Friday, April 8, 2011

diam berdesah

Bila sudah begini aku harus apa ?
Bukannya harus menerima ?
Langit akan selalu ada diatas
Hujan selalu buat basah
Semestinya kita tidak berlalu atau tambah jumawa. Kita hanyalah kita.
Didalam kabut yang menari di pelopak mata tuk sadarkan diri
Dengan titik api yang berdesiran dipojok bagian hati
Ah… kaku ku sendu
Tapi ingat senyum melingkar… kita tertawa
Berpeluk rindu bela ilusi
Menciumi prasangka raga
Dan mengalungkan dengung tawa

Nyatanya malam tak lagi mampu nyatakan aku sedang berdiri atau sudah pergi menjauh.
Tapi hati berteriak : aku masih tetap terpasung.

Didalam pena ada kamu yang menari… desahan mu…
Tutur mu… aku tetap tidak berlalu…

No comments:

Post a Comment