Sunday, January 6, 2013

Dan aku tetap sama



Melintang disebuah memo

Mencatat apa yang tidak pernah bisa dihapus.

Merekam asa terkoyak debu-debu tua
masihkah kita sama?
Melangkah setapak sendirian sampai tiba dipersimpangan jalan

Jalan kita kah?

Ini tangga yang ku daki terseok
Menahan embun berubah beku
Tak ada rasa yang abadi
Sekiranya sepuluh tahun lagi
Didalam seribu malam dibelakang

Air mata tetap sama
Tak pernah jatuh menjadi kristal


Aku tetap sama
Lebam memenuhi paru-paru
Pergi yang tetap tinggal

Didalam dirimu
Tanpa harus menangis.
Karena sudah tidak perlu.

Seperti aku, sendirian.
Mendoakan mu dalam kedamaian.

Cinta.


---- Kota Lama. Semarang.
7 Desember 2012


13.16

No comments:

Post a Comment