Thursday, August 2, 2012

Hari 1; Adele - Hiding My Heart




gambar dari google 


“This is how the story went. I met someone by accident. It blew me away. It blew me away”

Bukan lagi kisah tentang kesedihan atau sesuatu yang mengiris hati. Hanya maaf terkadang sulit menghapus rasa kecewa. Aku duduk diatas serpihan lalu yang ingin sekali aku perbaiki lagi setiap goresannya. Tapi nyatanya, semua sudah berubah.

Lagu ini, dimana ku temukan dan ku resapi setelah berminggu-minggu tak ada paras mu mendatangi ku.

Kerinduan dan kenyataan yang harus beriringan. 

Ingatkah kamu tentang malam di bar itu dimana kita bertemu secara tidak sengaja?
                        Bir yang tumpah diatas meja membahasi sepatu boots mu.
                        Asap rokok yang kau tiupkan memenuhi paru-paru ku.
                        Luka di rahang mu yang membuat kita menikmati lagi sebotol bir, berduan.
                        Sinar pagi yang datang dari sela-sela jendela
                        Dimana kita menghabiskan batang rokok kita masing – masing.
                                                            ……. Aku masih ingat dan tersembunyi.

Sampai akhirnya “Rumah” dan “Pulang” pun tak pernah kamu ucapkan lagi suatu hari. Hilang.
Kau benar-benar pergi. Seketika.

Malam satu agustus.

Kamu datang lagi. Aku segera menyembunyikan hati dibawah bantal kamar yang masih terasa bau mu.

Aku menutup rapat – rapat telinga untuk mendengarkan guyonan mu. Tak ingin ada rasa pedas.
Aku tak mampu keluar kamar baruku. Mendengarkan lidah mu yang sulit merangkai kata yang tepat, melihat betapa lensa kaca mata mu tebal sekali malam itu. kemana perginya tatapan mabuk yang aku rindukan itu..?
…. Tetapi aku ada. Dibelakang mu. Memandang bahumu yang terlihat makin kurus.

Mencuri harum tubuh mu dan kusimpan rapat – rapat didalam hati dan ku bawa pergi.

Terima kasih telah datang lagi di satu agustus ini.

Seperti rasa terima kasih ku di waktu yang lalu bahwa pagi itu kamu masih ada dipelukanku bersama matahari pagi dan mengucapkan ku  “selamat pagi” sambil mencium kening ku.

Dan kehilangan mu tanpa pernah memiliki mu adalah babak yang menyenangkan.

Dimana aku membawa lempengan besi yang menusuk di telinga kiri ku, agar aku tak lagi mendengarkan sesuatu yang buruk tentang aku menurut persepsi mereka dan tentang mu.

Entahlah…

Aku baik – baik saja dengan menyembunyikan hati ku pergi.

Kini dia menggenggam tangan ku erat, dia mengecup keningku hangat, dia memeluk tubuh ku lembut. Dia mengantarkan ku bunga mawar pertama dalam hidup ku. Dia bukan kamu.

But kamu ada disetiap malam ketika Adele menyayikan aku sebuah lagu….

I woke up feeling heavy hearted . I'm going back to where I started. The morning rain, the morning rain. Although I wish that you were here. That same old road that brought me here. Is calling me home, It's calling me home
I wish I could lay down beside you. When the day is done. And wake up to your face against the morning sun. But like everything I've ever known. You disappear one day. So I spend my whole life hiding my heart away
And I can spend my whole life hiding my heart away…

Aku. Akan baik baik saja seperti mu.

It’s morning rain…

1 Agustus 2012


Oval Roy...  

No comments:

Post a Comment