Thursday, October 25, 2012

Mari Tertawa Bersama Deru Kereta

Aku berlabuh diatas rel..
Ingin rasanya terjun bebas menghantam kerikil dibawah kereta

Entah apa yang merasuki ku
saat semua gemuruh tak dapat dipercaya. Lagi.

Semua terlelap.
Aku ingin terpejam, tapi tak mampu.

Setan apa yang datang dimalam ini.
Ku penjarakan kuping ku rapat. Tak ingin mendengar apapun.

Menuju mati yang tak kunjung datang.
Mati yang nyata. Di bungkus kafan.
Apa lagi yang diinginkan dariku?
...... Semua telah habis.

Bagaimana bisa kembali jatuh pada sengsara.
Artinya adalah sebuah ketololan.

Kalau saja kalian dekat aku sekarang....
Ingin ku pasung kalian didepan ku.
Serasa pisau ini ingin mencabik kalian.

.............. Dorama yang hadir bukan drama.
Kiasan yang datang buat ku jadi psikopat.
Kalau berani..... Hadirkan wajah kalian depan ku sekarang!
Aku muak.

Lebih baik aku tangisi anjing daripada berjalan bersama kalian dan buat ku terpasung.

Ketika tak adalagi yang bisa dipercaya,
Lebih baik ku botakkan kepalaku agar tak satupun dari kalian membelai rambut ikal ku yang tak berdosa!
Sudah jangan banyak bicara.

Bullshit.
Semua keparat bergantian hadir.
Kuludahi diatas perjalanan malam ini
aku tertawa keras di gerbong nomer enam.
Jangan lagi ada yang datang.
Aku sudah benar-benar mati sekarang.
Tubuh bernyawa tanpa logika. Artinya, kematian menyambut gembira. 


-------- bangku 11A
5 Agustus 2012
Yogya-jakarta.
Gajah wong

No comments:

Post a Comment