Thursday, December 8, 2016

November : Pulang


“If you don’t think photos are important wait until they are you have left” — Missy Mwac
Foto kenang-kenangan waktu kecil, saya dipangku mba pipin, disamping saya Bapak memangku Dian (teman kecil pertama saya). sahabat kecil saya yang paling dekat, berdua terus. tidur siang bareng, makan bareng, main orang-orangan.
sekarang Bapak dan Dian pasti lebih bahagia di Sana;
Bapak dan Dian sudah ketemu lagi. mungkin juga ketemu Papa saya juga.
haruskah saya sadari;
jika Kehilangan itu dekat dengan saya; dengan kita.

Papa, teman kecil, nenek-kakek, sahabat di SMP, pacar pertama, mantan pacar, sahabat kuliah.mereka yang pergi, bukan sekedar lewat dihidup saya, mereka yang memberi arti.
mereka yang memberi tawa, dan mereka yang pergi.
dulu saya pernah marah pada Tuhan, kenapa mereka yang pulang lebih dulu adalah yang dekat dengan saya, yang saya sayang, yang sayang saya.
apakah ada orang lain yang punya kehilangan sesering saya..?
tapi mungkin makin tumbuh saya makin belajar bahwa marah saya adalah ketidakikhlasan, bahwa marah saya adalah ketidaktahuan saya, atau segala sesuatu yang telah Tuhan berikan untuk apa yang saya butuhkan.
mungkin Tuhan mengingatkan saya;
bahwa tak ada yang saya miliki didunia ini.
semua yang ada disini sementara.
orang yang datang dan pergi — pulang.
adalah orang-orang terbaik yang bisa saya simpan didalam hati.
saya masih bisa dengar suara Bapak, didalam telinga saya, saya masih bisa mencium bau rokok bapak didalam penciuman saya.
saya masih bisa merasakan hangatnya memanggil seseorang dengan panggilan “Bapak..”
saya masih ingat pipi dian yang merona, harum tubuh minyak kayu putihnya yang khas, suaranya ketika memanggil saya untuk main, saya masih ingat bagaimana terakhir kali saya bertemu dian sebelum dia pulang.
dan semua orang — orang kesayangan yang sudah pulang..
saya masih ingat semua.
didalam memori
dilubuk hati.
sungguh Tuhan baik, pada saya, pada mereka, menjaga cinta dan rindu didalam doa,
sambil terus menyadari;
bahwa kehilangan ada karena merasa memiliki (itu yang saya tulis dulu)
yang mungkin telah saya lupakan akhir-akhir ini.
dan mungkin Tuhan sedang mengingatkan saya untuk melengkapi …
“bahwa kehilangan ada karena merasa memiliki, maka jagalah Tuhan didalam hati mu, yang memiliki semua yang telah dipinjamkan padamu….”

karena dengan begitu, Tuhan mengingatkan bahwa suatu hati nanti, kita semua akan pulang,
saya akan pulang….
Rindu yang dalam.
Jum’at, 25 November 2016
23.13