sesekali aku tak mau sadar.
selimut dalam dingin ku adalah engkau
sesekali aku menampik
cinta suci itu tanpa engkau
berkali-kali aku merajuk
tangisan ini bukan untuk engkau
tapi, sadar tetap sadar,
mimpi tetap mimpi.
harusnya sejak sajak lalu
hidup ku adalah engkau
hati ku adalah engkau,
nafas ku adalah engkau
Mama, raihlah aku yang sedang terengah.
sendiri.
No comments:
Post a Comment