Tuesday, March 25, 2014

Taman Ismail Marzuki - Kemarin dan Hari Ini.


FILM LAWAS. melihat mu dari waktu kejauhan. Ice cola sudah tak dingin, tapi air mata ku berubah hangat, ketika kau datang.

KENDURI. Kita tidak pernah duduk bersampingan, hati pun tak pernah sedekat itu bersentuhan, tapi ku rasa, hangat tak pernah selembut kemarin

RUMAH SAKIT. Dokter menolak menyembuhkan ku, ketika ia tau, hati ku yang sakit, karena kau.

Plang H.B JASSIN. Jadi menulis, karena melankolis, tidak juga menangis meski teriris.

RUMAH MAKAN. Rasanya berubah, mungkin salah menu, bukan, salah kamu yang tak ada di kursi depan, seperti lalu.

PESAN TANPA PESAN KEMBALI. Kurasa sakit ku akan semakin nyenyak malam ini.

HATI. Kenapa kau selalu cari masalah pada otak yang tak punya tulang.

Martin Aleida - Ode Untuk Selembar Ktp, ditengah banjir kembang api, sendiri akhirnya jadi romantis.

bagaimana kita bisa lupa pada rindu ketika peluk sudah mengakhiri bab kemarin.

Jangan kau minta lagi asing yang kau limpahkan, ini hanya rindu, sudahlah, tak akan lebih dari itu....

Mata berkunang-kunang, lari kemana-kemana, ke waktu itu, saat kau pernah sesekali menemani ku kerja. Hanya, waktu itu, itu namanya waktu.

Tenang kini menuntut diam..
Kesayuan kini melepasmu...
Diam dalam terimakasih...

Ini bukan puisi, ini hanya rindu yang ditulis....


Ini bukan puisi, hanya kenang yang tak terucap..


Ini bukan puisi, hanya nyanyian di ujung pena...


Ini bukan puisi, ini hanya mencintai mu....



.... Kau adalah bagian besar di dalam hati yang begitu kecil....


No comments:

Post a Comment