Tuesday, June 12, 2012

Selamat Datang Kembali, Dab!

Kemarin ini rupa kita. 


 

Ya Tuhan memberikan limpahan stock 'maaf' untuk saya.. :)


Kisah ini tentang garis waktu yang berjalan cepat, tidak ada jejak seperti langkah dipasir putih atau ombak yang bersahutan.

Bukan cerita tentang malam dingin atau sebotol bir dingin bisa kamu buka dengan gigi. Bukan itu.
Ini tentang sepatu boots, keparat, dan spongebob yang menjadi satu paket. Satu kesatuan. Kamu didalam garis waktu saya.

Tidak ada sampah dalam waktu yang kita miliki. oh bukan kita, tapi saya. Tidak ada yang terbuang.
Jangan salahkan ketidaksadaran, karena rasa bukankah ketidaksadaran juga? Bagimana cara saya menemukan sadar saya atas kamu....? Bicara, ya saya akan bicara. Saya akan berontak dalam diam.

Karena saya tahu kamu bukan paranormal yang bisa menebak isi hati dan rangkaian kata dikepala saya.
Bicara adalah yang terbaik. Kita berdua tahu itu.

"....Kamu keparat. "
dan beribu hal lain terluapkan.

Saya lega mengatakannya.
Kamu menunduk.
Meminta maaf.

Malam kemarin. Bukan lagi soal rasa, tapi prinsip hidup, penganugrahan diri, tentang hidup, persahabatan, kasih dan kepercayaan. Kamu menghancurkan semuanya, karena ketidaksadaran yang mengelilingi mu. Buat mu ketidaksadaran adalah kepastian. Ya itulah kamu.

Saya tidak marah dan tidak ada sesal kamu berhasil memporak - porandakan ruang waktu saya, kamu menghancurkan energi saya, semangat saya bahkan hidup saya, kamu paham benar soal itu. Dan tak ada yang bisa kamu katakan selain.... Maaf.

Saya sudah memafkan mu sejak pagi itu.
Saya sudah memafkan mu saat tubuh mu terkoyak.

Detik ini saya merenung.
Tuhan menghadirkan kamu didalam babak naskah saya kemarin untuk mempersiapkan saya didalam babak baru.
Babak harus berakhir.
Memaafkan memang selalu jalan terbaik. Dan sepertinya Tuhan melahirkan saya dengan limpahan maaf yang begitu besar. Saya bisa memaafkan mu.
Tulus.

Babak ini; saya belajar banyak hal, loving my self, relationship, friendship.
Dan ternyata saya masih belum ada apa-apanya.
Saya tahu, tapi Tuhan lebih tau.

Malam tadi, akhirnya Tuhan mempertemukan kita lagi.
Tak ada lagi marah pada mu, tak adalagi kecewa.
Semua kembali ke titik nol.

Ketika tarot pertama mu ku buka, aku tahu. Aku hanya ingin kamu baik-baik saja dengan hidupmu..
Terima kasih telah cukup dewasa memandang kita.

Kemarin saya berdoa, "Tuhan, jangan ajari saya rasanya membenci...." Ya Tuhan begitu baik. Saya tidak di biarkan untuk menjadi seorang pembenci.

Ya, Tuhan lebih tahu, saya masih akan memerankan banyak babak dalam hidup saya. Saya akan banyak bertemu kesakitan seperti ini. Karena ini adalah hidup. Setumpuk naskah yang sudah dipersiapkan.

Di titik nol ini saya hanya ingin katakan...

"Selamat datang kembali didalam hidup saya, dab! -semoga kamu tidak lagi jadi keparat-"

I hope so :')


: Oval Roy

(Masih nunggu ujian naskah)

12.00
12 Juni 2012

No comments:

Post a Comment