. Hingga aku menahan mu dalam diam. Seperti rindu. Dan aku menahan mu dalam diam-diam, melepasmu dalam diam-diam, karena pada dasarnya apa yang kita jalani adalah, diam.


Untuk semua Moment, hidup adalah serpihan momentum, buat apa berusaha melupakan jika pernah begitu diingat….





kolaborasi dalam garis masa bersama @veebeeh .... 



(cerita senja) Tepian mu...





Rindu adalah diam-diam ombak mencuri pasir
Berbutir tak mencari jejak yang tersapu..

Binar diam-diam menyampaikan lagu
Tentang asin berkilau, tak ku icip tapi tiba dibibir ku..

Kita pernah saja silau
Dalam masing-masing sajak kita
Lalu mengapa kita tidak duduk tenang,
Mainkan gitar mu, tulis apa saja yang berlari-lari
Di hamparan awan diam-diam merindu..

Ku kecup kenang mu dalam hasrat…
Mereka berlari, mereka menari…
Biarkan mereka bercinta!
Biarkan mereka saling cumbu
Tapi aku ingin duduk disini
Menggenggam mu yang menyamar senja…


Tentang tepi pantai, kala mati.






Jika aku benar mati, aku ingin membara.. menjadi serpih abu, didalam kendi tembikar, pada 
hakikatnya seperti kembali lagi ke tanah..

Tapi aku ingin melebur, didalam ombak yang menjemput pukul setengah enam sore, kala itu dipantai ini, aku akan benar menjadi senja, yang menunggu malam untuk dihabiskan dirinya, dan saling memeluk mesra, seperti ingin ku…

Aku ingin berenang-renang didasar laut, bersama pasir yang melekat disetiap jejak langkap mereka.
Aku ingin jadi kenang yang indah, dimana mereka akan datang menemuiku ketika air laut membelai ujung jemari kaki mereka, lalu mereka hening untuk ku, mendengarkan deburan ombak, menatap buih air laut, angin yang membelai mesra… hingga aku menari didalam kenang mereka, seperti indah, tak ingin ada sakit, mereka tak boleh menangis untuk ku, mereka hanya perlu tersenyum lihat laut lepas disana, dimana tempat aku telah dilepaskan dan melepaskan. Seperti kekasih mereka akan saling tertawa, bermain air dan aku menyertai dalam do’a..

Aku ingin cara mati yang damai, seperti tepi pantai, ada romantisme cinta, keluarga yang bahagia, ada yang menari-nari dalam sepi, kerinduan…

Seperti pantai adalah ilusi momentum..

Tentang damai dan kebahagiaan..

Semesta dan kedekatan rasa.. Dan aku ingin mati, diujung senja hingga abu ku mengalir bersama air asin sebagaimana hidup…




Lilian menulis tentang lagu Whiskey Lullaby...





Lilian mengiba pada badai yang datang, karena ketika menangis pun rintik akan samar terasa di pipinya. Terkadang seorang butuh gerimis, mengandai semua terasa lebih sejuk dibanding hujan deras, butiran airnya jatuh perlahan hingga akhirnya kita tidak sadar bahwa kita telah basah.

Diluar jendela deras semakin menjadi, Lilian mengampun tak lagi mengiba, sadewa-nya baru saja pergi sepuluh menit yang lalu, menerobos rintik yang seharusnya tak ia paksakan untuk pergi.
Jika memang setiap manusia butuh payung untuk menghindar hujan lalu siapa yang berani menerobos deras perciknya.
“ aku tidak akan pernah kembali lagi pada mu” tulis lilian di cermin kamarnya.

Kita akan bertemu di dalam surga yang kita sama tak tahu dimana letaknya... 

Saturday, August 31, 2013

The sweetest tears.. :)





So wave goodbye
I’m sitting here in my dreams goes by

You walk on by
Close too far
Make my tears fall

Let you go
Let them go
Until we meet in the sweetest die

The rain so warm
The sun so bright

I’m here..
still here
Sitting alone watch them in wave goodbye.. :’)  


Agustus : 23 - Tuhan, Aku ingin tetap hidup.. :')

Selamat ulang tahun untuk saya sendiri! 
Tahun ini rupanya sudah 23 tahun – dua puluh tiga-
Waktu berlari cepat. Datang dan pergi. 

Saya ingin terus bertahan dalam diri saya sendiri. Tahun ini berbeda dari tahun lalu.. bukan hura atau tawa saja. Tangis, dan siapa yang akan tetap berdiri disamping saya, siapa yang datang untuk menyakiti saya saja.. Nampak. Jelas.
Saya ini hanyalah si tolol yang dikelilingi orang yang luar biasa mendampingi saya, menyayangi saya, tulus. Tanpa mereka yang tetap bertahan, saya ini hanya sekilas yang tak tampak. Bukankah begitu hakikatnya manusia, sendiri tapi butuh yang berjalan disamping mu. 

Berterima kasih untuk serombongan manusia – manusia menyenangkan yang saya sayangi… All of them! 

