Saturday, July 7, 2012

Esa sudah memanggil...



Untuk yang tidak bisa mengerti. 

Aku akan bawakan cermin besar untuk kita. 
Mari kita duduk disini mengamati cermin itu. 

Ini realita. 

Aku tak bisa kau desak dengan kata 'berjuang' 
Katakan pada ku apa arti perjuangan? 

Menusukan belati ke jantung ku sendiri. 
Atau membanting setiap botol beer di mini market? 
Seperti yang kau lakukan.....? 

Itu tidak realistis! 
Sampai kapan kamu bisa mengerti... 

Aku tak ingin bicara terlalu banyak soal mimpi. 
Hidup kita bukan dongeng. 

Lepaskanlah aku sayang..... 
Jangan kau buang rosario mu... 
Aku marah! 

Bagaimana kau bisa ungkap setia 
Jika Tuhan saja bisa kau kesampingkan. 

Jangan desak aku untuk marah. 
Aku tak peduli dengan perbedaan yang kau bilang indah. 

Aku tak seperti itu. 
Aku tak ingin bersandiwara pada langkah.... 

Entah ujungnya bagaimana. 
Demi Tuhan ku, Nadi ku.... Aku minta kau lekas pergi. 

Gereja menunggu mu. 
Azan sudah berkumandang. 
Silahkan kita masing-masing menangis pada Tuhan. 

Dan pergi dari ku. 
Hiduplah diatas nyata.. Bisakah kamu? 

Biar risau ini, aku jadikan langkah untuk menyambut surga. 

Maka, jangan lagi ganggu aku dengan belati mu..... 


-Tuhan sudah menunggu- 

(Saat azan magrib..) 
18.01 
Jum'at , 06 July 2012

No comments:

Post a Comment