Sunday, January 14, 2018

Setelah 04.00 - 13 Januari 2018



Tujuh tahun yang lalu ditanggal yang sama – dan perasaan penuh yang tak berubah
Aku masih ingat rasanya mabuk malam itu – tiga botol anggur merah dan beer dingin.
Minuman murah yang mewah untuk kita berdua. Kesukaan kita.

Kita yang pemabuk ; mabuk anggur, mabuk kopi – mabuk kata-kata, mabuk logika, mabuk cinta dan mabuk pertanyaan.
Disitulah awalnya kita dibuai, kecanduan.

Dimana pertama kali ku lihat air matamu tumpah, diam-diam.
Kau diam, kita terdiam.
saat kita duduk berdua saja, aku menangis sejadi-jadinya.

Tapi kita saling tak bisa menyalahi siapa. Aku.
Aku tak bisa menyalahi aku.
Apa aku boleh menyalahkanmu?
Menyalahkan mu karena kau lupa atau aku yang tak bisa lupa.
Kau yang bahkan sudah tak ingat, tapi aku selalu. Masih.

Bukankah kita manusia akan tumbuh?
Tujuh tahun ini – sejak hari itu, akupun telah tumbuh. 
Luka semakin tumbuh ke dalam hati yang melapuk.

Kamu dan bagaimana ku membacamu telah menjalar ke setiap buku.
Cinta tumbuh makin kuat, dan kau rubuh semakin cepat.
Kamu yang
Jauh melesat.
Aku yang
Jalan tersendat .

Dimana cinta ku ucap, ku lipat dan kau buang jauh-jauh.
Dan aku telah menjadi debu di semesta.
Yang begitu kecil dan luka terpapar. 

Tujuh tahun yang lalu.
Di ruangan itu.
Aku hancur, kau berkeping, aku meraung – kau merunduk.
Menahan cinta yang tak cukup tunduk.

Aku ini bodoh, ternyata selalu bodoh, kau tidak bisa diganti siapa-siapa.
Sementara aku sudah raib dimakan memori.
Aku adalah cerita usang dan kau cerita tak usai.

Malam ini, Tujuh tahun yang lalu kita yang pernah terisak.
Tujuh tahun kemudian, aku yang lalai.
Karena diam dan kau karena ku entah apa.



Dan Tujuh tahun kemudian. Aku masih jadi cerita abu-abu menangisimu sementara Tujuh tahun kemudian – Malam ini entah apa yang kau rasakan tapi aku – sudah terlanjur jadi cerita Tujuh tahun yang lalu.

Malam ini di Tujuh tahun kemudian, aku masih jadi pemabuk
Yang pertama dari air mata yang berkelanjutan

Maaf, aku masih mengingat yang terjadi setelah pukul empat.
Di Tujuh tahun yang lalu.



04.20















No comments:

Post a Comment