Saturday, July 7, 2012

Ramahlah pada saya sedikit saja...









Ini tentang semalam.... 
Ketika aku lupa di mana harus meletakkan hati. 

Aku diantara embun malam. 

Diantara kalian. 
Tapi tidak ada yang tahu air mata darah ini. 

Aku baik-baik. 
Hanya sekarang pagi, sore atau malam tak ada beda. 

Rasaku sudah ku buang jauh ke langit, 
Didalam sebotol anggur 

Didalam kamar merah ini. 
Aku berbisik pada diri sendiri. 
Bagaimana jikalau aku mati hati? 
.... Bukan lagi bila, karena semua sudah terjadi. 

Maafkan aku..... 
Aku tak ingin ini menjadi drama. 
Aku lelah memerankan babak dalam kepalsuan.... 

Karena kita tidak tahu dengan siapa kita akan jatuh. Ya, jatuh. Bukan jatuh cinta. 

Aku akan menjadi sempurna didepan kalian. 
Tapi untuk detik ini, aku tak ingin ada manusia satu pun. 
Diizinkan kah aku mencari Tuhan dalam nadi ku..? 
Menggapai malaikat kecil yang berpaku pada teras depan kamar. 

Temaram, jumat dini hari. 
Aku bersandar pada kekuatan di garis nadi. 
Kalian harus tahu aku begitu mendewasakan diri. 
Minimalnya, aku mencoba. 

Aku bertaruh pada asap dan layar ponsel. 
Masuk kedalam selimut, dan menyembunyikan logika dibawah bantal. 
agar tak ada air mata lagi keluar dari kornea. 
....Karena hati sudah tak lagi merasa. 

Jangan bilang aku apatis 
Jangan katakan aku frustasi.. 

Aku hanya sedang meminta pada semesta.... 
"bisakah ia ramah pada ku, sedikit saja......." 



-kamar, 15.57 
Jumat, 06 July 2012.

No comments:

Post a Comment