Ga adil rasanya menyebutkan satu nama pun dilembar ini, karena semuanya sudah tertulis indah dihati saya.
Tahun ini, dewasa yang kekanak-kanakan ini pasti akan lebih berat.
Dimulai dari beberapa hal yang mampu saya catat, terpatri.. let ‘some people’ go..
Saya ini sudah cukuplah dihina atas ketololan saya, sudah cukup rasanya mendengar pendapat orang-orang yang salah tentang saya, saya tak haruskan membicarakan, menceritakan atau mengumbar lagi apa yang saya rasakan.. 

Hidup itu ada yang datang dan pergi dan ada yang tetap bertahan disamping kita, apapun kita karena ada sebagian orang yang tidak akan pernah pernah berakhir didalam babak hidup ini. 

Silahkan, sakiti saya..
Silahkan, benci saya..
Karena saya… tidak akan membenci siapa pun.. :)
 
Berjanjilah pada saya dan ingkari saya, saya butuh itu, saya butuh semua sakit itu, karena dengan itu saya akan tau mana yang tulus mana yang tidak. 

Hidup ini ga pernah simple kawan, ga semua orang baik, ga semua yang ditulis ini indah, tinggal bagaimana kita, saya, bertahan dan mencintai apa yang sudah tertulis.
Dua birthday cake tahun ini…
Saya masih ingin birthday cake tahun depan.

Kadang, melepaskan dan meninggalkan itu sakit.
Saya ga boleh marah sama siapapun… bahkan diri saya sendiri.
Di tutup dengan mata yang berbintang… apalagi yang harus saya ucap selain bersyukur untuk semua hal.
Percayalah, Allah itu Maha Oke, didepan pasti akan lebih indah. Someday!!


Mereka menulis ini… “ Friendship akan selalu sip kalo didasari dedikasi, dedikasi didasari dengan pengertian, pengertian muncul dari rasa saling menghargai.. hargai yang datang, cinta yang selalu pergi.. kami tidak akan pergi, akan selalu ada dihati mu, kita yakin itu.. keluarga kita tidak akan hilang, pohon keluarga ini akan tetap mengakar, dihati.. we’ll love you till next 88th.. meet us on 88th..” 


Dari setiap hari bulan taun yg udh gw jalani sama dy, gw tau ternyta dy bukan sekedar temen buat gw.. Sahabat, satu kata yang cocok buat dy
Dy itu orang yg ngmng dmna salah gw, bukan orang yg ngmngin gw dblkang n biarin gw tetap dgn kesalahan yg gw buat tanpa tahu apa yg salah
Dy itu orang yg engga menumbuhkan perasaan negatif dlm hati n pikiran gw...
Dy itu orang yg engga biarin gw menghabiskan wktu dgn sia.sia untk sekedar mengobrol tanpa makna....
Tapi yang pasti semua org sahabat cuma manusia biasa yg ga lepas dari salah n lupa..
Sering juga gw n dy brantem krna masalah kecil n besar.. Tapi, semua bisa selesai dengan jalan kita....
Krna, prsahabatan yg baik itu adlah teman yg mau brbesar hati meminta maaf jika salah n memaafkan kesalahan Sahabat yg berbuat salah...
Buat sahabat gue yang ulang taun hari ini, cuma doa tulus yang bisa gw kasih..
Amiiin, happy birthday my naufal @ovalroy yg udah tenang di kota pilihannya disana.. I miss you, I still miss you



dan banyak lagi yang telah dituliskan.. karena..

Mereka menulis banyak catatan indah dihati saya..

Mereka menulis saya bahagia meski saya banyak menuliskan marah untuk mereka. maaf.
Dalam kerinduan untuk MEREKA SEMUA YANG MENGENAL SAYA – in personal- ! Selalu saya sayangi, selalu tersimpan…. Terima kasih, untuk semuanya. Semuanya. 
 

Ingin tetap dalam Hidup.
Catatan untuk 29 Agustus 2013
Selamat pagi

Jogja, 31 Agustus 2013 











Friday, August 23, 2013

Terima - Kasih


Jika nadir mencatat sesuatu, mungkin sebuah cerita ku bisa saja ditulis, dirangkum dalam tumpukan frame, lalu disaksikan, sekelebat kemudian dalam makian.
Menjelaskan apa yang tak perlu siapa pun tau, buat apa lagi…? Karena memutuskan sesuatu tak seperti melipat ketiak.
Setiap manusia pasti akan BERHENTI. Tak perlu ada pertanyaan; KAPAN..? hapus saja pertanyaan itu.
Karena ketika sudah tau apa yang akan terjadi didepan, tak ada kata selain takut sendirian.  Si Tolol ini rupanya terlalu takut mati.
Ahh… saya ingin Kembali. Mungkin reaksi saya berlebihan- tapi semoga tak ada satu pun yang merasa apa yang menjejali saya.
Dan bodohnya saya hanya manusia yang penuh alpa….

Kembali…. Pada hakikatnya semua akan KEMBALI. J


YOGYA - 23 Agustus 2013 
03.59