Tuesday, March 25, 2014

Sedang Apa Kau Disini?


Katanya. jika kau selalu dihadapkan dengan masalah yang itu-itu saja, artinya kau belum lulus dalam masalah itu. jika begitu mungkin benar, belum lulus. saya belum lulus.

ada hal yang ingin sekali saya katakan padamu; bukan membuka apa yang saya coba kuburkan, atau membiarkan orang-orang membaca, bukan itu.

hanya, biarkan saya berbicara.

ini ibaratnya seperti:

Sebuah perkenalan, kita adalah orang asing yang saling mengenal, baru mengenal. saya dengan hidup saya, kau dengan hidup mu. hingga kita mulai belajar menjadi kita.
dan saya pelan-pelan ingin ke rumah mu, jalan pelan-pelan, ditengah jalan, saya bilang: saya tak sanggup lagi, lalu kau bilang: : "kamu harus mencoba ke rumah ku, aku beritahu kuncinya ada dimana, dan silahkan kamu masuk..."
Saya pun mencoba lagi, menjauhkan lelah saya, dan kau mengarahkan dari kejauhan, akhirnya saya sampai didepan pintu rumah mu, saya sedang mencari kunci ditempat yang pernah kau bilang, tiba-tiba; kau keluar dari rumah.... lalu kau bilang: "sedang apa kau disini?"

....saya pun pergi.


kau tahu apa yang saya pikirkan?
semunafik itu kah kau?
se-menyedihkan itukah saya di dalam mata mu, di mata yang kau bilang pernah ada saya disana?

saya diam. meski pun kau bilang ke mereka ... tentang saya yang salah, saya yang menyedihkan. mengiba mu...? benarkah? coba tanyakan lagi, pada dirimu sendiri.

tapi kau memang tetaplah yang terbaik, terbaik dalam beradegan.

hingga akhirnya di satu titik, semua terbuka tentang mu.... kau tak sebaik yang aku pikirkan, hanya acting mu yang terlalu sempurna.

saya sudah tak sakit lagi, dan tahukah kau bahwa saya tidak jatuh padamu seperti yang kau pikirkan....?
saya hanya malu...
malu pada diri saya sendiri...
karena sebenarnya saya tidak pernah melihat saya di mata mu, dan tidak ada kau didalam mata saya.

maafkan saya, untuk rasa doa asa sentuh yang saya pikir adalah Hati.
maafkan saya, untuk iba yang kau pikir akan kau bagi
maafkan saya, untuk waktu yang terbuang sia.
orang asing akan menjadi asing.
karena kita tidak pernah benar-benar saling mengenal ketika saling terasing.
cukup saya yang tahu bagaimana saya selama ini telah berhasil menemukan kepura-puraan mu dan kepura-puraan saya terhadap mu...
biarkan saya belajar atas kesalahan saya...

silahkan berpuas rasa dengan yang kau kira benar. silahkan hina saya didalam lubuk hati dan ujung otak mu.. silahkan kau lari dari ketidakberdayaan mu sendiri. silahkan jadikan saya pelampiasan ketidakmampuan mu.....

dan saya disini sedang mendoakan mu sebagai cara saya memaafkan mu. .


:)






No comments:

Post a Comment