Wednesday, November 10, 2010

pada akhirnya ini semua terlalu jauh..



Inikah yang aku inginkan...?? Jauh dari ibu dan kedua kakak ku... Apa kah ini yang aku inginkan?? Tak pernah tau ada dimana ibu ku, atau sedang apa kakak lelaki ku.. 
Apa ini yang buat aku bahagia?? 

Tidakkah aku mengerti kakak perempuan ku bekerja tanpa kenal siang malam untuk tutup beban keluarga ku yang ia pikul sendiri. 

Inikah yang aku harapkan..?? Meminta sebutir beras pada mereka meski aku sudah mampu untuk berladang. 

Tidak punyakah aku rasa malu?? 
Sebenci itukah aku pada mereka?? Yang sebetulnya ingin sekali aku rasakan kehangatan dan senyum mereka. 
Karena aku hanya miliki mereka di bumi ini 

Sekilas ingin aku ingat seperti apa wajah mereka ketika sedang terlelap. Tanpa perlu pikirkan aku yang terus berlari dan tak bisa mereka kejar. 

Apakah aku masih bisa dianggap sebagai anak ketika ibu ku sakit bahkan aku tidak tau. 
aku tak pantas dia sebut anak. 

Buang aku saja karena aku pantas dibuang.

Aku malu ketika teman kakak lelaki bertanya dimana kakak lelaki ku dan aku tak mampi menjawab. 

Aku tak tau apa sekarang kakak lelaki ku sudah dikirim ke pulau seberang untuk mencari logam untuk dia memanjakan ibuku. 

Aku bahkan tak tau kakak perempuan ku kambuh penyakitnya karena terlalu lelah. 

Dan menyedihkan menjadi aku yang tidak tahu. Sedang apa ibu ku sekarang.. Bagaimana penyakit tulangnya?? 
Sudah kah ia membeli susu tulang agar dy bisa terus melangkah menyisiri ibukota untuk memperjuangkan hidupnya? 
Dy tidak pernah membeli susu itu karena aku tau uangnya sudah dialirkan untuk membeli pulsa telefon seluler ku. 
Pernahkah ibu mengeluh seperti apa yang aku lakukan? 
Tidak 


Aku rindu padanya. 
Tapi apakah aku tau bahwa rindunya padaku lebih besar dari rinduku..? 
Bagaimana dia menahan rindu ketika harus meninggalkan aku sendiri karena ia harus bekerja untuk membeli mainan yang temani aku. 

Tidakkah aku sadar betapa teririsnya hati ibuku yang harus menitipkan aku keorang lain karena dia harus pergi dari siang sampai malam tanpa tau bagaimana perkembangan balita ku. 


Ibu ku lebih pilu dari ku. 
Dy lebih merasa rindu padaku yang sampai sekarang tidak pernah satu atap bersamanya. 
Kami tidak sekasur. 
Aku terlalu malu untuk memeluknya. 
Aku terlalu gengsi untuk membasuh kaki nya dan menciumnya...

Itu adalah pilu ibuku. Pilu ku. Pilu kakak kakak ku. 

Tidakkah aku sadar bahwa kami sekeluarga tidak pernah menikmati makan malam bersama sekedar hanya mencicipi sepiring tumis kangkung?? 

Bahkan ketika bulan ramadhan kemarin lupa kah aku untuk mencicipi santap sahur bersama dan menikmatii buka puasa bersama. 

Ini pilu. 

Ketika jauh.. Aku rindu.. 

Maaaf bila rindu ini tidak akan mampu aku katakan pada kalian... 

Tidak kah aku tau bila kami seperti tidak saling mengenal... 

Ya aku tau.. Aku tau bahwa aku telah melangkah terlalu jauh. 
Kita sudah kehilangan darah. 
Kita tidak saling belajar rasa cinta.... 

Seharusnya aku memeluk kakakku yang sedang sakit malam ini. Dan aku memijat kaki ibu ku yang terasa nyeri di malam hari lalu aku buatkan segelas teh hangat untuk kakak lelaki ku. 
Karena aku hanya punya mereka. 
Mereka lah keluarga. 

Yang sampai sekarang masih ku pelajari harus kuletakkan dimana batu pondasi ini agar kita menjadi kokoh. 

Aku telah melangkah terlalu jauh. Meninggalkan kalian... Menyakiti kalian.. 

Dan aku sekarang sendiri disini, ketika yang lain menghujatku tapi aku tau kalian tidak akan pernah melukai aku, paling tidak berusaha untuk tidak melukaiku... 

Dan ayah di surga mungkin sudah memaki dan menendangku bila ia hadir disini.. 
Aku ini apa.. Tinggalkan mereka.... 
Dan terbamg sendiri kehilangan arah di dalam hutan tropis yang membakar membran hatiku... 

Jangan sampai aku sesali... 

Aku tak ingin mereka pergi... 

Aku ingin menjaga mereka, mencintai mereka, mencium tangan mereka sebelum aku berangkat kerja..
Karena aku cinta mereka.. Cinta yang begitu kuat. 

Karena mereka adalah komunitas abadi ku.. Dengan personil hanya empat orang seharusnya kami lebih solid. Tapi tidak dengan aku dan situasiku... 


Bagaimana bila mereka semua pergi... 
Aku akan sendirian.. Menyesallah aku mengais bumi untuk meminta mereka kembali.. 

Aku tak akan miliki siapa pun jika mereka tiada... 
Aku ingin bina ini semua dari awal,, ahh andai kalian bisa bertukar rasa dan pikiran dengan ku.. 
Mungkin semua tidak akan seperti ini... 
Aku akan menjadi anak bungsu yang mengemaskan sepeti dlu dan aku akan memeluk kalian erat setiap malam..

Ahhh aku rindu sekali.. 

Rindu bau rumah ku... 
Aku rindu kursi goyang milik ibuku... 

Aku rindu menobrak abrik lemari kakak ku.. 
Aku rindu untuk membuat kakak lelaki ku marah karena tidak pernah mendengarkannya.. 

Aku rindu bau badan kakak2 ku...

Cara mereka tertawa, mereka marah, memaki...
Aku ingin mengingat raut wajah ibu ku yang sedang terharu dengan cerita2 tentang ayah ku.. 

Aku terus mencoba mengingat wajah ibu ku ketika ia pulang kerja dan membawa kan ku nasi bungkus untuk makan malam ku... 

Aku teriris ketika terlintas wajah ibuku yang menahan emosi mendengarkan ku berteriak memaki... 

Tidakkah ia begitu hebat dan kuat?? 

Tidakkah kakak ku begitu lembut dan penyabar?? 

Tidakkah aku sadari bahwa kakak lelaki ku begitu melindungi... 

Aku ternyata telah meninggalkan itu sangat jauh.... 

siapakah mengerti rinduku...
siapakah yang akan peduli... 



Lalu ditengah kota jakarta ini, aku terdiam tercambuk lelap dan berbisik.. 
Aku hanya ingin pulang. 



November 
2010


No comments:

Post a Comment