….
kadang aku merasa kamu
duduk memandangi ku, di belakang
kau duduk disitu
memperhatikan ku menulis, kau sambil membaca buku tentang enam lima…
buku yang kau berikan
untuk ku tapi belum ku baca..
lalu aku mencari
kata-kata yang tepat agar kau tetap disitu, menahan mu, dibelakang ku.
lalu aku membuatkan mu
kopi tanpa gula lagi…
lalu aku membaca mu..
dan entah bagaimana
kamu menghantarkan rindu yang tak jujur selalu menyusup — diam diam.
mengubur kita yang
sudah jadi pusara.
aku akan selalu jadi
peziarah, bukan kau.
aku yang akan datang
membawa bunga tabur untuk kata — kata yang terkubur
mimpi-mimpi yang
kehilangan nyawa
dan akulah yang masih
menciptakan rima dari kenang mu
segala cinta
aku yang masih merasa
kau duduk dibelakang ku, sambil membaca
aku tak sanggup
berpalig
aku tak ingin tahu
tak mau memastikan
benar ada
atau kau hilang.
aku takut mengakui
diriku — yang sudah kehilangan mu.
aku butuh waktu lebih
lama —
butuh waktu lama
bisakah Tuhan yang baik
mengembalikan waktu
mengembalikan kau
dipojokan jalan itu — diantata
asap asap lampu merah — lalu kau melawan lampu — lampu
menemuiku..
bisakah kau pulang
lagi?
ke khayalku.
memperbaiki mimpiku
mengembalikan luka ku
yang ada di pelipis ku
yang tak berani melawan
kepalaku sendiri
yang tak sanggup
mengalahkan ego mu
lalu kau pergi
kau bilang aku
pesakitan
kau yang bilang itu di
dalam kepala ku
dimana kita akan
menjadi satu tujuan ..
di terminal yang sama?
yang mana?
kau seenakmu saja
merubah tujuan
bukan kau. aku.
dan aku mencari mu di
setiap pemberhentian
menunggu mu di tepi
persinggahan
jikalau kau ingin
kembali pulang,
kembali ke tujuan kita
dulu
sekedar menemui ku,
berbincang.
temani aku menulis,
melihat mu membaca, mengirup bau kopi
jikalau kau masih
menyebut lirih namaku ;
yang datang setiap
malam
kala kau pulang kerja
diasap jalan
mendo’akan do’a mu..
dan mendo’akan
kebodohan ku melepaskan mu.
kala hati yang nyeri,
maka kepala ku berebut ambil bagian untuk makin menyakiti ku,
yang butuh kau, yang
tak bisa ku bunuh meski pura-pura.
yang sedang rindu,
selalu rindu.
8 Desember 2016
00.55