Thursday, December 8, 2016

November : Melika - Di seratus dua puluh menit sekian.

You took me out of your SKY.


Melika tadi;
di setelah hujan;
berteduh janji di coffee shop.

yang biasanya.
tanpa ia. cuma bertiga.

sebelum buka pintu;
melika rindu ia.
“ah, aku rindu” katanya.

lalu pun; kopinya datang.
hot cappuccino.
yang biasanya.

dan lalu tak lama.
lepas taut janji jam berapa dimana
ia datang; begitu saja.
ini jantung Melika asing mau dibawa kemana;
ini dada melika; sesak terpana-pana.
mau bilang apa?
tak kuasa
tak punya

Ah!
inikah ia dengar melika yang rindu.

Di selasa.
tanpa sengaja
ia manja-manja
;
namanya senang teman
sudah biasa.

lalu kembali pulang,
searah tapi tak sejalan

ia berlalu, kaos kaki hitam strip tiga.
di punggung itu.
bunyi krontang-krontang vespa.
lambaian tangan..
di simpang jalan layang
“sampai jumpa lagi, entah dimana”

di waktu — waktu tak rencana
yang tenang
yang perih
lalu tertawa

Ah!
rindu beri jawaban.
jatuh cinta yang tidak riang.

Sudah malam,
Melika, kau boleh menangis

Casa Verde — Jalan pulang

; punggung itu.
23.50 Selasa, 08 November 2016