Wednesday, April 20, 2011

Malam untuk malam

Malam, tak sekedar matahari yang mengumpat di balik triplek dan berganti datangnya bulan bopeng. 
Bukan lagi munculnya gelap, memaku sebagian mereka lelap tertidur. 

Bagiku bukan lagi itu, bukan 
Bukan ketakutan ku dalam sendiri dan dingin suhu karena tak berpenghangat. 

Malam untuk ku adalah kepulan asap yang bisa kau lihat atau tak ingin kau lihat. 

Malam tidak buat aku berlari takut kejam saat bajing bangun cari mangsa. 

Malam ada ketika lentera mulai bercahaya dalam kesatuan inti partikelnya terangi jalan ku warnai kehadiran mu. 

Malam telah menjadi harumnya bubuk kopi hitam yang ku tuang di cangkir putih. 
Temani aku jauhi kantuknya. 

malam tidak sihir aku untuk mimpi. 

Malam bawa aku lupa luka dan borok yang penuhi sebagian hati 

Sampaikan darah sampai ke pembuluh jantung. 

Malam telah tiba di nadi. 

Malam, bagai asap, bisa ada bisa pula kau anggap tak ada; aku bagimu. 

Meski kata mu malam adalah jelaga inspirasi 
Tapi malam adalah kamu yang harus selesai karena pagi......... 


Rawamangun, 19 april 11 

No comments:

Post a Comment