Sunday, April 9, 2017

Keindahan Dunia



I

Sebatas langit menggaris bumi
Sayap-sayap putih itu menerobos cakrawala

Dua kali dalam sekali fajar
Emas menjadi warna pelita serta prahara

Andaikan bunga meranum
Aku isyaratkan indahmu di bawah sinaran fajar
Di antara gemericik air
Di sela-sela kaki serangga
Serta di pangkuan ibu Bumi

Di pangkuannya aku terbaring
Memejam hati tersakiti untuk diobati



II

Memori pada sore itu
Membuatku lupa diri untuk sesaat

Merasakan nikmatnya hidup

Takutnya kematian

Ingin rasanya kuhentikan… waktu

Segalanya berubah saat aku sadar akan realita hidup ini
Segalanya menjadi pertanyaan, kisah pelipur lara
Hanya berada di dunia imajinasiku semata

Impian yang menjadi kenyataan
Akan sulit untuk dibedakan





III

Tuhan menciptakan dunia
Lengkap dengan senja dan segala keindahannya

Lalu

Tuhan menciptakan dia

Perempuan dengan senyum yang kuanggap sebagai surga

Genap melengkapi segala yang ganjil
Cukup menutupi segala yang kurang

Hingga aku tergoda untuk memakan buah yang akhirnya disebut sebagai Amarah
Lalu Tuhan mengutukku
Serta mengambil dia
Satu-satunya pelita yang tersisa

Aku Berdoa
Tuhan, aku belum butuh segala keindahanmu
Aku hanya butuh dia,
itu saja.




IV

Dan aku terbang
Ke dalam pelukan kau yang mengetuk
Di pintu itu ada cinta yang ingin disambut
Aku menarik selimut

Mataku yang kalut

Jadi, dunia tak lagi sama ketika aku bermimpi
Kau yang selalu datang saat aku terpejam

Pura-pura inginkanku
Pura-pura jatuh cinta

Kala itu, dunia jadi tak indah
Saat kau sadar, berhenti mabuk

Tak lagi panggil – panggil namaku minta kupeluk

Di asap itu, kita dilarang bercinta
Lalu kita bercerita ;
Tentang sungai
Tentang pantai
Tentang langit yang kehilangan bintang

Bumi yang mabuk
Aku yang belum terkantuk
Dan rahasia suntuk
:
bahwa aku tak butuh dunia
karena denganmu ;
luka pun seolah menggoda




No comments:

Post a Comment