Jika kuingat sore itu
Kita duduk berdua menghadap surya
Tanpa kata
Tanpa aksara
Hanya pada pikiran masing–masing
Kami mencipta realita
Kami sadari jalan yang kami tapaki lain dari yang lain
Dengan tumpukan tanah
Kerikil
Serta rumput
Menghiasi
Jika kau pejamkan mata
Pernah kutapaki jalan lain yang berada di sampingku
Aku melangkah cukup jauh
Sampai tak bisa bedakan
Siang
Dan malam
Dan sampai di rongga–rongga kesendirian
Aku tersadar
Aku berjalan di sebuah lahan tanpa setapak
Bergegas aku membuka mata
Masih silau oleh surya yang kupandang tadi
Kemudian aku menoleh
Masih ada dirinya
Tetap dengan realita yang kita ciptakan
Bagaimana pun
Rel kereta tidak akan bersinggungan
Untuk membuat roda kereta yang mengangkut hidup bergulir
Mengisi tanah dengan akar–akar bercabang
Aku yakin
Biarpun berbeda
Semesta memiliki cara
Dikisahkan :
No comments:
Post a Comment