Wednesday, July 4, 2012

Perempuan #4 .... menentukan pilihan, jangan lagi menunggu!


Aku ingin menulis lagi tentang perempuan.  Sebuah keputusan yang mampu diambil oleh perempuan.

Salahkah persepsi ku tentang perempuan ?

Seperti perempuan dan perumpaan. Di luar dari itu, aku ingin menjadi perempuan yang mampu memilih….

          .Untuk berkomitmen atau tidak sama sekali..

Mari kita pikirkan mengenai komitmen

Apa itu komitmen ? sebuah ikatan, bagaimana bila aku tak ingin terikat, karena individu ku berdiri sendiri, di topang lutut ku sendiri. Ketika aku bilang TIDAK. Maka TIDAK akan menjadi jawaban pasti.

Aku tolol selama ini, selama ini aku sadar, CINTA adalah kesemuan yang paling sempurna. Tak butuh belaian mu ketika sepi, siapapun kamu, karena aku bisa mengatasi ego ku sendiri.  CINTA adalah obyek. Untuk apa? Untuk rasa rindu.. akhirnya menjadi sebuah komposisi abstraksi.

Kadang dengan cinta, aku tak mampu menjadi perempuan.

Komitmen, bukanlah pengikat, tak ada yang mencairkan sesuatu yang disebut komitmen, yang ada., TURUTI AKU SEBAGAI LELAKI,, atau kau bukan PEREMPUAN BAIK. Entah dimana adanya definisi perempuan baik-baik.

Diam dirumah kah? Bersujut di kaki mu kah? Komitmen harusnya saling menjaga, bukan membelenggu dan memperkosa.

Jangan mengatasnamakan lagi seks karena cinta, karena cinta bukan seks. Tak ada orgasme didalam rasa sayang. Seks adalah biologis dan hati tidak bekerja untuk itu.

Perempuan baik baik. Sebuah nada yang sangat tidak enak didengar. Bukan soal kesetaraan gender, persetan itu semua, ini adalah hakikat dilahirkan tentang apa dan menjadi apa.

Silahkan bila kamu ingin menjadi lesbian, silahkan kamu merokok dan menikmati ribuan botol beer, itu adalah hak mu, dan komitmen bukan memenjarakan mu didalam sebuah kesepakatan basi.

Kenapa tak mampu merumuskan rasa pada diri sendiri? Karena kadang hati menjarakan sebuah ketidaktepatan. Buatlah keputusan untuk hidup mu, dan untuk hidup ku juga.

Ingat, perempuan adalah ikatan perasaan, dimana ada langkah mu, disitu ada rasa yang mempengaruhi. Tapi jangan juga terlalu tolol dengan rasa. Rasa pada kepatuhan adalah ketololan.
Aku tak ingin mati karena belenggu.

Karena hidup bebas itu tidak enak, yang lebih enak adalah kebebasan menjadi perempuan, diriku sendiri, karena aku adalah perempuan.

Tidak ada skeptis untuk para laki-laki hanya sudah saatnya, menyiapkan parasut agar aku mampu terjun bebas ketika sudah ada diatas awan, terbuai harap.

Perempuan bukalah pelacur waktu atau pelacur kekal atas nama pernikahan.

Ibuku, ditinggalkan pernikahan sembarangan, itukah pondasi komitmen?

Mengapa selama ini aku sebagai perempuan diletakkan dalam obyek penunggu? 
Tidak bukan itu. Ketika aku suka, aku akan mengatakan.. AKU SUKA! AKU CINTA! Entah dia mau bagaimana, aku tidak peduli aku bicara untuk diriku egoiskah? 
Terserah, karena aku tidak suka dipermainkan.

Aku terlalu lelah,

Mau katakan aku ini Lonte?

Itu hak mu, hanya aku yang tahu harus bagaimana aku bertindak.

Sok Pintar ?

Ya, aku sok pintar, karena jika aku tidak sok pintar hari ini maka aku sudah mati dari kemarin-kemarin.  Aku tidak marah pada semuanya. Aku tidak marah dengan perempuan tolol yang hidup disebagian raga ku, yang kadang melucuti aku dengan kebodohnnya.

ITU BUKAN AKU!

Setiap manusia mendapatkan naskahnya masing-masing, bila aku ada didalam satu bab, berterima kasihlah.. kelak aku akan mengajari mu mengambil keputusan, mencintai atau dibuang.
Aku ingin bisa menjaga eksistensi ku dan anugrah ku sebagai perempuan.

CINTA. Itu adalah kepingan dari ketololan hati.

Harusnya aku sadar, perempuan disekelilingku mampu berdiri sendiri dengan detak nafasnya. Lantas kenapa aku tidak?

Ingat, aku dilahirkan di dunia ini tak diinginkan. Siapa yang ingin memiliki anak seperti aku? Siapa yang ingin mendidik anak yang memiliki jiwa lain.? Siapa yang ingin melahirkan anak sementara ayahnya sudah mati kerkubur? 

Dialah IBUKU.. Perempuan.

Memiliki pilihan dan mampu mengambil keputusan.

Hari ini aku sadar hidup itu pendek, biarkan semua yang pernah hadir mari kita jadikan ini adalah proses hidup ku untuk menjadi perempuan.

PROSES.

PURPLE ?

Kenapa purple, adalah sebuah keanggunan dan kemisteriusan.. tahu kah bahwa klitoris perempun berwarna ungu, jangan katakan bahwa ungu adalah warna janda. Apa yang salah dengan janda?
Ungu adalah warna perempuan, didalamnya ada kelembutan, misterius, dan kekuatan. Jangan terlalu silau, lelaki dan perempuan memiliki ruang yang berbeda untuk saling merasakan hati.
Aku pasti bisa. 

Aku tak ingin menjadi perempuan tolol yang di bodohi cinta. Karena Cinta adalah produk penghancur. 

Let me be

Liat nanti, akan menjadi apa aku

Menjadi seorang perempuan kah? Atau tekurung didalam sel rumah sakit jiwa dengan sakit ku?
Tuhan begitu baik, perempuan ditakdirkan untuk bisa memaafkan dan memilih langkahnya.

.aku ingin menjadi perempuan yang tak lemah.

Hei kamu disana, jangan bicara cantik, langsing, kurus atau gemuk! Persetan dengan itu, bahagialah menjadi perempuan. Sampai di titik dimana kita harus bisa memutuskan. Itulah perempuan. Belilah Lingerie kesukaan mu, bukan untuk siapa pun, tapi untuk diri mu, belilah bra terbaik yang ingin kau kenakan, bukan untuk dilihat, tetapi untuk kau nikmati sendiri.

Untuk siapa pun yang akan datang dalam hidup ku nantinya, aku tegaskan detik ini, berjalanlah bersama ku, bukan memasungku dengan langkah mu.

Inilah aku. Bila tidak suka. Robek aku dalam naskah mu,

Karena aku sudah tak butuh keparat yang pastinya akan tetap menjadi keparat.

Perempuan bisa melakukan segalanya.

Ya, segalanya. Termaksud aku, perempuan yang berambisi untuk menguasai semesta.

Sebagai Le Soileil.. aku akan menguasai semua, sendirian.

Berani bertaruh? Aku berani atas nama perempuan.

*ini kutulis, bukan karena marah dan kecewa hanya kelelahan di perlakukan semena-mena oleh semesta.
18.02
04 Juli 2012
Yogya, dimana aku mencari sebuah hakikat hidup

No comments:

Post a Comment