Apa
saat ini kunang-kunang saya telah kehilangan cahayanya…? Untuk saya…?
Sudah
dua hari ini, saya benar-benar ingin bertemu pacar saya…Beer! :)
Biasanya
kami kencan bertiga; saya, beer dan firefly –si anak kecil, yang selalu
menganggap saya tua-. Apapun bisa kami bahas; kadang hal ga penting, kadang
bisa menguras air mata dan kadang tertawa terbahak ga jelas, apapun.
Seringkali
dia tiba-tiba ada diteras rumah saya; ngajak makan siang, pamit pergi, atau
sekedar main dan ngebeer!. Kadang kita bertemu tidak sengaja di minimarket, di
tempat makan atau saat saya lagi ngebeer bareng teman-teman saya.
Tapi
firefly saya hilang entah kemana sekarang. Sepertinya begitu. Lagi-lagi karena
saya, seperti biasa. Andai saja, saya tidak membahas hal yang sangat sensitif
diantara kami –soal perasaan- tapi toh akhirnya saya membuka wacana tentang
itu, hingga akhirnya –sepertinya- kenyamanan antara kami berkurang, firefly
saya pun terbang bebas.
Hmmm…
saya sama sekali tidak bisa mendeskripsikan peraasaan saya untuk dia. Tidak tau
dan sangat tidak mau tau, apa namanya; cinta…? Bukan!
Jangan
paksa saya mengetahui perasaaan apa yang saya rasakan untuk dia. Karena saya tidak
ingin tahu.
Simplenya
begini, kadang saya merasa, dia mengerti apa yang saya rasakan tanpa saya harus
banyak berkata. Mungkin termaksud bagaimana kebingungan saya tentang perasaan
ini, makanya kami saling menutupi soal perasaan kami, saya pun tidak mau tau
bagaimana perasaan dia untuk saya, atau mungkin perasaan dia untuk cewek lain
yang dia suka, terlebih saya tidak berani bercerita tentang Hujan Desember atau
siapapun yang datang dihari-hari saya. Soal rasa, benar-benar kami tutup.
Hanya
bodohnya, kenapa saya harus bicara soal kebingungan saya sama dia.. dan
akhirnya, kami sama-sama kebingungan.
Saya
benar – benar ingin beer malam ini; seperti saya ingin dia ada disisi saya
ketika saya jatuh, dan air mata saya betul-betul tumpah didepannya, saya
bener-benar ingin beer seperti ingin dia datang menemani saya saat saya
sendirian dipinggir jalanan jogja ketika itu, saya ingin beer; seperti dia menyelamatkan
saya dari kesendirian saya tanggal 19 November lalu, saya ingin beer; seperti
saat kita hujan-hujanan bersama. Saya ingin beer; seperti ketika dia datang
membawakan saya dua botol beer lengkap dengan kacang kulitnya.
Apa saya salah, ketika saya bilang ‘Dunia seolah
berhenti sesaat ketika saya melihat kamu…’ , dan saya bertanya… ‘ kenapa bisa
seperti ini…? ‘
Kami terdiam. Saya tidak bisa bicara lagi, dan
dia juga tidak bicara.
Apa saya harus lahir di Tahun 1994 agar saya masih bisa menikmati beer bersama firefly saya lagi…?
Atau
semua perbedaan ini…? Perasaan yang
sangat absurd inikah…?
Harusnya…
saya tidak pernah berbicara hal itu.
Dan malam ini, saya sangat merasa kehilangan dia…
Kunang-kunang yang datang membawa setumpuk komik
dimalam Tahun Baru, dan muncul diteras saya membawa sebotol beer ketika saya
sudah mulai kehilangan cahaya.
Malam
ini, saya teringat saat-saat kencan bertiga kami; Saya, Firefly dan buih beer...
Ini apa namanya…?
……
aku ingin minum beer, bersama kamu, firefly.
20
Februari 2013
No comments:
Post a Comment