Aku ingin menulis lagi tentang perempuan. Sebuah keputusan yang mampu diambil oleh perempuan.
Salahkah persepsi ku tentang perempuan ?
Seperti perempuan dan perumpaan. Di luar dari itu, aku ingin menjadi
perempuan yang mampu memilih….
.Untuk berkomitmen atau
tidak sama sekali..
Mari kita pikirkan mengenai komitmen
Apa itu komitmen ? sebuah ikatan, bagaimana bila aku tak ingin terikat,
karena individu ku berdiri sendiri, di topang lutut ku sendiri. Ketika aku
bilang TIDAK. Maka TIDAK akan menjadi jawaban pasti.
Aku tolol selama ini, selama ini aku sadar, CINTA adalah kesemuan yang
paling sempurna. Tak butuh belaian mu ketika sepi, siapapun kamu, karena aku
bisa mengatasi ego ku sendiri. CINTA
adalah obyek. Untuk apa? Untuk rasa rindu.. akhirnya menjadi sebuah komposisi
abstraksi.
… Kadang dengan cinta, aku tak mampu
menjadi perempuan.
Komitmen, bukanlah pengikat, tak ada yang mencairkan sesuatu yang
disebut komitmen, yang ada., TURUTI AKU SEBAGAI LELAKI,, atau kau bukan
PEREMPUAN BAIK. Entah dimana adanya definisi perempuan baik-baik.
Diam dirumah kah? Bersujut di kaki mu kah? Komitmen harusnya saling
menjaga, bukan membelenggu dan memperkosa.
Jangan mengatasnamakan lagi seks karena cinta, karena cinta bukan seks. Tak
ada orgasme didalam rasa sayang. Seks adalah biologis dan hati tidak bekerja
untuk itu.
Perempuan baik – baik. Sebuah nada yang sangat tidak enak didengar. Bukan
soal kesetaraan gender, persetan itu semua, ini adalah hakikat dilahirkan
tentang apa dan menjadi apa.
Silahkan bila kamu ingin menjadi lesbian, silahkan kamu merokok dan
menikmati ribuan botol beer, itu adalah hak mu, dan komitmen bukan memenjarakan
mu didalam sebuah kesepakatan basi.
Kenapa tak mampu merumuskan rasa pada diri sendiri? Karena kadang hati
menjarakan sebuah ketidaktepatan. Buatlah keputusan untuk hidup mu, dan untuk
hidup ku juga.
Ingat, perempuan adalah ikatan perasaan, dimana ada langkah mu, disitu
ada rasa yang mempengaruhi. Tapi jangan juga terlalu tolol dengan rasa. Rasa
pada kepatuhan adalah ketololan.
Aku tak ingin mati karena belenggu.
Karena hidup bebas itu tidak enak, yang lebih enak adalah kebebasan
menjadi perempuan, diriku sendiri, karena aku adalah perempuan.
Tidak ada skeptis untuk para laki-laki hanya sudah saatnya, menyiapkan
parasut agar aku mampu terjun bebas ketika sudah ada diatas awan, terbuai
harap.
Perempuan bukalah pelacur waktu atau pelacur kekal atas nama pernikahan.
Ibuku, ditinggalkan pernikahan sembarangan, itukah pondasi komitmen?
Mengapa selama ini aku sebagai perempuan diletakkan dalam obyek
penunggu?
Tidak bukan itu. Ketika aku suka, aku akan mengatakan….. AKU SUKA! AKU CINTA!
Entah dia mau bagaimana, aku tidak peduli aku bicara untuk diriku…
egoiskah?
Terserah, karena aku tidak suka dipermainkan.
Aku terlalu lelah,
Mau katakan aku ini Lonte?
Itu hak mu, hanya aku yang tahu harus bagaimana aku bertindak.
Sok Pintar ?
Ya, aku sok pintar, karena jika aku tidak sok pintar hari ini maka aku
sudah mati dari kemarin-kemarin. Aku
tidak marah pada semuanya. Aku tidak marah dengan perempuan tolol yang hidup
disebagian raga ku, yang kadang melucuti aku dengan kebodohnnya.
ITU BUKAN AKU!
Setiap manusia mendapatkan naskahnya masing-masing, bila aku ada didalam
satu bab, berterima kasihlah.. kelak aku akan mengajari mu mengambil keputusan,
mencintai atau dibuang.
Aku ingin bisa menjaga eksistensi ku dan anugrah ku sebagai perempuan.
CINTA. Itu adalah kepingan dari ketololan hati.
Harusnya aku sadar, perempuan disekelilingku mampu berdiri sendiri
dengan detak nafasnya. Lantas kenapa aku tidak?
Ingat, aku dilahirkan di dunia ini tak diinginkan. Siapa yang ingin
memiliki anak seperti aku? Siapa yang ingin mendidik anak yang memiliki jiwa
lain.? Siapa yang ingin melahirkan anak sementara ayahnya sudah mati kerkubur?
Dialah
IBUKU.. Perempuan.
Memiliki pilihan dan mampu mengambil keputusan.
Hari ini aku sadar… hidup itu pendek, biarkan semua yang pernah hadir
mari kita jadikan ini adalah proses hidup ku untuk menjadi perempuan.
PROSES.
PURPLE ?
Kenapa purple, adalah sebuah keanggunan dan kemisteriusan.. tahu kah
bahwa klitoris perempun berwarna ungu, jangan katakan bahwa ungu adalah warna
janda. Apa yang salah dengan janda?
Ungu adalah warna perempuan, didalamnya ada kelembutan, misterius, dan
kekuatan. Jangan terlalu silau, lelaki dan perempuan memiliki ruang yang
berbeda untuk saling merasakan hati.
Aku pasti bisa.
Aku tak ingin menjadi perempuan tolol yang di bodohi
cinta. Karena Cinta adalah produk penghancur.
Let me be…
Liat nanti, akan menjadi apa aku…
Menjadi seorang perempuan kah? Atau tekurung didalam sel rumah sakit
jiwa dengan sakit ku?
Tuhan begitu baik, perempuan ditakdirkan untuk bisa memaafkan dan
memilih langkahnya.
….aku
ingin menjadi perempuan yang tak lemah.
Hei kamu disana, jangan bicara cantik, langsing, kurus atau gemuk! Persetan
dengan itu, bahagialah menjadi perempuan. Sampai di titik dimana kita harus
bisa memutuskan. Itulah perempuan. Belilah Lingerie kesukaan mu, bukan untuk
siapa pun, tapi untuk diri mu, belilah bra terbaik yang ingin kau kenakan,
bukan untuk dilihat, tetapi untuk kau nikmati sendiri.
Untuk siapa pun yang akan datang dalam hidup ku nantinya, aku tegaskan
detik ini, berjalanlah bersama ku, bukan
memasungku dengan langkah mu.
Inilah aku. Bila tidak
suka. Robek aku dalam naskah mu,
Karena aku sudah tak butuh keparat yang pastinya akan tetap menjadi
keparat.
Perempuan bisa melakukan segalanya.
Ya, segalanya…. Termaksud aku, perempuan yang berambisi untuk menguasai semesta.
Sebagai Le Soileil.. aku akan menguasai semua, sendirian.
Berani bertaruh? Aku berani
atas nama perempuan.
*ini kutulis, bukan
karena marah dan kecewa hanya kelelahan di perlakukan semena-mena oleh semesta.
18.02
04 Juli 2012
Yogya, dimana aku
mencari sebuah hakikat hidup
No comments:
Post a Comment