Thursday, November 19, 2015

Rasa Doa Asa Sentuhmu : Aku, Kita



Sedang apa kau disana…?
Telah sampaikah apa yang sudah aku kirim padamu..? dan kau menjawab.. apa yang telah kau kirim..

“Do’a dan kecup jauh…”
coba pejamkan mata mu sebentar, dengarkan aku berbisik dibalik huruf yang berjejer itu. 
Aku pun memejamkan mata ku, disini dimana ada hangat yang kau kecup, karena paling dekat dengan tanah, paling dekat dengan do’a. Kening. Seperti yang pernah kau katakan, untuk ku yang akan kau tinggal sendiri dan aku ingin tak lagi takut.



Dan aku menunggu.
Aku menunggu mu, disini…

Dan kau bilang, tak perlu lah menunggu mu, dan aku dalam persepsi ku, sayang, setidaknya aku telah mengusahakan.

Dan rindu itu tidak pernah bohong, apa kau tak lelah bicara dan bertanya tentang tulus..? bukankah ketulusan adalah hal yang tak perlu ditanya dan tak bisa dijawab.

Ada tiga kesatuan dalam diri manusia; Otak, Hati dan Tubuh. aku takut jika aku harus tahu bahwa mungkin aku tidak ada didalam bagian manapun, dan kau memastikan lagi untuk menyertakan Kehidupan didalam hal keempat, dan kata mu aku sudah ada disana, dalam hidup mu.

Dan kita berlari-lari kecil ditepian pantai, menyisir pasir dikala ombak datang, pantai yang selalu ingin kita berdua datangi…
“aku bingung…”
“aku juga bingung..”
“aku harus bagaimana..?”
“aku pun harus bagaimana.. hhmm.. bagaimana jika kita berpegangan..”
“apa yang harus ku pegang…”
“tangan ku, genggaman ku..”
“jadi kita bergandengan, jangan kau lepas…”
“bagaimana jika suatu hari nanti aku lepaskan.. apa yang akan terjadi dengan tangan mu…?
“tangan ku tetap disini menunggu lagi kau genggam…”

Tapi aku tak ingin seperti pasir yang kau genggam terlalu erat, Sayang…
Aku tak ingin hanya menjadi butir…  seperti yang kau katakan tentang pasir.. tidak perlu ada yang meluap-tidak ada yang perlu tergesa..
Karena masing-masing kita telah disini…

Dan mimpi menjembatani ku tentang mencintai mu…
Jika aku tak bermimpi maka tentu aku tak akan bangun bersama mu, atas hidup ku hari ini.
Jika kelak kau tidak lagi sehangat dan selembut ini lagi, sekiranya kita pernah saling tenggelam didalam pelukan hangat.  

Dan semoga kita akan tetap saling menjaga, dalam ucap mu memintaku jaga diri.. dan bait do’a ku agar kau menjaga hati mu..

Karena, semoga, kelak akan datang untuk kita; Takdir. 



Merayakan sentuhan mu .... 

No comments:

Post a Comment