Disimpang
jalan, katamu; aku sudah tiba. Kau berdiri disana, disamping sepeda merah. Aku
diam-diam menjaga rahasia; rahasia mu. Rahasia ku.
Karena
sebenar-benarnya. Kita tak lagi punya hati. Sebelah sudah kau titipkan padanya,
dan sebelah ku pun padanya. Maka
harusnya malam itu, tanpa hati.
Tapi siapa
yang tahu jika kau adalah tangan yang tak dapat ku genggam.
Kata yang tak
bisa ku ucapkan.
Dan hati yang
sudah kembali, dan tak kau kembalikan.
Aku rindu
yang lalu.
pada kau yang
bergegas menjadi gelisah dan aku lupa cara kembali tenang
ahh, kau
adalah jatuh ku yang terlalu dalam.
kau adalah..
rahasia saja.
19 juni 2014
No comments:
Post a Comment