Tuesday, October 18, 2011

Lakon

secangkir kopi ku tuang didalam rindu yang terasa dingin. mau di bawa kemana laju kita depan sana, jangan kau sangka aku disini tidak penuh sesak. kopi ku sudah beriak dan laku ku semakin tak berjarak. 

hujan tidak datang setiap hari, tidak hari ini, kemarin tidak, esok pun, sepertinya enggan datang tapi aku merasa seperti berenang-renang di dalam kalbu mu yang aku curi setiap bermimpi, yang aku pinta setiap pagi sebelum azan subuh, aku tergenang dan selalu terkenang. 

bagaimana aku bisa melangkah di dalam sesak ini sementara kamu menuangkan secangkir kopi di dalam baki yang lain, tidak sedikit rupanya memenuhi setiap volume nya. aku tak terkendali, mencari kendali untuk laku ku, untuk hati ku. 

semoga kopi panas mu masih tetap mengebul, berikan kehangat, kenikmatan dan minim kepahitan. karena aku tidak akan lagi jadi secangkir kopi yang pernah kau jadikan cucian kaki, aku sudah mengalir bersama urin yang kamu lepehkan dari mulut mu, 

aku disini mencari serpihan hidup, yang telah kau rampas lalu kamu buang sambil kau tonton dengan sepiring pisang goreng dan teh hangat. 

aku disini akan hidup. dengan sisa serpihan hidup yang aku bawa kemarin. 



**tulisan iseng 

No comments:

Post a Comment